Toleransi adalah nilai yang harus melekat pada setiap diri warga negara. Perbedaan adalah karunia Tuhan Yang Maha Esa, maka syukurilah. Mari kita lebih peka terhadap nilai-nilai luhur bangsa kita. Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrva bukanlah semboyan yang cukup untuk diucapkan di bibir saja, melainkan harus direnungkan dalam-dalam dan di internalisasikan ke dalam hati sanubari dan pikiran setiap Warga Nagara Indonesia (WNI).
Kerukunan hidup di masyarakat hanya akan tercipta jika individu-individu yang ada di masyarakat itu sendiri yang menghendaki dan membangunnya.
Ketunggal-ika an kita jangan sampai tercabik, terkoyak dan hancur gara-gara ada pihak-pihak yang maunya menang sendiri. Ingat peristiwa-peristiwa mengerikan yang terjadi di tanah air Indonesia tercinta ini, seperti: Peristiwa Sampit (2001), konflik suku Madura vs Dayak; Peristiwa Ambon (2002), konflik Islam vs Kristen yang berlangsung cukup lama dari (1999 -- 2002) dan memakan korban jiwa yang tidak sedikit.Â
Mesjid, Gereja, Gedung Pemerintahan, Bank dan ratusan Toko hancur; Peristiwa Lampung Selatan (2012), etnis Bali vs Lampung, telah merenggut jiwa manusia dan meninggal sia-sia, begitu banyak rumah-sekolah-mobil-motor dibakar; Pergolakan antara Papua dan Papua Barat (2019), yang dipicu isu rasisme dan hoaks, jiwa manusia dan harta benda melayang sia-sia, belum lagi dirusaknya fasilitas umum sepeti bandara dan lembaga pemasyarakatan.
Jangan biarkan Indonesia-ku 'menangis', kini Indonesia sudah diakui dunia bahwa di bawah kepemimpinan Bapak Jokowi yang cinta damai, Presiden yang pekerja keras dan cerdas, jujur dan benar-benar mengabdikan diri sepenuhnya untuk kepentingan rakyatnya, diyakini di masa mendatang pasti Indonesia menjadi negara yang maju sejajar dengan negara-negara lain dibelahan dunia sana.Â
Berakhir sudah predikat negara berkembang yang sekian lama disandang. Di tangan beliau-lah kita akan menikmati bahwa Sila-Sila dari Pancasila dan Bhinneka tunggal Ika, yang sudah dipilih dan ditetapkan sebagai falsafah bangsa Indonesia abadi di NKRI.
Jakarta, 25 Nopember 2022
Salam penulis:E.Handayani Tyas; Universitas Kristen Indonesia-tyasyes@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H