Memang tidak mudah menyatukan sesuatu yang berbeda, tapi berikut ini penulis memberikan contoh yang mudah dan ada di depan mata, yaitu: tangan kita, yang kiri dan yang kanan, masing-masng tangan dilengkapi dengan jari-jari yang baik bentuk maupun besarnya berbeda begitu pula dengan fungsinya.Â
Mereka memiliki fungsi yang berbeda-beda, misalnya ibu jari, ia sering diacungkan dan diiringi dengan pernyataan hebat. Namun, sehebat apapun ia, pasti tidak dapat bekerja sendiri untuk mengambil atau memindahkan barang jika ia tidak dibantu oleh jari-jari yang lain. Begitu juga dengan ke dua kaki kita, ia tidak sama bentuknya tapi bisa bekerja sama dan akhirnya bisa melangkah maju.
Menuju Indonesia Emas
Kiranya sungguh tidak elok bila ada di antara kita yang masih ribut soal konflik Suku-Agama-Ras-Adat-istiadat (SARA); tengoklah negara tetangga di kiri-kanan kita (RRT, Jepang, Korea, dan lain-lain) mereka sudah memikirkan dan membuat lompatan-lompatan besar di dunia dan bahkan luar angkasa.Â
Apakah kita masih senang berselisih dan berkutat pada pertikaian antar sesama? Anak kembar-pun belum tentu memiliki karakter dan kepribadian yang sama. Mengapa perbedaan dibesar-besarkan dan dicari-cari celah kekurangannya? Pancasila adalah titik temu -- titik tumpu dan titik tuju sebagaimana Bapak Yudi Latif utarakan.
Mari kita dukung Indonesia menjadi bangsa yang cinta damai. Bersama kita ikut mewujudkan Indonesia yang berasaskan tunggal Pancasila sebagai dasar negara. Menyatakan dengan tegas bahwa: Perusak NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) tidak boleh dibiarkan! Kita Indonesia -- Kita Pancasila.Â
Implementasikan Nilai-Nilai Pancasila agar segera terwujud cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang sudah lama diperjuangkan. Sebagai WNI yang baik dan benar mari kita junjung tinggi nilai-nilai keadilan dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan.
Jakarta, 6 Nopember 2022
Salam penulis: E. Handayani Tyas; Universitas Kristen Indonesia-tyasyes@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H