Mohon tunggu...
E HandayaniTyas
E HandayaniTyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

BIODATA: E. Handayani Tyas, pendidikan Sarjana Hukum UKSW Salatiga, Magister Pendidikan UKI Jakarta, Doktor Manajemen Pendidikan UNJ Jakarta. Saat ini menjadi dosen tetap pada Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Mengawal Kuliah Virtual

28 Februari 2022   13:16 Diperbarui: 28 Februari 2022   13:20 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

            Kita mengenal kuliah secara daring sejak pandemi covid-19 hadir di bumi ini, tidak terkecuali Indonesia. Bahwa sesungguhnya kuliah virtual ini mempunyai potensi untuk menciptakan interaksi antara dosen dan mahasiswa. Kuliah virtual merupakan kelas yang digelar dengan bantuan internet, karena semua kegiatan pembelajarannya dilakukan secara on line menggunakan internet. Bahan ajar atau materi kuliah, interaksi tanya jawab, diskusi, komunikasi, tes hasil belajar dan monitoring kegiatan belajar semua bisa dilakukan secara on line.

            Adapun hal yang tidak dapat dilakukan adalah ketemu langsung, sentuhan langsung seperti memberikan pujian dengan menepuk pundak mahasiswa yang berhasil menjawab dengan baik atau tos dan sebagainya. (tos adalah menggunakan tangan dan menepuk telapak tangan satu sama lain, yang didahului kata-kata 'tos' atau 'tos dulu'. Arti gerakan ini dimaksudkan seperti salam, ucapan selamat atau perayaan). Begitu juga halnya dengan 'merangkul' mahasiswa apabila ada yang sedang dalam keadaan sedih karena satu dan lain hal (tentu saja dengan memperhatikan sopan santun/etika, misalnya perempuan dengan perempuan).

            Proses pembelajaran yang dilaksanakan secara virtual atau kelas on line, tanpa kehadiran mahasiswa di ruang kelas nyata kadang-kadang mengalami banyak kendala terutama masalah jaringan. Ruang kelas secara fisik tidak diperlukan lagi namun, proses pembelajaran dapat berlangsung sebagaimana PTM (Pembelajaran Tatap Muka). Mahasiswa dapat belajar di tempat masing-masing, misalnya di rumah, di kantor, di warnet, dan sebagainya. Kelas seperti pengertian fisik (tangible) tidak ada, yang ada adalah dosen dan mahasiswa duduk menghadap komputer atau laptop atau HP masing-masing, jadi interaksinya melalui layar kaca.

            Oleh karena itu, komunikasi dan interaksi dapat dilakukan melalui cara, seperti komunikasi asynchronous, yang dilakukan melalui e-mail dan komunikasi synchronous atau real time communication, dosen dan mahasiswa berkomunikasi pada waktu yang sama laiknya orang berbicara. Dalam pembelajaran sinkron  terjadi komunikasi dua arah secara langsung memberikan feedback. Sedangkan pembelajaran asinkron adalah pembelajaran yang dilakukan secara tertunda, maksudnya pembelajaran yang tidak harus sama-sama on line akan tetapi dilakukan dengan LMS (Learning Management System), karena materi sudah disiapkan oleh dosen supaya dapat diakses oleh mahasiswa secara fleksibel yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja.  

Kelebihan Dan Kekurangan Kelas On line

            Sebagaimana kita ketahui bahwa kuliah virtual merupakan lingkungan belajar mengajar yang diciptakan dalam bentuk perangkat lunak yang dapat diperoleh lewat internet, maka ada kelebihan pada kelas on line, yaitu: (1) Mahasiswa dan dosen tidak harus hadir di kampus; (2) Mahasiswa dan dosen dapat berinteraksi dengan saling mengirim e-mail; (3) Belajar bersama melalui jaringan (web) ini mempunyai potensi untuk mendorong, mempermudah dan meningkatkan keberhasilan belajar. Di samping kelebihan tentu ada kekurangannya, yaitu: (1) Kadang-kadang harus mengalami gangguan jaringan; (2) Dosen harus senantiasa mengawal mahasiswa, misalnya dalam hal tingkat kepercayaan manakala mahasiswa mengerjakan tugas atau menjawab soal yang diberikan. Apakah itu hasil dari pemikiran mahasiswa sendiri atau ada kemungkinan orang lain (joki) yang mengerjakannya; (3) Penggunaan internet memerlukan infrastruktur yang memadai, internet dapat dioperasikan kalau ada jaringan listrik dan ada jaringan telpon.

            Berhubung pada sistem ini belum ada pengawasannya, sangat rawan ketika ujian masuk Perguruan Tinggi (Sipenmaru), banyak joki yang berusaha membantu calon mahasiswa agar lolos masuk Perguruan Tinggi yang dituju. Kemudian ada juga joki yang menjual jasa dalam penyusunan skripsi, tesis dan disertasi. Untuk menghilangkan atau setidaknya meminimalkan kecurangan ini, harus ada pengawalan  yang efektif dari dosen. Sebagai dosen, penulis tetap memiliki positive thinking terhadap mahasiswa dengan senantiasa menekankan dan membiasakan arti penting kejujuran. Adapun yang penulis lakukan antara lain adalah pengambilan nilai atau mengadakan evaluasi secara lisan kepada masing-masing mahasiswa, sehingga dengan demikian dapat dilihat kesiapan mereka dan keseriusan mereka ketika mengikuti pembelajaran.

            Dengan menyemai kejujuran diharapkan kelak mereka akan menikmati hari depan yang cemerlang, mandiri dan penuh tanggung jawab. Bagaimanapun juga pola asuh anak di keluarga akan menentukan mereka dewasa kelak. Membuat peserta didik aktif menyeluruh adalah tugas dosen sekalipun pembelajaran berlangsung secara virtual. Perhatian dosen tidak harus tertuju kepada mahasiswa yang aktif bertanya saja melainkan dosen harus dapat bertindak sebagai manajer kelas, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Proses pembelajaran harus dapat memenuhi kebutuhan belajar mahasiswa yang meliputi kognitif (ranah pengetahuan) sekaligus afektif (ranah sikap). Keduanya sangat penting sebagai bekal nantinya setelah mahasiswa dinyatakan lulus lalu terjun di masyarakat.

            Memang dalam pembelajaran secara on line tidak bisa memantau ranah psikomotorik mahasiswa, tapi dosen tetap dapat mencatat kesiapan, keaktifan dan kedisiplinan mahasiswa selama mengikuti pelajaran. Oleh karena itu, penyajian pembelajaran hendaknya menarik, bervariasi, menantang, sehingga kelas menjadi 'hidup' dan enjoy learning. Dosen dan mahasiswa menjalin komunikasi yang baik,  sama-sama bisa mendengar dan sekaligus bisa didengar sehingga pembelajaran berlangsung efektif dan efisien.

Menyadari bahwa setiap kelas pasti ada mahasiswa yang fast learner dan slow learner, maka tugas pendidik (dosen) adalah 'ngemong' (among) dan sabar. Percayalah bahwa mengajar dengan menggunakan internet dapat lebih 'hidup' jika beberapa unsur penyajian dilakukan dengan cara yang benar dan variatif. Kalau perlu tanyakan kepada mahasiswa model bagaimana yang disukai. Apakah selain ceramah ada selingan audio, video, tugas podcast, diskusi mengenai hal-hal yang sedang tren, yang aktual dan faktual, mencari dan menemukan solusi dalam studi kasus, dan sebagainya.

Untuk mengakhiri tulisan ini, mari kita mengoptimalkan model kelas virtual sehingga dapat terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem pembelajaran kita. Kita terus mengawal keberhasilan kelas virtual demi pemerataan kesempatan belajar bagi mahasiswa di seluruh wilayah Indonesia. Indonesia tidak ingin tertinggal dalam penggunaan teknologi untuk memajukan sistem pendidikan. Seluruh insan pendidikan hendaknya beradaptasi, berkolaborasi dan berkomunikasi dengan baik dan benar serta  berpartisipasi aktif ikut menyongsong Indonesia emas yang akan datang.

Jakarta, 28 Februari 2022

Salam penulis: E. Handayani Tyas; Universitas Kristen Indonesia -- tyasyes@gmail.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun