Mohon tunggu...
E HandayaniTyas
E HandayaniTyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

BIODATA: E. Handayani Tyas, pendidikan Sarjana Hukum UKSW Salatiga, Magister Pendidikan UKI Jakarta, Doktor Manajemen Pendidikan UNJ Jakarta. Saat ini menjadi dosen tetap pada Magister Pendidikan Program Pasca Sarjana Universitas Kristen Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Siapakah Kaum Milenial?

29 Oktober 2021   00:28 Diperbarui: 29 Oktober 2021   00:36 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kehidupan kampus harus dapat menyesuaikan dengan irama cepat, seperti di bidang pelayanan administrasi akademik, menyiapkan sistem informasi akademik yang dapat membantu manajemen akademik untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa milenial dalam hal kegiatan KRS (Kartu Rencana Studi), KHS (Kartu Hasil Studi), membayar uang kuliah, dan lain-lain. 

Karena dengan adanya sistem informasi akademik secara on line rupanya membuat mahasiswa milenial menjadi lebih mudah dan praktis melakukan kegiatan administrasi akademik, sehingga mereka merasa nyaman.

Pihak perguruan tinggi harus dapat menyesuaikan dengan kondisi yang demikian, karena kini semua sudah serba digital. Tidak hanya dari segi pendidikan dan teknologi, tetapi juga perilaku generasi milenial itu pastinya berbeda dengan generasi sebelumnya. 

Sebuah riset yang dilakukan oleh Lembaga Alvara Research Centre menyatakan generasi milenial menyimpan potensi besar untuk bisnis. Begitu maraknya bisnis on line yang dikerjakan oleh kaum milenial mulai dari pakaian, makanan, kosmetik dan segala keperluan mereka dipenuhi lewat on line. Pantas saja banyak mall dan supermarket bangkrut dan akhirnya tutup.

Dunia berubah, manusia harus beradaptasi kalau tak mau 'mati'. Perkembangan telah mendorong kaum milenial memiliki kemampuan multitasking dan dengan berperilaku demikian para milenial menjadi terbiasa melakukan dua hingga tiga pekerjaan sekaligus. Belahan otak kiri dan otak kanan digunakan secara bergantian dan mengasah kemampuannya terus-menerus sehingga menjadi sangat kreatif. Dengan kreativitasnya mereka bisa menjadi inovator-inovator yang handal. Milenial yang tangguh akan terus bertumbuh.

Di tahun 2030 nanti biarlah Indonesia menuai bonus demografi dengan hadirnya generasi milenial yang sudah harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Ditempa kedisiplinannya, dibentuk karakternya, difasilitasi kebutuhannya, dijaga kesehatan fisik dan psikhis serta mentalnya, sehingga menjadi generasi yang tangguh dan yang tidak manja untuk menyongsong Indonesia emas di tahun 2045.

Generasi milenial adalah penerus tongkat estafet bagi orantuanya. Oleh karena itu, sebagai orangtua bertindaklah bijak, sebagai pendidik berpikiran yang maju. Mari satukan tekad dan niat hati yang tulus dalam membina generasi milenial demi Indonesia yang sejahtera.

Jakarta, 28 Oktober 2021

Salam penulis: E. Handayani Tyas; Universitas Kristen Indonesia - tyasyes@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun