Banyak anak berkebutuhan khusus (ABK) yang lebih nyaman bergaul dengan teman yang berkebutuhan khusus dan berkumpul dengan guru pendamping di ruang khusus daripada di kantin atau tampat yang begitu ramai.
Di sinilah pentingnya peran orangtua dalam memberikan dorongan, mendampingi belajar, dan yang terpenting adalah menerima kondisi anak. Orang tua mempunyai peran yang sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak dalam semua aspek.Â
Dalam pelaksanaan pendidikan inklusif dibutuhkan kolaborasi antar pihak karena keberhasilan sekolah untuk ABK tidak hanya dipengaruhi oleh sekolah namun juga sangat dipengaruhi oleh kepedulian orang tua dan masyarakat (Syaifudin & Widiastuti, 2015).
 DAFTAR PUSTAKA
Stubbs, Sue. 2002. Inclusive Education Where There Are Few Resources. The Atlas Alliance: Global Support to Disabled People.
Haryono, Syaifudin A, dan Widiastuti S. (2015). Evaluasi Pendidikan Inklusif bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Pendidikan. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Semarang, 32 (2):119-129.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H