Nama Raja Kediri Keempat, Jayabaya tentunya sudah tidak asing di telinga kebanyakan masyarakat Jawa terutama Jawa Timur. Raja Jayabaya dikenal karena sebagai seseorang yang memiliki banyak kelebihan dan salah satu kelebihannya yang terkenal adalah soal ramalan.
Siapa itu Raja Jayabaya?
Memiliki gelar Sri Maharaja Sang Mapanji Jayabhaya Sri Warmeswara Madhusudana Awataranindita Suhtrisingha Parakrama Uttunggadewa. Raja Jayabaya adalah Raja keempat Kerajaan Kediri yang memerintah sekitar tahun 1135-1159 M. Ia dikenal karena memiliki kebijaksanaan dan kekuatan spiritual yang luar biasa.
Pemerintahan Jayabaya dan Kejayaan Kerajaan Kediri
Di bawah pemerintahan Jayabaya, Kerajaan Kediri mencapai puncak kejayaan dan memperluas wilayahnya. Daerah kekuasaannya meluas hingga hampir seluruh Pulau Jawa. Pengaruh Kerajaan Kediri bahkan mencapai Pulau Sumatera, yang saat itu dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya.
Dia berhasil memimpin pemerintahan dengan bijak, membangun sistem administrasi yang efisien, dan memperkenalkan berbagai inovasi di bidang pertanian dan perdagangan. Pada masa itu, Kerajaan Kediri menjadi pusat peradaban di Jawa Timur.
Ramalan Jayabaya
Rasa-rasanya kebanyakan masyarakat Indonesia terutama Jawa sudah tidak asing lagi mendengar atau membaca soal "Ramalan Jayabaya". Jayabaya terkenal karena ramalan-ramalannya. Ramalan-ramalan ini berisi prediksi tentang apa yang akan terjadi di masa depan, termasuk peristiwa-peristiwa besar yang akan terjadi di Indonesia, terutama yang terkait dengan kerajaan, bangsa, dan peradaban.Â
Banyak Orang yang mempercayai ramalan-ramalan tersebut dan mengaitkannya dengan peristiwa peristiwa besar yang sudah pernah terjadi di Indonesia, seperti penjajahan, bencana, dan lain lain.
Kesaktian dan Keilmuan
Raja Jayabaya konon katanya memiliki kesaktian dan keilmuan. Hal ini ia peroleh karena sering melakukan tirakat dan ibadah dengan ritual tapa brata dan semedi. Kekuatan spiritual dari Jayabaya juga tinggi. Ia sering dianggap sebagai raja yang bijak, sakti, dan memiliki kemampuan meramal masa depan. Dalam cerita rakyat, Jayabaya digambarkan sebagai sosok yang tidak hanya memimpin pemerintahan, tetapi juga ahli dalam ilmu spiritual dan metafisika.
Meninggalnya Jayabaya
Puncak perjalanan spiritual Prabu Jayabaya adalah moksa---sebuah konsep mistis dalam tradisi Jawa yang berarti mencapai kesempurnaan spiritual dan meninggalkan dunia ini tanpa meninggalkan jasad fisik. Moksa bukanlah sekadar kematian biasa.
Dalam moksa, seorang individu dianggap telah mencapai pencerahan tertinggi, membebaskan diri dari siklus kelahiran dan kematian, serta bersatu dengan kekuatan ilahi.
Beberapa Fakta Lain Jayabaya
- Jayabaya berhasil menyatukan dua kerajaan yang sebelumnya dibagi oleh Airlangga.
- Jayabaya kerap disamakan dengan tokoh Arjuna dalam pewayangan.
- Jayabaya dianggap layaknya pahlawan Pandawa dalam Perang Bharatayuda.
- Beberapa peninggalan sejarah Jayabaya, di antaranya adalah prasasti Hantang (1135 M), prasasti Talan (1136 M), prasasti Jepun (1144 M), dan kakawin Bharatayuddha (1157 M).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H