Mohon tunggu...
Handaka Mukarta
Handaka Mukarta Mohon Tunggu... Masinis - peziarah batin

Non schola sed vitae discimus

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum 2013: Doa yg Mengumpat!

5 Oktober 2014   14:19 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:18 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Dalam doa tadi sore aku bertanya
" Tuhan, apakah para penyusun kurikulum 2013 besok ada yg datang ke gereja ?"
" Kenapa?"
" Tolong sampaikan, diancccuukkk kabeh!"
" Ups, ok. Well, kenapa ?"
" Gara-gara kurikulum ini, anak saya sehari dapat 11 jam pelajaran, sekitar 55 jam seminggu"
" Hm, lama bener. Ngapain saja?"
" Entahlah, masuk sekolah pukul 06.30 itu artinya dia mesti meninggalkan rumah 05.45. Mesti sdh bangun pkl 05.00 pulang 16.05. Sampai rumah 18.00 hari sabtu gak libur, krn ada ekskul dan tugas. Hari minggu sering utk ambil nilai praktek olah raga. Hidup kok cuman utk sekolah, kayak pemerintah saja, kurang kerjaan"
" Apa tdk ada sesuatu yg benar2 bisa dipelajari?"
" itulah. Kalau materi comberanpun, masih ada faedahnya. Bisa disaring dapat air bersih. Ini waktunya yg terampas. Mau ngapain lagi"
" Menurutmu ini salah kurikulum atau kurangnya pelatihan untuk guru?"
" Guru tidak bersalah. Mereka korban juga"
" jadi salah kurikulum atau guru kurang siap?"
" Kurikulum itu ya materi ya metode. Aturan belajar ada di kurikulum juga. Memang katanya guru belum siap. Tapi kok dipaksakan ?"
" Pernah rapat orang tua wali?"
" Berakhir ricuh. Ditutup paksa"
" Terus ?"
" Semua berjalan seperti biasa. Tiap guru ngasih tugas semua sehingga melebihi waktu luang di rumah yg tersedia"
" Ok, ok. Jadi mereka belajar apa?"
" Belajar mensiasati keadaan."
" Hm, itu bagus. Artinya ada yg baik dari kulum ini. Misal?"
" Yah, misal anak saya hari jumat lalu pingin bolos pukul 10.00 spy bisa pulang utk belajar. Gendeng apa anak-anak sekarang. Mbolos sekolah supaya bisa belajar di rumah. Terus ngapain saja di sekolah"
" Terus dia bolos ?"
" Gak berani. Tapi saya sudah tegur dia. Saya kasih peringatan. Lain kali jangan begitu"
" Bagus, ayah yg baik. Apa teguranmu ke dia"
" Lain kali kalau mau bolos, langsung bolos saja. Nggak usah pakai bilang ke mama. Cari perkara ?!"
" Oh, Jadi gara-gara itu dia gk jadi bolos?"
" Ya, iyalah...!"
" Apalagi?"
" dia sekarang tahu situs untuk cari presentasi. Tinggal ganti nama dsb. Beres. tapi ini aku nggak mau bilang-bilang. RHS..!"
" Hmmmmmm. Ok, tapi kenapa kau yakin mrk ada yg datang ke gereja? Para penyusun, konsultan itu"
" Kan anggaran kurikulum trilunan rupiah. Hutang lagi. Orang yg bersyukur biasanya ingat tuhan. Wajar dong saya tanya"
" Oh, itu... Hm. Ada sih"
" Nah, itu. Jadi tolong sampaikan"
" Apa?"
" Ya diancccuuuukkkkk itu tadi.."
" Hmmm. Aku catat ya"
" Gak ada yg lain ?"
" Tidak"
" Kau lupa sesuatu"
" Apa?"
" Bilang amin"
" Ups, ok. Amin. C U"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun