Mohon tunggu...
Hanom Bashari
Hanom Bashari Mohon Tunggu... Freelancer - wallacean traveler

Peminat dan penikmat perjalanan, alam, dan ceritanya

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Bada Lagi, Berjumpa Arca-Arca Megalitik Nan Misterius

13 September 2021   16:39 Diperbarui: 13 September 2021   16:46 1234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Arca Watutokalaea yang tenggelam di tepi sungai kecil dan area kebun penduduk, di Desa Lengkeka. (@Hanom Bashari)

"Apa arti tantaduo ini, Thong", tanya saya.

"Waduh, nda tau juga Mas, mungkin bahasa dulu-dulu ini", jawab Ithong.

Menurut Balai Pelestarian Cagar Budaya Gorontalo, disebutkan bahwa bentuk arca ini dilengkapi dengan wajah yang terdapat dua buah mata yang berbentuk bulat, sedangkan bagian atas mata terdapat beberapa garis setengah lingkaran yang mengikuti pola bentuk mata sehingga menyerupai alis, kemudian juga terdapat hidung. Seluruh bidang punggung arca memiliki motif dengan bentuk bulatan yang menyerupai lubang dakon dan bagian belakangnya terdapat bentuk relief dengan pola bergaris-garis. Ukuran arca memiliki panjang 330 cm, lebar 140 cm dan tinggi rata-rata 42-54 cm.

Saya sendiri mencoba mengamati seluruh sisinya. Guratan-guratan pada bagian "atas" batu tampak sudah memudar, walau masih terlihat beberapa titik, garis panjang, dan bentuk spiral. Waw, jangan-jangan bentuk garis itu adalah bekas guratan cakar kuku-kuku adamantium si Logan the Wolverine, tokoh superhero ikonik dalam komik Marvel, khayalan saya menggila.

Sisi punggung arca Tantaduo yang penuh simbolik guratan titik, spiral, dan garis. (@Hanom Bashari)
Sisi punggung arca Tantaduo yang penuh simbolik guratan titik, spiral, dan garis. (@Hanom Bashari)
Bagi saya batu tetaplah batu, namun cukup asyik juga jika dinikmati dengan cerita yang ada di baliknya. Saya sendiri berkeyakian, tanda-tanda guratan pada arca Tantaduo ini adalah tanda atau simbol antara si pembuat arca (siapa atau apa pun itu) yang ingin berkomunikasi atau menyampaikan pesan sesuatu lintas zaman.

Di luar spekulasi itu semua, pemandangan di tengah sawah ini sungguh menakjubkan. Walau mendung memang masih menutupi hamparan langit, namun ini yang membuat menjadi lebih dramatis. Bentangan sawah seluas mungkin hampir 500 hektar ini, menurut Robby kawan saya, dikelilingi oleh desa-desa tua, yaitu Bulili, Badangkaiya, Gintu, Runde, dan Bakekau. Ya, duduk di sabua tengah sawah yang lagi menghijau indah, patung misterius, dan mendung pagi yang muram, kami nikmati saja saat ini.

Ini bukan merupakan perjalanan pertama saya ke Bada. Lembah Bada dengan ketinggian 700--800 meter di atas permukaan laut, merupakan dataran tinggi yang berada di Kecamatan Lore Barat dan Lore Selatan, Kabupaten Poso. Lembah ini dikelilingi oleh hutan-hutan pegunungan Taman Nasional Lore Lindu di bagian utara dan barat serta hutan lindung di bagian selatan dan timur.

Dari Palu, Lembah Bada dapat ditempuh sekitar delapan jam perjalanan darat dengan jarak tempuh lebih dari 300 kilometer. Perjalanan dari Palu dengan kondisi jalan yang cukup baik, dan akan melewati daerah-daerah yang cukup legendaris di Sulawesi Tengah, seperti Kota Poso dan Tentena, serta dapat melihat lanskap Danau Poso yang mempesona.

Hampir setiap perjalanan ke Bada, saya berusaha menyempatkan diri untuk mengunjungi beberapa situs arkeologi maupun budaya tua, khususnya tentu pada obyek-obyek yang belum saya kunjungi sebelumnya. 

Jika kita ke sini, bersiaplah untuk tidak nyaman dengan sinyal 4G, walaupun sinyal telepon Telkomsel tetap stabil. Namun jangan khawatir, bebeapa kios menyediakan voucher wifi jika kita benar-benar sudah mau gila akibat ketergantungan terhadap kehadiran internet. Untuk penginapan, beberapa penginapan pun tersedia, tentu dengan fasilitas terbatas.

Manitu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun