2008-2010. Halmahera dan Ternate, Maluku Utara
Setelah lepas dari pelabuhan Tobelo, Halmahera Utara, kapal kayu penumpang reguler yang kami tumpangi melintas Teluk Kao semalaman dan di pagi yang cerah, kami tiba di desa pertama di sisi timur Halmahera Timur, Iga.
Tidak ada dermaga di desa ini. Saya dan beberapa penumpang duduk di atas dek kapal, menikmati hangatnya matahari yang mulai muncul di hadapan kami dan melihat kesibukan yang terjadi. Desa ini masih belum desa tujuan kami berhenti.
Beberapa perahu kecil dengan mesin ketinting masing-masing membawa beberapa orang di dalamnya, melaju ke arah kapal kami. Namun terdapat  juga beberapa perahu kecil lain hanya berisi pembawa perahu. Pintu pada salah satu sisi lambung kapal telah terbuka dari tadi. Beberapa orang saling berteriak.
Karena tidak ada dermaga desa, maka penumpang yang akan naik ke kapal kami, mereka diantar dengan perahu kecil dari pantai sampai naik ke kapal. Begitu juga sebaliknya, penumpang yang akan turun juga di-transfer menggunakan kapal kecil ini, untuk sampai ke pantai desa. Tentu ada ongkosnya untuk jasa transfer ini.
Keramaian ini tak lama, karena kapal segera angkat jangkar kembali menuju desa tujuan berikutnya. Desa tujuan kami sendiri belumlah setengah perjalanan ini.
Menjelang sore, akhirnya kapal kami tiba di depan perairan Desa Miaf, masih di Halmahera Timur, namun di sisi timur semenanjung . Jelas tidak ada juga dermaga desa, karena kapal kami sudah dikelilingi oleh kapal-kapal kecil yang telah membawa penumpang dari desa, sekaligus mengantar penumpang kapal yang akan menuju Desa Miaf. Ya, itu termasuk kami.
Baca juga: Mengiris Hamparan Laut Teduh di Teluk Kao
Kesibukan, keributan, dan ketegangan segera terjadi. Pemuda-pemuda di perahu-perahu dari desa sibuk memindahkan puluhan karung ke dalam kapal. Sementara penumpang dari perahu kecil ini juga saling berebut berlompatan masuk ke dalam kapal besar, sementara penumpang dari kapal besar berteriak-teriak takut ketinggalan kapal kecil ini. Wajar juga, kalau sampai ketinggalan, terpaksalah dia turun di desa sebelah.