Mohon tunggu...
Rihadatul Aisy Hanayudha
Rihadatul Aisy Hanayudha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lakukan yang terbaik disetiap waktu yang kamu miliki

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga NIM 21107030045

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Candi Surowono, Candi Peninggalan Kerajaan Majapahit di Kediri

14 Juni 2022   16:43 Diperbarui: 14 Juni 2022   16:54 2788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah dua bersaudara ini menceritakan tentang upaya pencarian spiritual untuk mencapai kesempurnaan. Gagang Aking menempa diri dengan melakukan puasa yang sangat ketat, sedangkan Bubuksah sendiri tetap menikmati makanan dan minuman. Pada saat itu Batara Guru lalu mengirim utusan untuk menguji dua bersaudara ini yaitu Bubuksah dan Gagang Aking dalam bentuk harimau yang meminta daging manusia segar kepada keduanya. Gagang Aking menjawab bahwa tidak ada gunanya meminta daging darinya karena Gagang Aking kurus kering. Namun Bubuksah sendiri justru menawarkan dirinya sendiri untuk dimakan harimau itu. Harimau tersebut kemudian menampakkan wujud aslinya yaitu sebagai utusan Batara Guru. Bubuksah kemudian dinyatakan lulus ujian.

Kisah Arjuna Wiwaha

Dari beberapa sumber menyebut, jika Arjuna Wiwaha ini menceritakan tentang Arjuna yang mengasingkan diri dengan bertapa di gunung. Pertapaan yang dilakukan karena Arjuna merasa prihatin atas terjadinya perselisihan antara Pandawa dengan Kurawa. Kisah Arjuna Wiwaha dibagi menjadi tiga bagian yakni pertapaan Arjuna dan ujian dari dewa, kemudian pertarungan Arjuna melawan raksasa Niwatakawaca serta diangkatnya Arjuna ke kahyangan untuk menerima hadiah atas kemenangannya melawan Niwatakawaca. Kisah Arjuna di Candi Surowono cerita Arjunawiwaha hanya sampai pada adegan kekalahan Niwatakawaca.

Candi Surowono walaupun hanya tersisa Sebagian kecil saja, namun banyak penganut agama hindu yang datang ke candi ini dan melakukan ritual persembahyangan. Candi Surowono memang dibangun sebagai tempat peruwatan atau persembahyangan. Jika sedang dilakukan kegiatan ritual maka sebagai bentuk toleransi terhadap agama lain, para pengunjung dilarang untuk naik ke candi dan menunggu hingga selesainya kegiatan ritual.

Dengan keunikan yang dimiliki tidak sedikit pengunjung yang tertarik dan ingin tahu dan kemudian datang langsung ke candi ini. Candi Surowono dibuka dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Untuk biaya masuk Candi Surowono gratis atau tidak ada biaya masuk, para pengunjung cukup memberi biaya sukarela.

View dari atas Candi Surowono | Dokumen Pribadi
View dari atas Candi Surowono | Dokumen Pribadi

Candi Surowono merupakan candi Hindu peninggalan Kerajaan Majapahit, Candi Surowono diperkirakan dibangun pada tahun 1390 M sebagai pendharmaan bagi Wijayarajasa, Bhre Wengker. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun