Episode ini juga menjelaskan sikap dingin Ko Yu-rim terhadap Na Hee-do. Semua hal itu berawal dari pertemuan mereka saat kecil dikompetisi anggar, Na Hee-do berhasil mengalahkan Ko Yu-rim dan menjadi juara. Akibat memikirkan hal itu, Ko Yu-rim tidak bisa berkonsentrasi bertarung anggar dengan Na Hee-do dan berakhir dia dikalahkan dalam latih tanding tersebut.
Pada satu sisi lain, Na Hee-do pergi ke toko buku langganannya berniat untuk bertemu Baek Yi-jin tetapi Baek Yi-jin sudah pulang terlebih dahulu, Na Hee-do disuruh pemilik toko buku tersebut untuk mengantarkan kertas milik Baek Yi-jin yang tertinggal di sana. Pada saat inilah Na Hee-do mengetahui tentang kehidupan Baek Yi-jin yang rumit.
Baek Yi-jin didatangi oleh dua orang penagih hutang dari ayah Baek Yi-jin. Saat itu ayah Baek Yi-jin meminjam uang untuk menangani krisis perusahaan yang terjadi, Na Hee-do yang tak sengaja mendengarnya pun turut merasa sedih. Na Hee-do pun menghibur Baek Yi-jin dengan membelikan minuman setelah itu mereka melakukan hal seru. Mereka tersenyum dan tertawa bersama, mereka merahasiakan kebahagiaan mereka secara diam-diam.
Bagaimanakah episode selanjutnya, tetap saksikan Twenty Five Twenty One setiap hari Sabtu dan Minggu yang tersedia di Netflix
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H