Mohon tunggu...
Hana Ulumi
Hana Ulumi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa sosiologi UIN Walisongo Semarang

membaca novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Agama dan Kebudayaan Jawa pada Masyarakat Modern

10 September 2023   16:52 Diperbarui: 10 September 2023   16:56 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

1. Membentuk identitas masyarakat Jawa

Agama dan budaya Jawa telah membentuk identitas  Jawa selama berabad-abad. Agama Hindu dan Buddha yang masuk ke Pulau Jawa pada abad ke-4 Masehi memberikan pengaruh yang besar terhadap kebudayaan Jawa. Selanjutnya Islam dan Kristen pun masuk ke Pulau Jawa dan membentuk identitas keagamaan masyarakat Jawa. Budaya Jawa yang kaya dan beragam juga menjadi ciri khas masyarakat Jawa.(Mudana 2018)

2. Menerapkan etika dan moralitas

Agama dan budaya Jawa turut membentuk moralitas dan etika  masyarakat Jawa. Agama Hindu dan Budha mengajarkan nilai-nilai seperti karma, dharma dan moksha, sedangkan Islam dan Kristen mengajarkan nilai-nilai seperti keadilan, kasih sayang dan kerendahan hati. Budaya Jawa juga mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, sopan santun, dan menghormati orang tua.(Purnomo et al. 2017)

3. Membentuk tradisi dan adat istiadat

Agama dan budaya Jawa turut membentuk tradisi dan adat istiadat masyarakat Jawa. Contohnya adalah tradisi slametan yang dilakukan  masyarakat Jawa untuk merayakan berbagai peristiwa seperti kelahiran, perkawinan, dan kematian. Adat istiadat seperti ritual dan perilaku adat  juga masih dipertahankan oleh masyarakat Jawa.(dirjen kemahasiswaan dan pembelajaran 1996)

4. Membentuk seni dan budaya

Agama dan budaya Jawa turut membentuk seni dan budaya masyarakat Jawa. Kesenian seperti wayang kulit, gamelan, dan batik merupakan bagian dari warisan budaya Jawa yang masih dilestarikan hingga saat ini. Kebudayaan Jawa juga mengajarkan tarian, lukisan, dan seni sastra yang kaya dan beragam.(Marzuki 2006)

5. Membentuk pendidikan

Agama dan budaya Jawa turut membentuk pendidikan masyarakat Jawa. Pendidikan agama Hindu dan Islam telah diajarkan di Jawa selama berabad-abad. Selain itu, budaya Jawa juga mengajarkan pendidikan karakter yang sangat penting dalam membentuk karakter yang baik. Di era modern, peran agama dan budaya Jawa  tetap relevan. Meskipun masyarakat modern cenderung lebih terbuka terhadap pengaruh luar, namun agama dan budaya Jawa tetap berperan penting dalam membentuk identitas, etika, moralitas, tradisi, seni, budaya dan pendidikan masyarakat Jawa. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk melestarikan dan mengembangkan agama dan budaya Jawa agar tetap relevan di era modern.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Agama dan budaya Jawa berperan penting dalam membentuk masyarakat modern di Jawa. Agama memberikan landasan moral dan etika yang penting untuk menjaga keharmonisan sosial dan memberikan arahan dalam kehidupan individu. Pada saat yang sama, budaya Jawa memberikan sumber daya  berharga untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan membangun identitas yang kuat. Memahami peran agama dan budaya Jawa dalam masyarakat modern sangat penting untuk melestarikan warisan budaya kita yang berharga dan menerapkannya dengan bijak di zaman yang terus berubah ini. Dengan tetap menjaga peran agama dan budaya Jawa, masyarakat Jawa dapat terus  mengembangkan masyarakat yang harmonis, adil, dan berbudaya. Agama juga sebagai sumber nilai-nilai yang dicari manusia modern untuk mencari makna hidup dan kejelasan tujuan hidup. Agama memberikan nilai-nilai yang tidak mengagungkan materialisme atau mengekang keserakahan masyarakat terhadap kekayaan dan harta benda. Inilah sebabnya mengapa kelas menengah di Jawa dan wilayah lain di Indonesia beralih ke agama untuk mencari makna keberadaan mereka. Nilai-nilai inti budaya Jawa tetap penting dalam membangun hubungan dan kohesi sosial. Kebudayaan Jawa memberikan seperangkat nilai dan mekanisme sosial yang dapat melabuhkan perubahan sosial agar  tidak terjadi secara radikal sehingga merusak keseimbangan sosial. Nilai-nilai dasar budaya Jawa, yaitu keseimbangan dan gotong royong, merupakan antitesis dari individualisme dan eksploitasi alam dan manusia untuk tujuan produksi semata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun