Florida, Amerika Serikat - Badai Milton menerjang wilayah pesisir Florida sejak Rabu malam (9/10), menimbulkan kerusakan besar dan memicu kekhawatiran yang mendalam di kalangan penduduk. Berdasarkan laporan CNN, Layanan Cuaca Nasional AS mencatat adanya 27 tornado yang terbentuk akibat dahsyatnya badai ini, memperparah dampak yang dirasakan di berbagai wilayah.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, segera mengeluarkan peringatan darurat bagi seluruh warga di jalur badai. "Ini adalah situasi hidup dan mati," ujar Presiden Biden, menyerukan warga untuk segera mengevakuasi diri demi keselamatan mereka.
Badai Milton datang disertai angin kencang yang mencapai lebih dari 150 km/jam serta hujan lebat yang menyebabkan banjir bandang di sejumlah wilayah, termasuk kota St. Petersburg. Kerusakan yang ditimbulkan mencakup atap-atap rumah yang rusak, pohon-pohon tumbang, serta beberapa crane yang roboh akibat kekuatan angin.
Banyak warga memilih untuk tetap bertahan di rumah meskipun pemerintah telah mengeluarkan peringatan evakuasi. Petugas penyelamat menghadapi kesulitan besar untuk merespons panggilan darurat selama badai masih berlangsung, memperparah situasi bagi mereka yang terjebak di area terdampak.
Badai ini diperkirakan akan terus bergerak menuju Samudra Atlantik dalam beberapa hari ke depan, meskipun prediksi mengenai dampak lanjutannya masih terus dipantau.
Mengapa Warga Memilih Bertahan di Tengah Bahaya Badai?
Meski pemerintah telah memberikan peringatan evakuasi yang jelas, sejumlah warga di Florida memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka. Fenomena ini mengundang pertanyaan: Mengapa orang-orang bersikeras bertahan di tengah ancaman yang nyata?
Alasan di balik keputusan ini dapat beragam. Beberapa warga mungkin merasa bahwa rumah mereka cukup kuat untuk menahan badai, sementara yang lain mungkin enggan meninggalkan harta benda mereka. Ada pula yang merasa bahwa evakuasi massal akan menimbulkan lebih banyak risiko, seperti terjebak di jalanan dalam kondisi yang kacau.
Namun, keputusan untuk bertahan ini menyisakan risiko besar, terutama karena tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka selama badai berlangsung. Hal ini seharusnya menjadi pengingat bahwa keselamatan nyawa harus menjadi prioritas utama, dan perlunya memperkuat edukasi serta persiapan masyarakat dalam menghadapi bencana alam. Badai seperti Milton bukanlah fenomena yang bisa dianggap enteng. Pengetahuan dan kesiapan akan menyelamatkan lebih banyak nyawa di masa depan.
(Putri Hana Tsabitha, Falkultas Ilmu Komunikasi Universitas Pancasila)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H