Mohon tunggu...
Hanat Futuh Nihayah
Hanat Futuh Nihayah Mohon Tunggu... -

Jangan karena pernah terluka oleh cinta, lantas menganggap cinta lain pun akan melukai.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Allah Knows What The Best For Us

9 Mei 2014   15:56 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:41 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1399600559283681019

Hampir satu tahun yang lalu, aku ingin menceritakan serangkai perjuangan pahit dan manisnya satu tahun yang lalu.

Di mulai dari Januari 2013, saat itu aku benar-benar tak tahu harus bagaimana, aku tertinggal pelajaran banyak sekali setelah selama tiga bulan kurang lebihnya aku tidak masuk sekolah karena sakit. Aku tetap berikhtiar, mengejar ketertinggalanku dengan meminjam catatan temanku, buku-bukunya guru-guru yang mengajarku. Mungkin akan timbul pertanyaan, mengapa tidak meminjam buku di perpustakaan saja? Ya, for your information, sekolahku tergolong masih sangat baru, meski itu berstatus negeri. Aku adalah angkatan pertama. Fasilitas di sekolahku pun masih tergolong tidak lengkap, banyak kekurangan komputer dan sebagainya. Kembali ke ceritaku tadi, aku harus belajar mati-matian, mengikuti tes susulan di kantor, coba bayangkan. Sendirian, diawasi oleh banyak guru, memakai cctv, super duper deg-degan. Tapi masa itu telah ku lewati dengan hasil menjadi peringkat ke dua di kelas, alhamdulillah. Tapi aku belum lega saat itu, aku harus belajar lagi dan belajar lagi, ujian praktik kejuruan akan di mulai sekitar dua minggu lagi, kira-kira tanggal 20-an Februari. Setiap hari aku dan teman-teman mengikuti bimbel yang disediakan oleh pihak sekolah. Apapun akan kulewati. Hari besar itu datang, aku dan teman-temanku memakai baju ujian dengan atasan putih dan bawahan hitam dan memakai jilbab hitam. Selama kurang lebih 10 jam-an dengan jeda istirahat kita mengerjakan dari mulai menganalisis bukti transaksi, mengakumulasi jumlah transaksi, membuat jurnal dan laporan keuangan lainnya. Aku telah melewati. Selang sehari setelah ujian praktik manual, aku pun melewati ujian praktik dengan komputer yakni ujian MYOB. Aku menyelesaikannya dengan waktu yang relatif singkat, itu pun kata pengawas yang mengawasiku. Alhamdulillah, satu demi satu ujian telah terlewati, ujian sekolah, tryout-tryout ujian nasinal. Belajar lagi karena nilai-nilai tryout sempat turun dan sebagainya. Aku belajar siang sore malam pagi. Aku harus lulus SMA. Beberapa bulan, tepat tanggal 15 April aku dan seluruh pelajar SMK melaksanakan ujian nasional selama empat hari. Aku punya cerita saat ujian nasional bahasa inggris yang waktu itu dilaksanakan pada hari kedua, waktu itu pagi-pagi sekitar jam 7 kurang aku sampai di sekolah, aku diramaikan oleh kunci jawaban yang datang dari teman lain jurusan. Katanya, ini benar-benar kuncinya. Aku waktu itu ditawarin oleh teman sekelasku untuk mencatat kunci itu, tapi aku menolak, aku lebih memilih usaha sendiri. Apa jadinya jika aku mencontek, sama saja aku tak percaya dengan kemampuan yang telah diberikan oleh Tuhan. Juga, apa yang telah aku pelajari sia-sia tak terpakai. Aku memilih menolak. Ada salah satu seorang temanku berkata padaku, "Wis pinter si koe ya Han" dengan sinis. AKu hanya tersenyum, tak menjawab. Aku lebih baik mengerjakan sesuai dengan kemampuanku sendiri, sebisaku. Aku tak peduli apa kata teman-temanku, mengapa aku tak mencatat jawaban yang telah ramai dibicarakan. Empat hari berlalu, telah berlalu.

Ceritaku berlanjut, aku pun belum lega. Ya, di karenakan masih ada ujian lagi yang harus kulalui. Ujian masuk perguruan tinggi. Kuisi dengan belajar belajar, tentu tak lupa untuk selalu berdoa dan membantu orang tua. Kuikuti seluruh latihan soal masuk PT di facebook, masuk negeri.com, paseban, dan sebagainya dan aku juga membeli buku latihan di gramedia.

Sempat, waktu itu aku membaca salah satu kiriman di grup SNMPTN di facebook dari salah seorang temanku, Luthfi. Ia menginfokan ada tryout SBMPT dari pakar SMA, kuikuti segala persyaratannya. Alhamdulillah masuk 40 besar, ia pun juga sama. Lalu setelah 40 besar, pihak pakar SMA mengirim ebook dan soal-soal yang harus dijawab oleh seluruh peserta dan jawaban dikirim ke email pakar SMA. Aku mengerjakan soal itu sampai jam 11 malam, asal tau saja, soal yang diberikan adalah soal SMA dan aku yang notabene adalah siswa SMK pun kebingungan, ku baca buku-buku lagi dan ada beberapa jawaban yang asal kujawab. Dan akan dipilih 5 peserta untuk mendapatkan buku gratis dari pakar SMA.

Aku tak berharap banyak saat itu, karena soal-soal yang ku kerjakan kebanyakan adalah soal-soal SMA. selang satu minggu dari ujian pakar SMA, teman facebookku, Angga mengirimku pesan yang isinya selamat kamu dapet buku dari pakar SMA, dan ternyata setelah ku cek di akun twitternya pakar SMA, benar ada lima nama yang mendapatkan buku, alangkah kagetnya saat aku menduduki peringkat pertama dan disusul oleh empat teman facebookku, ada Angga, Alex, Asfarur, dan Yusup.

Singkat cerita.

Hari demi hari, mendekati pengumuman kelulusan SMK, alhamdulillah aku lulus dengan nilai yang cukup memuaskan. Apalagi bahasa inggrisku, alhamdulillah menjadi nilai tertinggi di sekolahku. Aku percaya bahwa usaha kerasa tak akan mengkhianati. Aku bergegas menuju tes SBMPTN, ya selama dua hari aku melewati soal-soal yang seperti monster. Aku tak tahu, aku menjawab sebisaku. Berhari-hari aku memikirkan hasilnya, aku takut jika aku tak lolos dalam tes itu. Bagaimana tidak, soal-soal kebanyakan yang keluar jauh dari apa yang aku pelajari selama ini. Aku pasrah kepada Allah.

Tingtong, Pengumuman bisa dibuka sekarang. Daaaaan ya aku gagal dalam tes ini. Serasa manusia terbodoh waktu itu yang ku rasakan. Aku tak bisa membuat mereka (baca: keluargaku) bahagia. Maafkan aku ibu ayah.

Tapi, aku belum juga berhenti, ku ikuti lagi tes PTAIn yang ayah sarankan padaku. Ya aku ikuti apa yang ayahku katakan. Itu tes adalah satu-satunya jalur terakhir di PTAIN, alhamdulillah aku lolos, dengan berbagai macam tes masuk aku dinyatakan lolos dalam tes bahasa arab, BTA tapi aku tak lolos pada m=bahasa inggris. Tak apa-apa.

Masa Orientasi berlalu. Di mulai dengan kuliah-kuliah perdana, oh iyah aku diterima di progam studi Komunikasi Penyiaran Islam, jomplang berbanding terbalik dengan jurusan waktu di SMK. Tapi aku memang suka bahasa, dan aku suka komunikasi. Hari demi hari beradaptasi dengan berbagai orang-orang baru, teman baru, yang memiliki perbedaan, terkadang sulit untuk mengontrol ego masing-masing, aku jalani dengan ikhlas. Sekarang, aku telah menemukan pilihan yang tepat dari Allah untukku.

Terkadang aku sempat berpikir, kenapa apakah aku terlalu bodoh sampai-sampai aku tak lolos pada tes wala PTN? Ah sudahlah. sudah hampir setahun aku mengenang perjuangan-perjuangan manis dan pahit. Dan alhamdulillah sekarang aku pun mendapat beasiswa prestasi penuh hingga semester delapan di kampusku. Alhamdulillah :))

Tapi sekarang aku percaya, that Allah knows what the best for me, for you.

Man Jadda Wajada. Bersungguh-sungguhlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun