aku pernah mengagumimu dibentangan semesta yang tak pernah ku temui ujungnya,
ku buat sibuk malaikat memunguti setiap doaku untuk ia hantarkan pada Sang Maha Cinta;
Sang Pencipta segala rasa yang terus menggerus rongga dada.
Namun sekuat apapun aku berusaha tetap saja tuhan yang berhak menentukannya,
Tuhan tau kau bukan yang terbaik untukku dan aku masih belum cukup baik untukmu.
Bukan aku menyerah akan keadaan,
aku hanya enggan terus menerus menjadi pesakitan, aku muak terpenjara dalam pengasingan;
entah aku menjadi tawanan keberapa yang kau biarkan membusuk di jurang pengharapan.
Kau terlalu asik menantikan seseorang hingga aku tenggelam dalam abai.
Karena Mencintaimu adalah hal yang paling indah kulakukan,
tetapi untuk mendapatkan cintamu mustahil kudapatkan
Kini aku pergi sejauh mungkin menempuh jalan yang tak pernah ku lalui untuk menujumu.
memunguti kepingan hati dan merangkainya lagi meski Tak sesempurna kembali.
Setidaknya aku berada ditempat yang tak ku temui apapun tentangmu.
Untuk sementara, aku akan menjelma air di awan hitam itu, yang kubiarkan jatuh turun bersama sendu
Dan Kelak, aku akan berkunjung padamu sebagai rintik hujan,yang membasahimu dengan rindu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H