Mohon tunggu...
Hannastasia Hulu
Hannastasia Hulu Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang Mahasiswi STP Trisakti dengan Beasiswa Unggulan

Berdikarilah demi Cita-cita mu..

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Selamat Natal, 25 Desember 2020

26 Desember 2020   22:57 Diperbarui: 26 Desember 2020   22:56 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Natal adalah Sebuah suasana yang sangat di nantikan oleh umat kristiani setiap tahunnya, masa dimana semua keluarga berkumpul, beribadah bersama, dan bersukacita menikmati suasana Natal.

Pohon natal adalah salah satu ornamen yang menghiasi setiap rumah umat Kristiani di masa Natal, menghias rumah dengan kerlap-kerlip adalah sebuah kegiatan wajib yang sudah menjadi acara tahunan umat Kristiani.

Namun, sangat di sayangkan Natal tahun 2020 diiringi suka duka yang tak pernah tersirat oleh manusia. Di sepanjang tahun 2020 banyak hal yang harus di lalui oleh setiap manusia, dan salah satu contoh nyata nya ialah Pandemik. 

Ada beberapa kebiasaan  yang sedikit berbeda pada Natal tahun 2020, sebagian di antaranya harus melewati Ibadah Natal bersama Gadget, lalu duduk di depan layar kaca untuk mendengarkan sepotong Firman yang disampaikan, sebagian lainnya bersyukur di beri kesempatan untuk mengikuti ibadah Natal secara langsung di Gereja namun dengan wajah yang di tutupi oleh masker maupun Face Shild, menjaga jarak pun adalah hal wajib sebagai bentuk taat peraturan dan inilah sederetan hal yang wajib di lakukan untuk mengindari penularan Virus berbahaya ini.

Yah, memang terdengar sedikit menyedikan namun bukan berarti memadamkan  semangat Natal di tahun ini. Natal tetaplah natal, suasana penuh sukacita dan berkat. Hanya segelintir kecil yang di ubah, namun tak menghilangkan definisi Natal bagi umat yang merayakan. 

Natal bagi anak rantau pun memang sedikit menyedihkan karena harus merayakan Natal di tempat ia menitipkan setitik angan dan cita. Ingin rasanya pulang dan kembali ke kampung halaman untuk sekedar merayakan Natal dan Tahun baru bersama keluarga tercinta, namun apalah daya uang pun hanya cukup untuk makan sehari-hari.... Hemm, terkadang hati ini sedih hingga meneteskan air mata namun kaki harus tetap kuat dan hati pun harus tetap tegar, karena ini sudah menjadi resiko dari pilihan yang di ambil....

Beruntung sekali diriku, karena saat ini adalah masa di mana teknologi sudah sangat berkembang dengan cepat sehingga aku bisa melihat wajah kedua orang tua ku dari layar Hp, yah setidak nya aku bisa melepaskan sedikit rindu yang terselip. :)

Sekali lagi, Selamat Natal bagi yang merayakan, kuharap damai dan sukacita natal selalu menyertai setiap langkah dalam hidup kita. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun