Teori yang menjelaskan mengenai tiga struktur kepribadian id, ego, dan superego yaitu teori psikoanalisis.
Dalam semua film tentunya setiap aktornya memiliki kepribadian id, ego, dan superego, lalu bagaimana teori tersebut diimplementasikan pada film A Perfect Fit 2021?
Yuk, simak hingga selesai karena kita akan membahasnya pada artikel ini!
Konsep Psikoanalisis.
Teori film psikoanalitik merupakan suatu cara untuk menunjukan dan mengimplementasikan makna yang tersembunyi dalam sebuah teks dan sarana untuk memahami proses kompleks dari penonton film.
Film tidak bertujuan untuk menganalisis karakter aktor untuk menggali informasi mengapa berperilaku seperti yang mereka tampilkan pada layar film dikarenakan karakter dalam film bukanlah mereka yang sesungguhnya.
Teori ini diungkapkan oleh Sigmund Freud yang menjelaskan bahwa terdapat ide-ide dasar psikoanalisis dalam jiwa manusia yakni:
- Id, merupakan kumpulan hasrat manusia yang sudah ada sejak lahir tanpa diatur. Hal yang membuat Id dapat muncul karena adanya nafsu, keinginan, serta kebutuhan.
- Ego, dapat dikatakan sebagai pemikiran yang berkembang jauh dari Id karena selalu mempertimbangkan sesuatu sebelum menjalankan keinginan dari Id.
- Superego, sebagai dasar saat seseorang ingin mengambil keputusan dalam dirinya. Superego hadir dari aspek moral yang berasal dari orang tua dan lingkungan sekitar.
Film A Perfect Fit.
Film Indonesia ini dirilis pada tahun 2021 yang menceritakan sebuah kisah cinta seorang fashion blogger yang bernama Saski dengan Rio seorang pembuat sepatu terbaik di Bali.
Saski diramal oleh peramal akan bertemu dengan takdir jodoh yang sebenarnya.
Sebelumnya Saski telah memiliki pacar yang akan menikahinya yaitu Deni seorang anak bangsawan Bali, namun cintanya berpaling setelah bertemu dengan Rio seorang pemuda yang lebih memahami dirinya, berbeda dengan pacarnya sendiri.