Artikel ini ditulis oleh Whidury Permata Hati Swadesy (24150107) Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Untuk memenuhi tugas mata kuliah AIK.
Fungsi kehidupan manusia di dunia ini ialah sebagai khalifah yaitu membangun dan mengelola segala potensi alam sesuai dengan kehendak Allah SWT. Kedudukan yang dipegang dan peranan yang dimainkan kelak di akhirat akan dipertanggungjawabkan dan dinilai serta diperhitungkan oleh Allah SWT.
Setiap peranan akan mendapat balasan, peranan yang baik akan mendapat balasan yang baik, sedangkan peranan yang buruk akan mendapat balasan yang buruk pula. Manusia yang mendapatkan yang buruk akan merasakan kesengsaraan, dan manusia yang memperoleh balasan yang baik akan merasakan kebahagiaan.
Fungsi manusia dalam kehidupan ini adalah menjalankan peranan dengan sempurna dan senantiasa menambah kesempurnaan itu sampai akhir hayat. Hal itu dilakukan agar manusia benar-benar menjadi makhluk yang paling mulia dan bertakwa.
Keberadaan manusia di muka bumi ini bukanlah untuk main-main, senda gurau, hiduptanpa arah atau tidak tahu dari mana datangnya dan mau kemana tujuannya. Manusia yangmerupakan bagian dari alam semesta inipun diciptakan untuk suatu tujuan. Allah menegaskanbahwa penciptaan manusia dalam firman-Nya surat Adz-Dzariyat : 56
Artinya "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengababdi kepada-Ku." (QS. Adz-Dzariyat : 56)Â
Dari ayat tersebut dapat diambil pemahaman bahwa, kedudukan manusia dalam sistem penciptaannya adalah sebagai hamba Allah. Kedudukan ini berhubungan dengan hak dan kewajiban manusia di hadapan Allah sebagai penciptanya. Dan tujuan penciptaan manusia adalah untuk menyembah kepada Allah SWT. Penyembahan manusia kepada Allah lebih mencerminkan kebutuhan manusia terhadap terhadap terwujudnya sesuatu kehidupan dengan tatanan yang baik dan adil. Karena manusia yang diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling canggih, mampu menggunakan potensi yang dimilikinya dengan baik, yaitu mengaktualisasikanpotensi iman kepada Allah, menguasai ilmu pengetahuan, dan melakukan aktivitas amal saleh,maka manusia akan menjadi makhluk yang paling mulia dan makhluk yang berkualitas di mukabumi ini sesuai dengan fitrahnya masing-masing.Â
Secara rinci, sebab-sebab kemulian manusia itu adalah:
a. Bahwa manusia tidak berasal dari jenis hewan sebagaimana dikatakan dalam teorievolusi, melainkan berasal dari Adam yang diciptakan dari tanah.
b. Dibandingkan dengan makhluk lain, manusia memiliki bentuk fisik yang lebih baik,sekalipun ini bukan perbedaan yang fundamental (Q.S at-Tin:4).
c. Manusia mempunyai jiwa dan rohani, yang didalamnya terdapat rasio, emosi dankonasi. Dengan akal, manusia berfikir dan berilmu, dan dengan ilmu manusia menjadimaju. Bahkan dengan ilmu manusia menjadi lebih mulia daripada jin dan malaikat,sehingga mereka diminta oleh Allah untuk sujud, menghormati kepada manusia,yakni Adam a.s (Q.S al-Baqarah: 31-34).
d. Untuk mencapai kemulian martabat manusia tersebut, manusia perlu berusahasepanjang hidupnya melawan hawa nafsunya sendiri yang mendorong pada kejahatan.Hal ini berbeda dengan binatang yang hanya hidup hanya menuruti insting nafsunyakarena tidak mempunyai akal, dan malaikat yang selalu berbuat baik secara otomatis karena tidak memiliki hawa nafsu.
e. Manusia diangkat oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi dengan tugas menjadipenguasa yang mengelola dan memakmurkan bumi beserta isinya dengan sebaikbaiknya (Q. S al-Baqarah : 30)
f. Diciptakannya segala sesuatu di muka bumi ini oleh Allah adalah untuk kepentinganmanusia itu sendiri (Q.S al-Baqarah: 29)
g. Manusia diberi beban untuk beragama (Islam) sebagai pedoman dalam melaksanakantugas kekhalifaannya. Karenanya, manusia akan diminta pertanggung jawaban ataspelaksanaan tugasnya tersebut (Q.S al-Qiyamah: 36).
Manusia mempunyai peran yang ideal yang harus dijalankan, yakni memakmurkan bumi, mendiami dan memelihara serta mengembangkannya demi kemaslahatan hidup mereka sendiri, bukan mengadakan pengrusakan di dalamnya.
Tugas atau fungsi manusia di dalam kehidupan ini adalah menjalankan peranan itu dengan sempurna dan senantiasa menambah kesempurnaan itu sampai akhir hayat. Hal itu dilakukan agar manusia benar-benar menjadi makhluk yang paling mulia dan bertakwa dengan sebenar-benar takwa.Manusia dilahirkan di tengah eksistensi alam semesta ini menyandang tugas dan kewajiban yang berat dalam fungsinya yang ganda, yakni sebagaihamba Allah dan sebagai khalifah Allah.
a) Tanggung Jawab Manusia Sebagai Hamba Allah
Hamba Allah adalah orang yang taat dan patuh kepada perintah Allah. Hakikat kehambaan kepada Allah adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan. Ketaatan, ketundukan dan kepatuhan manusia itu hanya layak diberikan kepada Allah.Â
b) Tanggung Jawab Manusia Sebagai Khalifah Allah
Manusia adalah khalifah Allah di muka bumi. Dia yang bertugas mengurus bumi dengan seluruh isinya, dan memakmurkannya sebagai amanah dari Allah. Sebagai penguasa di bumi, manusia berkewajiban membudayakan alam semesta ini guna menyiapkan kehidupan yang bahagia dan sejahtera.
DAFTAR ACUAN
Assegaf, Abd.Rachman, 2005. Studi Islam Kontekstual. Gama Media: Yogyakarta.
Asy'arie, Musya,1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Qur'an. Lembaga Studi Filsafat Islam.
Basyir, Ahmad Azhar, 1984. Falsafah Ibadah Dalam Islam. Perpustakaan Pusat UII, Yogyakarta.
Bucaille, Maurice, 1992. Asal Usul Manusia Menurut Bibel Al-qur'an Sains, Mizan, Bandung.Â
Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahannya.
Hasan, Muhammad Tholchah, 2004. Dinamika Kehidupan Religius. Listafariska Putra, Jakarta.
Sami'uddin. 2019. FUNGSI DAN TUJUAN KEHIDUPAN MANUSIA. PANCAWAHANA: Jurnal Studi Islam Vol. 14 No. 2 Desember 2019: Sekolah Tinggi Agama Islam Pancawahana Bangil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H