Mohon tunggu...
Hana Ratri Septyaning Widya
Hana Ratri Septyaning Widya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa S1 Sastra dan Bahasa Indonesia angkatan 2007, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang. Penulis Kumpulan Cerpen Cinta Lewat Facebook yang diterbitkan oleh PT Elexmedia Komputindo (2010)

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kepalsuan Duniawi

1 November 2011   14:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:11 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata seseorang: "Kalau belum mampu mengubah dunia, kenapa memaksa orang lain mengubah sifatnya?" Memang dunia ini jahat Banyak orang melakukan hal jahat yang tak sepantasnya dilakukan Bohong!!! Itu salah satunya Berbohong untuk kebaikan alasannya Tapi kenyataannya menyakitkan jiwa Tangis air mata selalu membuat hati merasa lelah Seperti tersungkur belati tajam menyayat raga Sampai kapan? Sampai kapan detak jantung ini terus berdetak walaupun harus menahan sakit tak terduga? Sampai di kelak yang kita tak tahu kapan datangnya... Saya bukan orang jahat! Kenyataan selalu berkata lain Inilah kepalsuan duniawi Dunia kita tak pernah jujur Selalu ada lidah penuh kata manipulasi... Inilah Semua palsu Palsu BODOH!!!!!!! (sumber foto:  http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://artikelilmupsikologi.files.wordpress.com/2011/06/mengapa-anak-sering-berbohong.jpg&imgrefurl=http://artikelilmupsikologi.wordpress.com/2011/07/05/mengapa-anak-sering-berbohong/&h=219&w=296&sz=11&tbnid=RR4mo2cfYUxk7M:&tbnh=90&tbnw=122&prev=/search%3Fq%3Dgambar%2Banak%2Bberbohong%26tbm%3Disch%26tbo%3Du&zoom=1&q=gambar+anak+berbohong&docid=TdQK_Rq-4Ym9HM&sa=X&ei=OACwTvfUC87IrQf1iNVK&ved=0CBwQ9QEwAA&dur=681)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun