Mohon tunggu...
Hana Ratri Septyaning Widya
Hana Ratri Septyaning Widya Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa S1 Sastra dan Bahasa Indonesia angkatan 2007, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro, Semarang. Penulis Kumpulan Cerpen Cinta Lewat Facebook yang diterbitkan oleh PT Elexmedia Komputindo (2010)

Selanjutnya

Tutup

Humor

Saya...(sambil tunjuk lima jari)

13 Agustus 2011   08:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:50 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Suatu hari di sebuah taman, duduklah seorang Alia yang (masih) gundah gulali eh gulana dink. Pasalnya, ia sedang sedih meratapi kesepian yang sangat berat sekali untuk ia lupakan hari itu. Ya, ia sedang sedih karena Kholis membuatnya marah, emosi, dan bertangis-tangis hingga mendarah daging. Ia pun mencari tempat yang tenang untuk memforsir keadaan dan akhirnya ia berangkat ke taman itu.

Di taman itu juga, duduklah Kholis. Ia memang tak tahu-menahu kalau Alia ada di sana. Di taman itu, ia menyesali semua kesalahannya pada Alia. Berulangkali ia mengucapkan kata "maaf" dalam hatinya. Tentu saja, kata-kata itu hanya untuk seorang Alia.

Tak lama kemudian, dua pedagang bernama Andee dan AA datang kepada Alia dan Kholis.

Adegan pertama di depan Alia.

Andee : "Mau makan nasi bungkus nggak, Mbak?"

Alia : "Boleh deh. Coba 1 aja dulu, Bang."

Andee kembali ke gerobak dan kembali pada Alia dengan membawa sebuah nasi bungkus dan satu sendok makan.

Andee : "Nanti kalau mau pesen minum di Mbak Wagiyem ya, Mbak. Itu loh, perempuan paling manis di tempat ini (Hana langsung tersipu-sipu malu).

Alia : "Lha saya nggak manis apa, Bang?" (emosi)

Andee : "Mbak malah cantik kaya bintang pilem titanic episode ke seribu tahun yang akan datang (sori tante Alia)

Setelah menerima Nasi bungkus dari Andee, Alia melahapnya sambil membatin, "Kok aku jadi suka makanan kesukaannya Kholis ya?"

Adegan kedua, di depan Kholis.

AA : "Mau makan sphagetti nggak, mas? Ada rasa bolognise daging sapi, ada juga yang ayam, atau jamur?"

Kholis : "Ya deh, saya coba 1, pak. Nggak mahal kan, Pak?"

AA : "Nggak. Paling goceng, Mas."

Kholis pun menganggukkan kepala.

Tak berapa lama AA datang kepadanya dengan membawa tiga piring.

Kholis : "Lho, kok tiga, Pak, yang makan 'kan saya sendiri."

AA : "Situ tadi bilang coba 1, berarti yang dicoba kan 3 menu, jadi 1 x 3 =3, Mas."

Kholis membatin, "Sing gemblung aku opo kowe, Pak?"

Kholis : "Ya sudah nggak papa, Pak. Saya akan coba semuanya. Jadi hari ini saya apes 15ribu, jatah untuk tiga kali makan habis di tempat ini."

AA pun pergi meninggalkan Kholis karena pelanggannya sudah pada teriak2 minta dibuatkan sphagheti.

Saat menyuap sphageti untuk pertama kalinya, Kholis membatin lagi. "Kok aku makan makanan kesukaannya Alia yang mahal banget harganya."

Adegan ketiga, Alia vs Wagiyem.

Alia : "Mbak Wagiyem, saya pesen es air putih ya."

Wagiyem : "Ya, Mbaaak."

Adegan keempat, Kholis vs Wagiyem.

Kholis : "Mbak Wagiyem, saya pesen es air putih, ya."

Wagiyem : "Ya, Mas."

Pada saat acara pangil memanggil Wagiyem, mereka belum sadar kalau keduanya memang berada di tempat yang sama.

Kesadaran mereka akhirnya ada juga ketika Wagiyem membuat ulah. Ia hanya membawa segelas es air putih dan bingung akan diberikan kepada Alia atau Kholis. Ia pun berteriak keras.

Wagiyem : "Siapa yang pesan es air putih?"

Alia+Kholis : "Sayaaaa..." (sambil angkat lima jari)

Mendengar jawaban keduanya, Wagiyem jadi kikuk, sementara itu Kholis dan Alia kaget. Mereka pun akhirnya berpandangan.

Kholis pun langsung berjalan menuju ke arah Wagiyem yang masih membawa segelas air putih dan langsung memberikan kepada Alia.

Kholis : "Minumlah, Alia."

Alia : "Terima kasih, Mas. Aku kepedasan karena makan nasi bungkus, pedas sekali. Ternyata makan kesukaanmu sangat membuat seram perutku."

Kholis : "Ternyata kita sama, aku juga habis makan sphageti, ternyata enak. Dan baru kusadari, akulah yang salah."

Alia dan Kholis pun bersatu kembali setelah perang hati di antara mereka, sementara Andee dan AA langsung menangis sejadi-jadinya.

AA : "Kita tak mungkin seperti mereka, Andee."

Andee: "Karena kita sama2 laki2, AA, dan tak pernah ada nafsu cinta di antara kita, kecuali kalau AA maksa, saya akan kabur lebih dulu."

Wagiyem pun akhirnya tertawa melihat petingkah mereka.

Nb: inspirasi dari FTV Asam Cuka, Manis Cinta. Nama, tempat, dan perilaku hanyalah samaran saja, jika terjadi kesamaan nama, tokoh, perilaku, dan tempat, ini hanya untuk keperluan rekayasa saja)

Selamat menikmati :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun