Mohon tunggu...
Hana Ramadhani
Hana Ramadhani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UPI

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tugas Pendidik dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Siswa

30 Oktober 2023   21:06 Diperbarui: 30 Oktober 2023   21:11 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Potensi pada diri seseorang tidak terbentuk secara instan namun membutuhkan proses panjang. Potensi ini bisa diwujudkan apabila seseorang mampu menyertakan sikap kepribadiannya. Namun, bagaimana jika terdapat suatu keadaan atau kondisi dimana seseorang merasa terancam akan suatu hal dan itu menjadi pengaruh akan upaya seseorang untuk menumbuhkan potensi dirinya. Ancaman tersebut bisa saja membuat beberapa sikap kepribadian atau karakter diri pada orang tersebut terkikis atau bahkan hilang. Karakter diri yang terkikis ini tanpa disadari membuat masalah baru pada diri seseorang hingga akhirnya berpengaruh pada kehidupan sehari-harinya. Potensi diri haruslah di kembangkan sejak dini sehingga upaya untuk mencari potensi diri itu harus dibantu oleh berbagai aspek dengan dukungan orang-orang disekitar. Dalam hal ini, Upaya pencarian potensi diri harus dibersamai dengan karakteristik identitas diri yang salah satunya yakni rasa percaya diri. Rasa percaya diri sama hal nya dengan potensi diri yang harus ditumbuhkan sejak dini. Rasa percaya diri dapat ditumbuhkan selain dari keinginan diri sendiri ataupun orang tua bisa ditumbuhkan di dalam dunia pendidikan. Baik pendidikan formal maupun nonformal menjadi salah satu sarana positif dalam mengembangkan rasa percaya diri. Pendidikan formal berupa pendidikan di sekolah diberikan oleh pemerintah bagi setiap orang untuk mampu menjadi pribadi dengan karakter baik dan berakhlak. Maka hal nya, seorang pendidik berperan penting dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada siswa agar siswa mampu mengembangkan dirinya hingga akhirnya menemukan potensi diri. Pada intinya peran pendidik sangat penting guna mengoptimalkan siswa dalam menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mencari minat, bakat, serta potensi dirinya.

Pendidikan merupakan usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau sejumlah kelompok orang agar menjadi pribadi yang dewasa melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan dikatakan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaman, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, Masyarakat, bangsa dan negara. Dari definisi tersebut dapat terlihat  bahwa pendidikan tidak akan hilang dari proses yang dikenal dengan sebutan belajar. Belajar adalah sesuatu yang akan dilakukan oleh setiap orang sepanjang hidupnya. Bahkan sejak lahir, seseorang sudah mulai belajar. Dari proses belajar ini lah setiap orang atau siswa mampu mengembangkan karakter dirinya salah satunya rasa percaya diri. Percaya diri atau self confident merupakan kemampuan tiap individu untuk memahami dan meyakini seluruh potensi yang dimiliki guna menghadapi penyesuaian diri dengan lingkungan hidupnya. Kemampuan untuk percaya pada diri sendiri sangat penting untuk mencapai kesuksesan dalam hidup seseorang. Orang yang percaya diri cenderung memiliki sifat inisiatif, kreatif, dan optimis terhadap masa depan, sedangkan orang yang kurang percaya diri lebih cenderung minder, pesimis, pasif, dan apatis. Setiap orang harus mampu meningkatkan rasa percaya dirinya.

Sekolah sebagai pendidikan formal dan langsung bertemu dengan pendidik memiliki tanggung jawab untuk mendidik siswa untuk menjadi anak yang aktif dalam mencari potensi diri. Peran guru sangat penting dalam tercapainya unsur utama suatu tujuan pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal. Menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 pasal 1 ayat (1) menyebutkan bahwa : “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi, peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”. Dapat disimpulkan bahwa guru merupakan sebuah profesi bagi seseorang yang mengabdikan dirinya dalam bidang pendidikan. Sebagai seorang pendidik, guru memiliki peran, tanggung jawab, dan tugas yang harus diemban untuk mampu menghasilkan siswa dengan kompetensi yang baik. Guru berperan sebagai pendidik, pembimbing, pelatih, serta motivator bagi siswa agar siswa mampu menanamkan bahkan meningkatkan rasa percaya diri siswa. Adapun tanggung jawab guru yakni secara professional guru bertanggung jawab atas pribadi, sosial, intelektual, moral, dan spiritual. Tanggung jawab ini akan berada di setiap kegiatan pendidikan di sekolah untuk memberikan bimbingan dan pengajaran kepada para siswa. Serta salah satu tugas guru yakni mempersiapkan manusia Susila yang cakap dalam membangun dirinya dan membangun bangsa negara. Menurut ahli, tugas guru selain mempersiapkan manusia Susila, guru juga berperan sebagai pembimbing untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan serta guru sebagai penghubung antara sekolah dan Masyarakat yang nantinya siswa akan hidup dan bekerja dalam lingkungan masyarakat. Tugas guru pun selaiin berfokus pada siswa, guru juga memiliki tugas sesuai profesinya. Dalam hal ini, baik peran, tanggung jawab, maupun tugas guru semuanya memiliki hubungan dan keterkaitan yang tidak dapat dilepaskan.

Guru yang akan terus bersama siswa akan terus bertemu dengan berbagai macam karakter siswa dan rasa percaya diri yang berbeda-beda dari setiap siswanya sehingga akan berbeda cara dalam memberikan rasa percaya diri. Rasa percaya diri yakni kemampuan atau kekuatan yang dimiliki oleh seseorang yang sadar dan yakin untuk menjadi individu yang befikir maju dan sikap menghadapi berbagai tantangan dan yakin bahwa mampu mencapai berbagai tujuan dihidupnya. Adapun ciri ciri individu yang memiliki rasa percaya diri yakni: (1) percaya akan kemampuan diri; (2) bertindak mandiri dalam mengambil keputusan; (3) berani mengungkapkan pendapat; (4) mampu mengontrol emosi dalam situasi tertentu; (5) memiliki kemampuan bersosialisasi yang baik, dsb. Dari yang telah disebutkan bahwa orang yang memiliki rasa percaya diri cenderung bersikap positif dan optimis dalam setiap hal yang dilakukan. Kemudian ada ciri-ciri orang yang tidak memiliki rasa percaya diri yakni: (1) mudah cemas; (2) gugup jika berbicara; (3) sulit dalam menyampaikan pendapat; (4) sering khawatir akan hal yang belum tentu terjadi; (5) mudah putus asa, dsb.

Ciri-ciri yang telah disampaikan baik yang memiliki rasa percaya diri maupun tidak memiliki rasa percaya diri tentu disebabkan oleh berbagai faktor. Kunci dalam mendapatkan kepercayaan diri yakni harus bisa memahami diri sendiri dan menghindari rasa pesimis dan cemas yang akan membuat seseorang semakin tidak percaya diri. Adapun faktor yang memengaruhi rasa percaya diri yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal biasanya berasal dari diri sendiri seperti harga diri, kondisi fisik, pengalaman hidup, dll. Sedangkan faktor ekskternal adalah faktor yang berasal dari luar diri sendiri seperti pekerjaan, pendidikan, dan lingkungan. Dari faktor-faktor inilah yang kemudian harus dikulik lebih jauh dan dianalisis sehingga dapat ditemukan metode yang cocok dalam meningkatkan rasa percaya diri. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar mampu meningkatkan rasa percaya diri yakni tidak membandingkan diri dengan orang lain, selalu berpikir positif, menciptakan lingkungan yang nyaman, berpakaian rapi, berani dalam mengambil keputusan, dsb. Dari beberapa cara ini, guru yang berperan sebagai pendidik juga dapat membantu proses pencapaian rasa percaya diri pada siswa. Guru bisa secara implisit menerapkan cara-cara meningkatkan rasa percaya diri pada siswa. Contohnya ketika di kelas, guru memberikan tugas kelompok dan meminta siswa untuk membuat kelompok dengan teman temannya yang nanti dipresentasikan di depan kelas. Diharapkan dengan adanya tugas kelompok ini siswa bisa lebih berani dalam mengungkapkan pendapatnya di depan teman-teman sekelompoknya. Selain itu, dengan adanya tugas kelompok ini siswa dapat bersosialisasi, berkomunikasi, dan berani berbicara di depan umum. Jika tugas kelompok ini berhasil diterapkan oleh siswa maka tugas guru dalam membimbing siswa untuk meningkatkan rasa percaya diri nya dapat dikatakan berhasil. Apalagi, jika kemampuan siswa tersebut bukan hanya diterapkan di kelas tetapi juga di lingkungan sekitarnya. Contoh lainnya yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa yakni dengan menjadi dekat dengan siswa. Dekat dalam artian bahwa guru harus bisa dianggap sebagai teman, orang tua, sahabat bagi siswa sehingga siswa tidak hanya menanggap guru sebagai orang yang harus dihormati saja namun guru juga bisa menjadi tempat siswa untuk bercerita. Guru bisa menumbuhkan rasa berani menyampaikan pendapat di siswa jika guru bisa memosisikan diri dengan siswa. Selain itu, rasa percaya diri siswa dapat lebih meningkat apabila siswa bisa berpakaian dengan rapi dan sopan yang tanpa disadari siswa akan meniru setiap perbuatan baik guru. Sehingga, guru harus bisa tampil dengan kondisi yang rapi dan sopan agar bisa memberi contoh kepada siswa.

Peran, tanggung jawab, dan tugas guru akan berhasil jika guru bisa diguguh dan ditiru oleh para siswanya. Dalam hal ini, guru harus bisa memberikan rasa percaya diri pada siswa sehingga dikemudian hari siswa bisa menjadi seseorang yang sukses dunia dan akhirat dengan karakteristik diri dan potensi diri yang telah siswa tersebut bangun sejak dini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun