Pentingkah rasa empati?
Empati memiliki makna peniruan memahami oranglain yang bermula terjadi saat kontak fisik dan menimbulkan perasaan yang sama tanpa kehilangan control atas dirinya. Empati dapat dikaitkan dengan perilaku social seperti gotong royong, menolong sesama. Oleh karena nya empati memiliki peran penting dalam bersosialisasi. Sebagai mahkluk social, tentu berkomunikasi dan berinteraksi merupakan yang normal, namun apakah kita sudah memiliki keterampilan dalam berinteraksi tersebut? Dengan empati kita akan memiliki pondasi untuk berinteraksi sesame manusia.
Berikut proses empati terjadi!
Pertama adalah tahap antecedents, antecedents ialah keadaan ataupun kondisi yang memulai saat sebelum terjadinya proses empati. Reaksi yang timbul baik secara afektif ataupun kognitif berasal dari konteks situasional spesial antara lain ialah kekuatan suasana serta tingkatan persamaan antara observer serta sasaran. Kedua adalah proses, pada non- cognitive processes, empati disebabkan oleh proses non kognitif tanpa mengaitkan uraian terhadap suasana yang terjadi ataupun dengan kata lain cuma mengaitkan proses emosi. Pada sederhana cognitive processes, empati cuma membutuhkan sedikit proses kognitif sebab suasana yang dialami gampang dimengerti. Setelah itu pada advance cognitive processes, maka dibutuhkan proses kognitif yang lebih banyak sebab suasana yang membutuhkan proses yang mendalam buat menimbulkan perilaku empati. ketiga hasil intrapersonal, ialah hasil dari proses empati berbentuk respon emosional yang dirasakan dalam merespon pengalaman- pengalaman sasaran.
Lalu, factor apa saja yang mempengaruhi empati?
- Sosialisasi
Dalam melakukan sosialisasi dengan masyrakat, dapat dipastikan seseorang akan menghadapi banyak kondisi yang memungkinkannya untuk belajar mengenai emosi , perhatian dan kepekaan terhadap kebutuhan orang lain.
- Mood dan Feeling
Situasi dan kondisi seseorang akan selaras dengan kemampuannya dalam menerima kondisi orang lain. Dengan kata lain apabila mood seseorang baik maka akan lebih baik dalam menerima dan menghadapi keadaan yang melibatkan orang lain.
- Proses Belajar dan Identifikasi
Seseorang yang telah mempelajari cara berempati seseorang akan membentuk empati terhadap orang lain dengan natural dan lebih baik yang mana diharapkan hal tersebut dapat diterapkan dalam lingkup yang lebih luas dan dapat disalurkan.
- Tempat atau Situasi
Kondisi tempat dan situasi dapat berpengaruh terhadap suasana yang akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berempati terhadap oranglain.
- Komunikasi dan Bahasa
Bahasa dan komunikasi berpengaruh terhadap empati seseorang. Sederhananya penyampaian atau penerimaan informasi dari orang lain dengan baik maka akan membuat seseorang berempati lebih begitupun sebaliknya.
- Pola Pengasuhan
Lingkungan berpengaruh terhadap berkembangnya empati seseorang. Empati baik akan tumbuh apabila lingkungan khususnya lingkungan terdekat yaitu rumah dan didukung dengan pengasuhan orang tua baik akan memberikan efek positif bagi empati anak.
DAFTAR PUSTAKA
Compton, W. C. & Hoffman, E. (2015). Positive Psychology The Science Of Happiness And Flourishing. (Edisi ke 2) USA: Cengage Learning.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H