Mohon tunggu...
Hana Qurrotul Aini
Hana Qurrotul Aini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Kampus Mengajar Angkatan 1 Membantu Kegiatan Literasi dan Numerasi di SDN Dawuan 1

16 Oktober 2021   19:15 Diperbarui: 16 Oktober 2021   19:41 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Majalengka -- Sudah satu tahun lebih sekolah di kabupaten Majalengka menerapkan sistem daring, tidak sedikit sekolah yang mengalami kendala dalam sistem tersebut. 

Pemerintahan Kabupaten Majalengka menerapkan sistem daring tersebut guna menekan penyebaran COVID-19. Dengan adanya sistem pembelajan daring atau pembelajaran jarak jauh, maka siswa tidak diperkenankan untuk pergi ke sekolah dan tetap melakukan pembelajaran secara daring. 

Akan tetapi, sistem pembelajaran daring tersebut memberikan tantangan baru bagi pihak sekolah, guru dan siswa.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nadiem Anwar Makarim meluncurkan sebuah program Kampus Mengajar yang bertujuan memberikan solusi bagi Sekolah Dasar yang terdampak oleh pandemi. 

Dengan adanya Program Kampus Mengajar 2021 yang melibatkan mahasiswa didalamnya, bertugas untuk membantu sekolah yang mengalami kendala selama pembelajaran di masa pandemi ini.

Seperti yang terjadi di SDN Dawuan 1, dengan adanya sistem pembelajaran daring menuntut guru untuk bisa memahami dan tau cara menggunakan teknologi dengan baik. 

Tidak hanya guru, melainkan siswa juga sempat mengalami kendala dalam mendapatkan pembelajaran terutama dalam memahami materi yang diajarkan. Kendala yang didapat oleh siswa ini akhirnya berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

Terlebih lagi selama pembelaharan daring berlangsung SDN Dawuan 1 merupakan sekolah yang tidak terdaftar sebagai sekolah penerima bantuan kuota pemerintah yang akhirnya menyulitkan orang tua siswa karena harus membiayai kuota sendiri. Dan diketahui bahwa hal ini merupakan kesalahan pihak sekolah sendiri karena ada kesalahan dalam hal administrasi. 

Namun akibat dari hal ini juga berpengaruh terhadap proses pembelajaran siswa yang merasa terbatas karena ketersedian kuota. Oleh karena itu, pada saat pembelajaran tatap muka terbatas dilakukan, tidak sedikit siswa yang memahami materi yang diberikan selama pembelajaran daring terutama dalam materi calistung dan hal ini menjadi hambatan bagi guru untuk memberikan materi lanjutan.

Hingga akhirnya mahasiswa Program Kampus Mengajar Angkatan 1 yang ditugaskan di SDN Dawuan 1 membuat serangkaian program untuk membantu mengatasi kendala tersebut. Beberapa program yang dibuat oleh mahasiswa berhubungan dengan Mengajar, Administrasi Sekolah dan Adaptasi Teknologi. 

Namun pada saat penugasaan berlangsung di SDN Dawuan 1 sempat mengalami perubahan kebijakan dalam pembelajaran daring menjadi luring. Dan salah satu program pembelajaran yang diusung dan diutamakan oleh mahasiswa yaitu Program Pintar Literasi dan Numerisasi (PLN).

Program Pintar Literasi dan Numerisasi (PLN), merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca dan berhitung. 

Program ini dilakukan dengan cara membagi siswa kedalam dua kelompok yaitu, kelompok mahir dan kelompok belum mahir dengan setiap kelompok akan di pegang oleh 1 mahasiswa. Dengan cara tersebut diharapkan siswa akan merasa nyaman dalam proses pebelajaran dan lebih mudah memhami materi yang diberikan.

Dokpri
Dokpri

Selama program PLN berlangsung, siswa mulai mengalami peningkatan karena dalam pelaksanaannya siswa dibagi menjadi dua kelompok agar perkembangan siswa dapat terpantau secara signifikan. 

Tidak hanya itu saja, mereka juga senang dengan kedatangan mahasiwa Kampus Mengajar. Karena dalam pelaksaannya, mahasiswa memberikan pembelajaran yang menarik guna meningkatkan motivasi belajar siswa dan tidak lupa diakhir pembelajaran akan diberikan latihan-latihan soal sebagi bentuk penguatan.

Antusias yang diberikan siswa semakin hari semakin baik, dan juga adanya peningkatan dalam motivasi belajar membuat mahasiswa semakin semangat dalam melaksanakan Program PLN. Terlihat dari jumlah kehadrian siswa yang setiap harinya semakin bertambah dan yang sebelumnya sudah hadir pun semakin giat bersekolah. 

Selain itu siswa yang sebelumnya tidak bisa menulis dan berhitung perlahan-lahan menunjukan peningkatan secara perlahan. Karena mahasiswa dalam pelaksanaan Program PLN juga melihat kondisi masing-masing siswa sehingga tidak disamaratakan pada saat program berlangsung.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun