Perkembangan zaman dan teknologi menjadikan konsumen dapat berbelanja kebutuhannya secara online dan tidak perlu datang langsung ketempatnya. Hal ini tentu menambah efisiensi dan efektifitas manusia dalam melakukan kegiatannya sehari-hari. Ditambah dengan adanya pandemi covid-19 yang mengharuskan seseorang tetap di dalam rumah menjadikan marketplace berkembang sangat pesat beberapa tahun belakangan ini.
Perkembangan internet dan tekonologi yang semakin maju juga memengaruhi perkembangan data konvensional menjadi big data. Big data sendiri memiliki pengertian yaitu data yang sangat besar, bukan hanya volumenya tetapi juga data yang cepat dan kompleks.
Perusahaan-perusahaan besar saat ini hampir semuanya menggunakan big data, termasuk marketplace. Dengan menganalisis big data tersebut sebuah marketplace dapat menampilkan produk yang diinginkan konsumen, meningkatkan pengalaman konsumen dalam berbelanja online, serta mengurangi risiko penipuan dan kerugian.
Lalu, bagaimana cara mengolah big data tersebut? Dibutuhkan ilmu sains data yang merupakan ilmu gabungan dari pemrograman, matematika, dan statistika. Hal ini dikarenakan sains data tidak hanya berfokus pada machine learning dan programming tetapi lebih menitik beratkan pada seberapa besar dampak yang dihasilkan pada bidang atau bisnis tertentu.
Berikut adalah cara sains data bekerja dalam mengoptimalkan sistem marketplace.
1. Menampilkan Rekomendasi Barang
Sebuah marketplace akan mengumpulkan data hasil pencarian, ulasan, lokasi, serta tempat tinggal penggunanya. Data-data tersebut akan dijadikan dalam model profile user dimana kegunaan profile user ini untuk mempelajari dan memprediksi aktivitas kita sehingga dapat menampilkan rekomendasi barang yang sedang diinginkan maupun yang diinginkan tapi tidak menyadarinya.
2. Pengiriman yang Cepat
Marketplace tentu memiliki data riwayat pembelian seoarang pengguna, data analitik media sosial, serta data cuaca. Dengan menggabungkan dan menganalisis data-data tersebut, sebuah marketplace dapat menjalankan sistem 2-day shipping dimana hanya membutuhkan 2 hari dan barang sampai kepada pembeli.
3. Mengurangi risiko penipuan
Dengan adanya sains data, kemungkinan pesanan yang merupakan upaya penipuan dapat diprediksi. Menggunakan model yang telah dilatih dari data persentase return order seorang pengguna, marketplace dapat mengurangi risiko penipuan dan kerugian.
4. Perubahan Harga yang Dinamis
Persaingan yang sangat ketat saat ini membuat marketplace harus memiliki strategi yang baik untuk bertahan. Salah satu caranya dengan merubah harga dengan dinamis untuk menyaingi kompetitornya. Dengan data yang dimiliki marketplace, mereka akan menilai keinginan kamu membeli sebuah barang.
Kesimpulan
Dari poin-poin yang telah dijelaskan di atas, diketahui bahwa peran ilmu sains data dimulai dari cara mengumpulkan data sampai cara memprediksi perilaku konsumen terhadap sebuah produk.Â
Dapat disimpulkan bahwa ilmu sains data sangat bermanfaat dalam membantu kerja manusia serta memberikan pengalaman berbelanja online yang lebih baik bagi konsumen. Peran ilmu sains data dimulai dari cara mengumpulkan data sampai cara memprediksi perilaku konsumen terhadap sebuah produk.
Refrensi
1. Kwan, Wahyu. Pemanfaatan Data Science di Balik Marketplace Terbesar di Dunia. (2021). Diakses pada https://algorit.ma/blog/manfaat-data-science-amazon/Â tanggal 10 Mei 2023
2. Ihsan, Muhammad. Data Science Adalah Bidang Ilmu Populer, Mengapa?. TT. Diakses pada https://valiance.ai/data-science-adalah-bidang-ilmu-populer-mengapa/Â tanggal 10 Mei 2023
3. Picngadmin. Peran Data Science dalam Dunia Bisnis. 2021. Diakses pada https://datascience.ittelkom-pwt.ac.id/peran-data-science-dalam-dunia-bisnis/ Â tanggal 10 Mei 2023
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI