Mohon tunggu...
Money

Developing The Overall Audit Plan and Audit Program

16 November 2015   12:36 Diperbarui: 16 November 2015   12:44 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

1. Jenis-jenis Pengujian Audit

Dalam mengembangkan suatu rencana audit secara keseluruhan, auditor menggunakan lima jenis pengujian untuk menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan secara wajar.

  1. Prosedur penilaian resiko
  2. Pengujian pengendalian
  3. Pengujian substantif atas transaksi
  4. Prosedur analitis
  5. Pengujian rincian saldo

2. Hubungan Antar Jenis Pengujian dan Bahan Bukti

Hubungan antara pengujian pengendalian dan pengujian substantif, suatu pengecualian dalam pengujian pengedalian hanya mengidentifikasikan kemungkianan salah saji yang mempengaruhi nialai dolar laporan keuangan, sedangkan pengujian dalam pengujian substantif atas transaksi atau pengujian rincian saldo merupakan salah saji laporan keuangan.

Hubungan antara prosedur analitis dan pengujian substantif, prosedur analitis juga hanya mengidentifikasi kemungkianan salah saji yang mempengaruhi nilai mata uang dalam laporan keuangan. Jika auditor melaksanakan prosedur analitis dan yakin bahwa kemungkinan salah saji yang material nilainya kecil, pengujian substantif lainnya dapat dikurangi.

Trade-off antara pengujian pengendalian dan pengujian substantif, selama tahap perencanaan auditor memutuskan apakan akan menilai resiko pengendalian dibawah maksimum, jika melakukannya auditor harus melaksanakan pengujian pengendalian untuk menentukan apakah penilaian tingkat resiko pengendalian ini didukung.

3. Metodologi Perancangan Program Audit

Perancangan program audit untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan. Selain penilaian resiko yang dialksanakan selama tahap perencanaan, program audit bagi kebenyakan audit juga dirancang dalam tiga bagian tambahan: pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, prosedur analitis substantif, dan pengujian rincian saldo.

Program audit pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi, meliputi bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman atas pengendalian internal. Metodologi untuk merncang pengujisn pengendalian dan pengujian sunstantif atas transaksi yaitu: memahami pengendalian internal, menilai resiko pengendalian yang direncanakan, dan menentukan luas pengujian pengendalian.

Kemudian merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi dengan menggunakan 3 langkah yaitu: prosedur audit, ukuran sampel, item yang dipilih, dan penepatan waktu.

Prosedur analitis, yang dilaksanakan selama pengujian substantif lebih terfokus dan lebih ekstensif dibanding dengan yang dilakukan sebagai bagian dari perencanaan. ketika auditor berencana mengunakan prosedur analitis untuk memberikan keyakinan substantif tentang saldo akun, data yang digunakan dalam kalkulasi harus dipandang cukup dapat diandalkan. Pendekatan empat langkah untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi yaitu:

  1. Memberlakukan tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi pada kelas transaksi
  2. Mengidentifikasi pengendalian kunci dan membuat penelitian pendahuluan atas resiko pengendalian
  3. Merancang pengujian pengendalian
  4. Merancang pengujian substantif atas transaksi

Pengujian rincian saldo, untuk merncang pengujian rincian saldo auditor menggunakan metodologi yang berorientasi pada tujuan audit. Metodologo untuk merancang pengujian rincian saldo – piutang usaha:

  1. Mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi piutang usaha
  2. Menetapkan salah saji yang dapat ditoleransi dan menilai resiko inhern
  3. Menilai resiko pengendalian untuk siklus penjualan dan penagihan
  4. Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substantif atas transaksi untuk siklus penjualan dan penagihan
  5. Merancang dan melaksanakan prosedur analitis
  6. Merancang pengujian rincian saldo piutang usaha uuntuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo.

4. Ikhtisar Proses Audit

Ikhtisar proses audit terdapat empat fase bagi keseluruhan proses audit yaitu:

Fase I merencanakan dan merancang pendekatan audit: Auditor menggunakan penilaian atas materialitas, resiko audit yang dapat diterima, resiko inhern, resiko pengendalian dan setiap resiko kecurangan yang diidentifikasi guna mengembangkan keseluruhan rencana audit dan program audit secara keseluruhan.

Fase II melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian subtantif atas transaksi, tujuan fase ini adalah memperoleh bukti untuk mendukung pengendalian khusus yang berkontribusi pada penilaian resiko pengendalian oleh auditor dan memperoleh bukti untuk mendukung ketepatan moneter transaksi.

Fase III melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo, tujuan fase ini untuk memperoleh bbukti tambahan yang mencukupi guna menentukan apakah saldo akhir dan catatan kaki atas laporan keuangan telah dinyatakan secara wajar.

Fase IV menyelesaikan audit dan mengeluarkan laporan audit, melaksanakan pengujian tambahan untuk penyajian dan pengungkapan. selama fase terakhir ini auditor melaksanakan prosedur audit yang berkaitan dengan kewajiban kontijen dan peristiwa setelah tanggal neraca.

Auditor harus Mengumpulkan bukti akhir berikut untuk laporan keuangan secara keseluruhan selama fase penyelesaian:

(1) melaksanakan prosedur analitis terakhir,

(2) mengevaluasi asumsi going-concern.

(3) mendapatkan surat representasi klien,

(4) membaca informasi dalam laporan tahunan untuk memastikan bahwa hal itu konsisten dengan laporan keuangan.

Berkomunikasi dengan komite audit dan manajemen, auditor wajib untuk mengkomunikasikan defisiensi yang signifikan dalam pengendalian internal kepada komite audit atau manajeman senior.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun