Mohon tunggu...
Money

Bab 6 Audit Responsibilities and Objective

31 Oktober 2015   09:20 Diperbarui: 31 Oktober 2015   10:52 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

AUDIT RESPONSIBILITIES AND OBJECTIVE

a. Tujuan Pelaksanaan Audit Atas Laporan Keuangan

Tujuan dari audit biasa atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam semua hal yang meterial, posisi keuangan, hasil operasi serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Langkah-langkah untuk mengembangkan audit adalah:

  • Memahami tujuan dan tanggungjawab audit
  • Membagi laporan keuangan menjaadi berbagai siklus
  • Mengetahui asersi menajemen tentang laporan keuangan
  • Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun dan pengungkapan
  • Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi akun dan pengungkapan.

b. Tanggungjawab Manajemen Dalam Penyajian Laporan Keuangan

Tanggungjawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, dan menyajikan laporan keuangan yang wajar berada dipundak manajemen, bukan di pundak auditor. Tanggungjawab manajemen atas kewajaran penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan mengungkap apa yang dianggap perlu.

 

c. Tanggungjawab Auditor Dalam Verifikasi Laporan Keuangan

Auditor bertanggungjawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material, atau yang disebabkan dari kekeliruan atau kecurangan.

Salah saji yang material versus tidak material, salah saji umumnya dianggap material jika gabungan dari kekeliruan dan kecurangan yang belum dikoreksi dalam laporan keuangan. Walupunsulit mengukur materialitas auditor bertanggungjawab untuk memperoleh kepastian yang layak bahwa ambang batas materialitas telah terpenuhi. Namun diperlukan biaya yang sangat besar bagi auditor untuk memikul tanggungjawab menentukan semua kekeliruan dan kecurangan yang tidak material.

Kepastian yang layak merupakan ukuran tingkat kepastian yang diperoleh auditor pada saat menyelesaikan audit.

Kekeliruan versus kecurangan, kekeliruan adalah salah saji dalam laporan keuangan yang tidak disengaja. Sementara kecurangan adalah salah saji yang disengaja. Dalam kecurangan dapat dibedakan antara misapropriasi aktiva yang sering disebut penyalahgunaan atau kecurangan karyawan dan pelaporan keuangan yang curang atau kecurangan manajemen.

 

d. Pendekatan Siklus Laporan Keuangan Untuk Segmentasi Audit

Pendekatan siklus laporan keuangan untuk segmentasi audit yaitu:

  • Siklus penjualan dan penagihan, siklus pertama yang dicantumkan dan merupakan fokus utama pada sebagian basar audit.
  • Siklus akuisisi dan pembayaran, transaksi mencakup pembelian persediaan, perlengkapan serta jasa-jasa lain yang berkaitan dengan operasi.
  • Siklus penggajian dan personalia
  • Siklus persediaan dan pergudagan, berkaitan erat dengan semua siklus, persediaan diposisikan sebagai siklus yang terpisah karena berkaitan dengan siklus lainnya dan karena sebagian besar perusahaan manufaktur, persediaan biasanya sngat material dan sering kali rumit di audit.
  • Siklus akuisisi modal dan pembayaran kembali, berkaitan erat dengan siklus akuisisi dan pembayaran, transaksi berkaitan dengan pembiayaan bisnis, seperti penerbitan saham, pembayaran dividen dan pelunasan utang.

 

e. Kategori Asersi Manajemen Tentang Laporan Keuangan

Asersi manajemen adalah representasi pernyataan yang tersirat atau di ekspresikan oleh manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dalam pelaporan keuangan.SAS 106 (AU 326) mengklasifikasikan asersi menjadi 3 kategori yaitu:

  • Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang di audit,
  • Asersi tentang saldo akun pada akhir periode
  • Asersi tentang penyajian dan pengungkapan

f. Tujuan Umum Dan Khusus Audit Asersi Manajemen

Tujuan umum audit asersi manajemen yaitu:

  • Keterjadian – transaksi yang dicatat memang ada: pedanan auditor atas asersi manajemen tentang keterjadian untuk kelas transaksi.
  • Kelengkapan- transaksi yang terjadi dicatat: menekankan kepentingan audit yang berlawanan.
  • Keakutaran- transaksi yang dicatat dinyatakan pada jumlah yang benar
  • Posting dan pengikhtisaran- transaksi yang dicatat dimasukkan kedalam file induk dan di ikhtisarkan dengan benar
  • Klasifikasi- transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat.
  • Penetapan waktu- transaksi dicatat pada tanggal yang benar

Tujuan khusus audit asersi manajemen yaitu: yang berkaitan setiap transaksi untuk setiap kelas transaksi yang material dapat dikembangkan.

 

g. Bagimana Tujuan Audit Dicapai

Ada empat fase untuk mencapai tujuan audit yaitu:

  • Merencanakan dan merancang pendekatan audit. Memperoleh pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, memahami pengendalian internal dan menilai resiko pengendalian dan menilai resiko salah saji yang material.
  • Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substansif atas transaksi
  • Melaksanakan prosedur analitis dan pengujian rincian saldo
  • Menyelesaikan audit dan menerbitkan laporan audit.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun