Ada perbedaan sensasi mengemudi yang didapat ketika melintas di jalan tol ruas Provinsi Jawa Barat dengan tol di ruas Provinsi Jawa Tengah. Apa itu?
TULISAN ini bersifat subjektif. Terlebih soal sensasi atau perasaan.Â
Cerita ini tentang sensasi mengemudi yang menurut  saya berbeda ketika menyetir di Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Pengalaman mengemudi di ruas tol provinsi Jawa Tengah saya dapatkan pada hari Selasa, 25 Juli 2023 saya menyetir mobil ke arah Semarang. Rute yang ditempuh melalui pintu tol Gandulan (Pemalang) dan keluar di pintu tol Jatingaleh (Kota Semarang). Rute ini biasa saya lalui. Kira-kira dalam satu tahun bisa melintas 6-12 kali.Â
Pengalaman mengemudi di ruas tol provinsi Jawa Barat saya dapatkan pada hari Jumat, 28 Juli 2023. Saya menyetir mobil yang sama dengan yang saya gunakan ke Semarang, yakni Toyota All New Avanza tahun 2022. Rute yang saya ambil adalah pintu masuk tol Ketanggungan (Brebes) dan keluar di pintu tol Ciperna Timur. Rute ini jarang saya lewati, seinget saya dalam setahun terakhir saya dua kali melintas di ruas tol ini.Â
Sensasi Berbeda
Sensasi mengemudi yang saya dapatkan lebih banyak tentang perasaan saya sebagai pengemudi ketika melintas di ruas tol dua provinsi ini. Apa saja?
1. Kondisi permukaan jalan
Menurut saya, jalan tol di area Jawa Tengah (Pemalang-Semarang) lebih banyak bergelombang dibandingkan ruas tol di Jawa Barat (antara Brebes-Cirebon).Â
Bahasanya terasa ada 'jenggolan', sehingga membuat mobil terasa berguncang. Yang saya alami adalah ketika melintas di tol Batang-Semarang di kawasan PLTU Ujungnegoro. Ada semacam sambungan pengecoran yang seolah membuat 'gundukan kecil' sehingga terasa seperti melintas di atas polisi tidur.Kondisi ini membuat guncangan di dalam mobil. Mungkin bila membawa ibu hamil dirasa kurang nyaman. Dugaan saya, posisi 'jenggulan' tersebut berada di atas sungai di depan PLTU Ujungnegoro. Kepada para pengguna jalan, diimbau untuk hati-hati saat melintas di tol yang terdapat kondisi bergelombang.
2. Keberadaan tanaman hias
Dibandingkan ke arah timur, mengemudi ke arah barat merasakan pemandangan yang indah dengan keberadaan bunga-bungan hias yang tumbuh di tepi jalan.
Dari ruas Pemalang-Semarang, saya tidak mendapati adanya tanaman bunga yang membuat suasana indah dipandang mata. Sementara itu, di ruas tol Kanci-Ciperna banyak dijumpai tanaman bunga Bougenville penghias tepi jalan. Bunga yang mekar dengan warna merah, ungu, dan pink membuat mata terasa teduh.
3. Aktivitas orang di tepi tol
Di ruas Pemalang-Semarang saya jarang melihat ada orang/pejalan kaki nyelonong di tepi aspal jalan. Nah, pas kemarin saya pulang dari Cirebon ke Brebes, saya heran karena menjumpai ada seseorang yang dimungkinkan petani berada di tepi jalan. Seharusnya di area jalan tol tidak ada pejalan kaki.
Kira-kira itulah tiga pengalaman saya, sensasi saya ketika menyetir mobil di jalan tol menuju ke arah timur/Semarang dan menuju ke arah barat/Cirebon. Tentunya sensasi atau pengalaman tiap orang berbeda-beda. Tidak kalah penting adalah selalu safety ketika mengemudi di jalan tol. Kecapatan maksimal yang disarankan adalah 100 kilometer per jam, dan kecepatan minimal 60 kilometer per jam. Hati-hati selalu melintas di jalan tol. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H