Membacakan dongeng untuk anak sebelum pergi tidur merupakan kebiasaan baik. Hal ini sebagai bentuk komunikasi dalam keluarga. Di era digital sekarang ini, membacakan dongeng bisa bermanfaat untuk mengurangi pemakaian gadget anak.
JARUMÂ jam tangan menunjukkan pukul 22.00 WIB. Panggilan video (video call) masuk ke ponsel saya. Rupanya ada panggilan dari anak di rumah. Posisi saya sedang di luar rumah.
Sambil mengiba, anak perempuan saya menanyakan posisi saya dimana? Tak lupa dia meminta saya lekas sampai di rumah. Dia mengatakan, belum bisa tidur sebelum saya pulang dan dibacakan dongeng. Duuuh....
Adakah yang punya pengalaman serupa saya ini?
Kebiasaan menelpon ketika saya belum pulang dan anak hendak tidur sudah sering terjadi. Anak merasakan masih ada yang kurang ketika penghujung harinya belum ditutup dengan dongeng.Â
Saya pun sering meminta kepada sang ibu, untuk sementara menggantikan posisi sebagai juru dongeng pada si anak semata wayang yang bersiap tidur itu. Hehehe..
Beli buku dongeng
Untuk mendukung aktivitas mendongeng menjelang tidur ini, saya membeli khusus buku bacaan anak dan dongeng anak. Di toko buku tersedia banyak pilihan.Â
Saran saya, cari buku dongeng yang sesuai minat anak. Misalnya, dongeng lokal/cerita daerah, kisah kepahlawanan tokoh agama, kisah nabi, fabel, atau dongeng luar negeri.
Membeli buku dongeng dirasa menjadi solusi bagi orangtua untuk menambah literasi dongeng untuk anak. Dengan pilihan dongeng yang beragam, anak menjadi bersemangat atau tidak jenuh dengan dongeng yang itu-itu saja.
Menurut saya, membacakan dongeng atau aktivitas mendongeng untuk anak sebelum pergi tidur banyak memberikan manfaatnya.Â
Saya sebagai orangtua yang kebetulan memiliki kebiasaan mendongeng ingin sharing tentang manfaat tersebut. Khususnya dari tinjauan komunikasi keluarga dan psikologis perkembangan anak :
1. Mendongeng menjadi jembatan komunikasi anak-ortu
Setelah seharian orang tua sibuk bekerja dan anak sibuk beraktivitas di sekolah serta bermain, maka malam hari menjadi waktu yang tepat untuk membangun komunikasi. Misalnya menanyakan kepada anak apa yang terjadi hari ini? dan bagaimana cerita hari ini?Â
Komunikasi anak-ortu bisa terbangun dengan aktivitas mendongeng. Sebelum tidur, menurut saya adalah waktu emas untuk meneguhkan ikatan emosial anak-ortu.
2. Menghaluskan budi pekerti anak.
Dongeng mengandung pesan-pesan cerita yang beragam. Dari dongeng, orang tua dapat menjelaskan tentang sikap baik dan buruk tokoh yang ada dalam cerita.Â
Melalui dongeng, terjadi transformasi pesan dari tokoh yang ada dalam dongeng dengan kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, anak memiliki contoh perbuatan baik dan contoh perbuatan buruk.
3. Membangun kreativitas dan imajinasi anak
Bacaan dongeng berbeda dengan tayangan audio visual cerita anak. Dengan membaca dongeng, anak menjadi berimajinasi dengan dongeng yang diceritakan.Â
Misalnya membayangkan latar tempat, figur tokoh dongeng, maupun jalannya cerita. Dengan demikian, melatih anak untuk kreatif dan berimajinasi.
4. Mengurangi pemakaian gadget pada anak
Pemakaian gadget pada anak harus dikontrol dan dibatasi. Jangan biarkan anak berlama-lama tepapar layar handphone. Buatlah peraturan bersama anak tentang berapa lama boleh mengakses gawainya. Misalnya, dibatasi satu jam, dua jam, atau larangan membawa gadget ke kamar.Â
Dengan demikian, membacakan dongeng sebelum tidur adalah hal positif untuk mengontrol pemakaian gadget anak.Â
Melalui dongeng sebelum tidur, anak akan lepas ponselnya dan dibangun komunikasi antara orangtua - anak dengan intens. Cara ini bisa memutus anak bermain gadget sebelum tidur.
***
Empat poin di atas merupakan sharing saya tentang manfaat membacakan dongeng sebelum tidur bagi anak.
Sejak usia PAUD hingga kini kelas 4 SD, anak saya masih mau mendengarkan dongeng sebelum dia tidur.
Semoga kebiasaan baik ini juga ada pada anda..aamiin. (*)