Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anakku... Kamu Sudah Salat Belum?

27 Februari 2022   07:15 Diperbarui: 27 Februari 2022   22:22 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak salat bersama ortu. lihin.net

SALAT merupakan tiang agama. Hukumnya wajib dilakukan dalam lima kali sehari pada waktu Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Salat tepat waktu memiliki keutamaan yang lebih baik. Peran orang tua penting mengajak anak salat tepat waktu.

Perintah tentang ibadah salat tercantum dalam Al Quran, diantaranya terdapat di QS. Al Ankabuut ayat 45 : 

"Bacalah Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,"
 

 

Sebagai orang tua, kita perlu memberikan contoh yang baik  terhadap anak untuk menjalankan salat 5 waktu. Caranya adalah dengan memberikan keteladanan. Misalnya, saat tiba waktu salat ajaklah anak untuk ikut salat. 

"Anakku..kamu sudah salat belum?," 

Kalimat  pertanyaan seperti itu adalah wujud kepedulian orang tua terhadap anak. Dengan memberikan pertanyaan, orangtua akan melihat respon anak terhadap pertanyaan itu. Bisa jadi merespon tanggap, namun bisa jadi responnya acuh tak acuh. Tentu sebagai orangtua akan merasa bangga dan senang bila si anak tanggap segera salat. Namun sebaliknya, merasa sedih bila si anak cuek dan tidak bergeming.

Apalagi saat ini dengan gampang anak mengakses gadget. Entah untuk nonton Youtube, mengakses medsos dan berlama-lama main game. Ketika memasuki waktu salat, dan si anak masih sibuk dengan gadgetnya, kita perlu menegur. Alangkah baiknya, di keluarga dibuat pengaturan soal larangan mengakses gadget dan televisi sewaktu adzan salat berkumandang. 

"Matikan dulu gadgetnya anakku. Ayo salat!," kira-kira ujaran seperti ini harus terus disampaikan. Berulang-ulang kepada anak. 

Syukur-syukur mengajaknya ke masjid untuk salat jamaah. Atau bisa juga salat bersama di rumah bersama keluarga. Contoh baik seperti ini akan membiasakan anak untuk salat 5 waktu. Juga mengajari anak untuk mementingkan melaksanakan salat ketika waktunya tiba.Anak akan melihat kebiasaan baik yang diajarkan oleh orangtuanya. Hal baik ini semoga akan terpatri hinggasi anak bertumbuh dewasa. 

Pada masanya nanti, si anak bisa menjalankan ibadah salat dengan tertib dan menjadikan salat sebagai sebuah kebutuhan, bukan rutinitas semata. Amin.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun