Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Tanggal Muda kok Udah Tongpes? Ini Tipsnya

7 April 2021   06:51 Diperbarui: 7 April 2021   07:43 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kehabisan uang. Dok pri

Ada yang bilang, menghabiskan uang lebih mudah daripada mencari uang. Bener gak yah? Biar uang gaji tidak segera habis perlu kontrol diri, cegah tidak besar pasak daripada tiang!

APAKAH anda bergaji 3 koma atau 5 koma..? Hehe maksudnya lewatin tanggal 3 atau tanggal 5 tapi uangnya sudah 'koma' (baca : kritis). Bila iya, bisa jadi kita sama.

Kok bisa ya? Kerja satu bulan, menunggu gajian cukup lama eh baru awal-awal bulan tapi rasanya udah tongpes alias kantong kempes. Perlu ngatur keuangan dengan baik biar kebutuhan bulanan bisa terbayar.

Terkait sumber dana, status karyawan berbeda dengan status pengusaha dalam hal penerimaan penghasilan. Karyawan tentunya mendapatkan honor atau gaji atau upah dengan system waktu kerja, bisa mingguan, setengah bulan, maupun satu bulan. Namun pengusaha, mendapatkan uang berdasar profit atas usaha. Bedanya disini, pekerja tidak menanggung risiko, sedangkan pengusaha menanggung risiko atas usaha atau bisnis yang dijalankan. Jadi wajar saja bila pengusaha dapat profit lebih dibanding karyawan.

Nah karena sudah dijelaskan perihal sumber dana, maka sebagai seorang karyawan atau pekerja harus teliti betul mengatur pengeluaran. Ya karena tadi, nerima gajinya harus menunggu lama. Jadi jangan sampai, sebelum tanggal gajian, uang sudah cekak. Bisa-bisa ngebon alias berhutang.

Tips Atur Keuangan

Saya yang juga punya pengalaman pekerja ingin sharing berbagi kiat atau tips agar bisa mengelola uang. Apa aja ya kira-kira :

1. Tentukan prioritas pengeluaran

Beli atau bayarlah hal-hal yang penting saja. Jangan kalap mata ingin belanja, atau borong saat ada diskonan, atau beli sepeda motor gegara ada keluaran terbaru. Kendalikan nafsu berbelanja. Catat hal-hal mana yang harus diutamakan untuk dibayar.

2. Catat pengeluaran harian

Kadang suka bertanya, kenapa ya uangnya sudah habis? Buat bayar apa aja sih? Naah bila sering mengalami situasi begini, ada baiknya catat tiap pengeluaran Anda. Lakukan evaluasi terhadap apa-apa aja yang sudah dibayarkan tadi. Apakah memang perlu atau tidak?

3. Jangan boros

Hampir sama dengan poin no 1. Penekanannya adalah bisa jadi kita keluar uang misalnya untuk acara sosial, nraktir teman, maupun memberikan hadiah ulangtahun tapi dengan cara yang terukur. Misalnya menraktir di tempat yang sanggup kita bayar, memberikan hadiah sesuai kemampuan, atau hal lain yang dipandang tetap cermat saat mengeluarkan uang.

4. Menabung harian

Waktu kecil punya pengalaman menabung harian? Bila punya ini jadi modal bagus untuk sikap suka menabung. Ada baiknya, hidupkan lagi kebiasaan menabung atau menyisihkan uang secara harian. Misalnya Rp 5.000 atau Rp 10.000 per hari. Bila dikumpulkan dalam sebulan cukup lumayan.

5. Bersedekah atau berzakat

Tetap alokasikan dana untuk sedekah atau zakat. Dengan sedekah dan berzakat kita menunaikan kewajiban kita menyisihkan harta untuk membantu sesame dan mensucikan harta. Dengan bersedekah, berderma, serta berzakat kita menabung kebaikan untuk akhirat.

Demikian sharing tips ini. Semoga bermanfaat. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun