Mohon tunggu...
Hanan Wiyoko
Hanan Wiyoko Mohon Tunggu... Wiraswasta - Saya menulis maka saya ada

Suka membaca dan menulis, bergiat di literasi digital dan politik, tinggal di Purwokerto, Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Jurnalisme Hiperlokal, Masa Depan Berita Online

16 Maret 2021   21:12 Diperbarui: 16 Maret 2021   21:21 1527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jurnalisme hiperlokal (hyperlocal journalism) bisa dibilang merupakan gerakan akar rumput pewarta warga (citizen journalism). Memungkinkan menyuarakan peristiwa dan topik lokal berskala mikro yang terkadang luput dari perhatian media massa arus utama. Bisa jadi gerakan pemberdayaan komunitas. 

ISTILAH 'lokal' pada koran lokal atau berita lokal merujuk bahwa koran tersebut bersifat kedaerahan, memuat peristiwa yang sifatnya dekat dengan pembaca. Misalnya koran lokal Banyumas maka hampir sebagian besar berita yang dimuat adalah tentang Banyumas. Rasanya sulit menemukan berita Jawa Timur di koran lokal Banyumas.

Nah, seiring berkembangnya internet mendorong kemunculan media baru (new media). Beragam platform seperti Youtube, website desa, situs microbloging memunculkan konten yang dibuat oleh pengguna internet. Hal ini memungkinkan konten-konten berskala mikro diunggah ke internet. 

Misalnya, website desa memuat informasi-informasi kegiatan di tingkat RT, RW, dusun dan desa. Contoh lagi, situs mikrobloging memungkinkan warganet membuat tulisan tentang kejadian di lingkungan tempat tingga. Contoh lain, bila kita mengamati konten Youtube, banyak hal-hal remeh yang diunggah. Sifatnya mikro.

Hal ini melahirkan jurnalisme lokal. Dikutip dari https://www.greelane.com/, istilah jurnalisme hiperlokal merujuk pada aktivitas liputan peristiwa dan topik berita dalam skala yang sangat kecil. Istilah ini juga disebut jurnalisme mikro. 

Aktivitas jurnalisme ini beririsan dengan kegiatan pewarta warga (citizen journalism) yang melakukan reportase hal-hal di sekitar mereka yang kadang tidak mendapatkan porsi pemuatan di media arus utama.

Diskusi Online

Tangkapan layar diskusi online. Dokpri
Tangkapan layar diskusi online. Dokpri
Contoh jurnalisme hiperlokal merujuk pada aktivitas pewarta warga di Kabupaten Brebes. Misalnya, situs www.cbmnews.net yang beranggotakan 70 Anggota. 

Kemudian ada tiga kelompok jurnalisme warga binaan yakni www.suarapaguyangan.com beranggotakan 15 orang, jurnalisme warga di Belik Pemalang beranggotakan 15 orang  dan jurnalisme warga Petungkriyono Pekalongan : beranggotakan 15 orang.

"Para Jurnalis warga melebur dengan desa menjadi kontributor website desa, ada juga yang menjadi kontributor website di kecamatan, termasuk menulis di blog Kompasiana.com," kata Bahrul Ulum, pegiat jurnalisme warga di Brebes dalam diskusi online bertema Peran Hyperlocal Journalism Dalam Pembangunan Pedesaan, Selasa (16/3/2021).

Selain Bahrul Ulum, diskusi online yang diadakan Prodi Magister Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed menghadirkan tiga narasumber lain, yakni Wahid Muslim (pendiri Grinting TV), W. Megandika (wartawan Kompas), dan Andy Ismer (pendiri suarapurwokerto.com). Diskusi dipandu Dr Edi Santoso (Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi). Narasumber Wahid dan Andy membincangkan peran mereka dalam menjalankan praktik jurnalsime mikro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun