Kahlil Gibran merupakan seorang seniman, penyair, dan penulis lebanon-Amerika yang berkelahiran 6 januari 1883, salah satu karyanya yang sangat terkenal yaitu sebuah buku yang berjudul THE PROPHET, selain itu ia juga menulis puisi yang berjudul "IBU".
Keluarga yang diimpikan oleh semua orang adalah keluarga yang harmonis, kebahagiaan itu tumbuh berawal dari seorang ibu yang melahirkan sang buah hati, sang buah hati yang selalu ditimang dan dimanja oleh sang ibu, ibu adalah sosok wanita yang hebat, kuat dan memiliki peran penting dalam keluarga. Dituliskan oleh Kahlil Gibran pada puisi "IBU" di bait ke-4
Ibu adalah mata cairan cinta,
kemuliaan, kebahagiaan dan toleransi
siapapun yang kehilangan ibunya
ia akan kehilangan sehelai jiwa suci
yang senantiasa merestui dan memberkatinya
Pada bait puisi ibu di atas menjelaskan bahwa kasih sayang seorang ibu tidak mungkin dapat di bayangkan tapi kasih sayang seorang ibu dapat di rasakan, sebagai seorang anak harus senantiasa berbakti kepadanya karena restu Allah terletak pada restu orang tua, terutama ibu dan surga berada di bawah telapak kaki ibu, ketika ibu sudah pergi hampa lah hidup ini, maka dari itu jangan sampai menyesal telah menyia-nyiakan kasih sayang seorang ibu. Dituliskan kembali oleh Kahlil Gibran pada puisi "IBU" di bait ke-6
Bumi adalah ibu pepohonan dan bebungaan
Bumi menumbuhkan, menjaga, dan membesarkannya
pepohonan dan bebungaan
adalah ibu yang tulus memelihara
bebuahan dan bebijianÂ
Pada bait di atas menjelaskan kasih sayang seorang ibu sangat tulus tanpa pamrih, dimulai dari ia mengandung, melahirkan, hingga membesarkan seorang anak, bahkan ibu adalah guru pertama yang mendidik dan mengajarkan tentang semua hal sebelum bersekolah, di saat ayah tidak ada, ibu bisa menggantikan peran ayah dalam keluarga seperti bekerja mencari nafkah untuk kebutuhan keluarganya.
Ibu menjadi tempat ternyaman untuk bercerita dan selalu ada untuk menolong anaknya kembali bangkit dari keterpurukan, menuntun seorang anak agar menjadi sukses, Â terkadang ibu selalu membentak dan memarahi anaknya tetapi itu semua merupakan salah satu cara seorang ibu untuk menunjukkan kasih sayangnya, nasihat dan teguran dari ibu bisa kita jadikan itu semua sebagai motivasi dan inspirasi untuk masa depan.
Jadi jangan sesekali menyakiti perasaan seorang ibu karena kasih sayang ibu tidak akan pernah berhenti, kasih sayangnya bagaikan air yang terus mengalir tanpa henti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H