Heritage Track, karena tingkat penasaranku yang tinggi, kubacalah hingga selesai. Wow! Interesting. Thread-nya bikin aku tertarik untuk mencoba naik Jogja Heritage Track, hingga aku coba ulik-ulik lagi lewat Instagram, waduh bahaya! Jiwa-jiwa pengen jalan-jalan gratis ini muncul sampai tibalah aku mencoba nge-war tiket gratisnya dan berhasil hahaha.
Setiap weekend, aku lebih sering aktif di Twitter. Biasalah, cari-cari berita terbaru apa yang terjadi di sana. Dan ketemulah thread postingan random tentang JogjaBagi yang belum tahu, Jogja Heritage Track ini menawarkan jalan-jalan keliling jogja dengan naik bus khusus dan dipandu tour guide. Tenang kok, di busnya nyaman banget dan tour guide-nya super ramah. Kebetulan aku dapatnya di Bus Kraton dan tour guidenya namanya Kak Budi.
Nah, gambar di atas adalah riwayat reservasiku naik Jogja Heritage Track. So, aku bakal ceritain lengkapnya di bawah dimulai dari pesan tiket sampai tournya ke mana aja.
Cara Pesan Tiket
Karena dalam 1 bus itu hanya bisa untuk 8 orang penumpang, makanya agak tricky dan kita harus siap-siap war tiket. Jadi, usahakan rajin ngecek websitenya dan siapin internet yang kencang.
Pertama, langsung kunjungin aja website Jogja Heritage Track. Nanti setelahnya, klik Reservasi Bus Jogja Heritage Track.
Setelah di-klik, tinggal pilih tanggal berapa kita ingin ikut tournya. Nah, ini yang aku bilang agak tricky dan harus rajin ngecekin websitenya. Karena kebanyakan busnya Full Booked semua.
Kalau berhasil nemuin sisa kursi, please buruan deh langsung isi dan segera submit biar ngerasain setidaknya sekali seumur hidup naik Bus Jogja Heritage Track. Setelah berhasil dapatin tiketnya, tinggal tunggu saja konfirmasi dari petugasnya lewat WA, bakal dikasih tau kok nanti titik kumpul/meeting pointnya di mana.
Tournya ini banyak banget gais, ada Sangkan Paraning Dumadi, Paraning Dumadi (aku belum tahu bedanya ini dengan Sangkan Paraning Dumadi tuh apa), Colonial Heritage, dan The Legacy. Namun, tour ini hanya tersedia 2 bus saja, nama busnya Bus Kraton dan Bus Malioboro.
Cerita Selama di Bus
Sebelum berangkat, kita dicek kehadiran dulu dan dibagi semacam lanyard peserta.
Barulah setelah dibagikan dan dipakai oleh semua peserta tour, kita langsung menuju ke busnya dengan dipandu tour guide. Setiap bus bakal dipandu oleh 1 tour guide, kemarin aku dipandu sama Kak Budi sedangkan bus satunya lagi dipandu Kak Agnes.
Yang bikin seru naik bus ini  adalah selama di perjalanan kita diceritain banyak hal tentang sejarah Yogyakarta dan keratonnya. Saat melewati Jalan Taman Siswa atau biasa disingkat Jalan Tamsis, kita diceritain tentang tokoh pendidikan yaitu Ki Hajar Dewantoro. Selama tour, kita juga mengelilingi Pojok Beteng atau Jokteng, diceritakan bahwa Jokteng ini umurnya sudah lama. Selain itu, kita mengelilingi Plengkung Gading, menurut yang diceritakan Kak  Budi, ada beberapa Plengkung Gading yang dulunya dihancurkan oleh penjajah.
Tidak hanya itu, kita diceritakan tentang sejarah Mataram Islam, tokoh-tokohnya hingga masa kejayaannya. Sampai cerita ini terus berlanjut hingga berdirinya Keraton Yogyakarta, tentang sumbu filosofi, dan kenapa bisa sampai ada aturan berpakaian di hari Kamis Pon. Dulunya, ada aturan berpakaian di Kamis Pahing, namun aturan itu diubah menjadi hari Kamis Pon
Kita mampir sebentar untuk masuk di area arca Museum Sonobudoyo. Di sana kita diceritakan tentang peninggalan arca kerajaan zaman dahulu sebelum masuknya Islam. Ternyata banyak filosofi kehidupan dari arca-arca ini.
Setelah mengunjungi Museum Sonobudoyo, kita lanjut naik Bus untuk kembali ke tempat meeting point. Sebenarnya tour ini hanya 90 menit saja, tetapi bagiku rasanya sebentar sekali dan tidak terasa tournya mau selesai. Selama perjalanan pulang ke meeting point, kita diceritakan tentang pemerintahan di Yogyakarta yang gubernurnya dipimpin Sultan dari Keraton Yogyakarta dan wakil gubernurnya dari Pakualaman. Sungguh perjalanan dengan Bus Jogja Heritage Track yang menambah wawasan.
Kataku, tidak cukup sekali naik Jogja Heritage Track. Harus cobain semua tour-nya! Mumpung gratis juga, kan, hehe...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H