Dapat disimpulkan dari ayat diatas bahwa Allah subhanahu wa ta’aala memerintahkan kepada umat muslim agar menjaga diri dan keluarga mereka dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, yaitu dengan taat dan patuh untuk melaksanakan amar ma'ruf nahi munkar, juga berdakwah dengan hikmah dan mau’izah hasanah. Hikmah dapat diartikan dengan bijaksana. Kebijaksanaan dalam berdakwah bukan dengan ucapan saja melainkan dengan perbuatan atau tindakan. Mau'izah hasanah berarti pengajaran yang baik yang disampaikan sebagai nasehat. Dakwah tidak boleh dilakukan dengan kekerasan ataupun paksaan. Karena Islam adalah ajaran yang mengajak pada ketentraman dan kedamaian.
    Dalam berdakwah hendaklah mengetahui siapa yang menjadi lawan bicaranya. Bagaimana retorika bicara terhadap anak-anak, kepada orang yang sebaya, dan bagaimana kepada orang yang lebih tua adalah hal yang perlu diperhatikan dalam berdakwah.  Disamping itu, seorang da’i haruslah mempunyai sikap yang sabar, tenang, tawadhu' dan tidak boleh egois dalam menyampaikan dakwahnya. Berikut beberapa cara dalam melakukan dakwah kepada orang tua.
- Berdakwah dengan Akhlak
    Jika berada dalam kondisi dimana pemahaman orang tua terhadap agama kurang dibanding kita, maka berdakwah dengan menggunakan dalil bukan solusinya. Karena akan terasa sulit menyentuh hati orang tua jika hanya menggunakan dalil. Maka gunakanlah akhlak yang baik kepada orang tua. Tunjukkanlah, bahwa dengan mentaati syari’at diri kita akan merasa jauh lebih baik dan lebih taat kepada orang tua. Selebihnya, biar orang tua yang menilai sendiri kita sebagai anaknya. InsyaaAllah, ini akan lebih menyentuh hati orang tua.
- Hendaknya Bersabar dan Tidak Tergesa-gesa dalam Mengharap Hasil Dakwahnya
    Tidak ada yang instan dalam berdakwah, semua membutuhkan proses, maka bersabar sangat dibutuhkan. Sedikit demi sedikit, berikanlah pemahaman kepada orang tua. Misalkan tentang urgensi mengapa kita harus taat kepada Allah subhanahu wa ta’aala dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mengapa sebagai seorang muslimah harus berpakaian syar’i, dan lain sebagainya.
- Hendaknya Memahami Keadaan Orang Tua
    Karena tujuan kita adalah untuk memahamkan orang tua, maka kita juga harus memahami keadaan orang tua. Ingatlah bahwa orang yang tidak mengetahui tidak sama dengan orang yang mengetahui tetapi tidak mengamalkannya. Begitu juga dengan orang yang menentang, tidak seperti orang yang lunak lagi yang mudah berserah diri pada kebenaran. Sehingga harus dipahami bahwa dakwah yang disampaikan harus sesuai dengan setiap situasi dan kondisi yang ada. Ajarkan dan tuntun orang tua tentang Islam dengan lemah lembut dan baik.
- Menjaga Komunikasi dengan Orang Tua
    Menjaga komunikasi yang baik dengan orang tua sangatlah penting. Sebagai seorang anak, banyak hal atau urusan yang tidak bisa lepas dari orangtuanya, meskipun selalu merasa ‘bisa sendiri’. Banyak sekali anak yang kurang menjaga komunikasi dengan orang tuanya, terlebih masalah agama, masa depan, dan sebagian masalah besar yang tidak dikomunikasikan kepada orang tua secara baik-baik. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya kesalahpahaman. Seringlah ajak orang tua berdiskusi mengenai suatu permasalahan, sehingga tercipta komunikasi yang baik.
- Mendo’akan Orang Tua
    Hal ini sangatlah penting. Ketika kita merasa sudah berupaya sekuat tenaga menggunakan berbagai cara dan jalur alternatif berdakwah kepada orang tua agar orang tua bisa paham, namun hasilnya tetap saja dirasa nihil, orang tua sangat keras hatinya, maka cara yang paling ampuh adalah dengan doa. Berdoa agar kedua orang tua kita selalu diberi hidayah, dilembutkan hatinya dan diterangkan mata batinnya untuk menerima setiap kebenaran.
       Dalam melakukan dakwah kepada orang tua juga, tentunya harus memperhatikan beberapa atitude penting dengan orang tua, diantaranya:
- Menurunkan Volume Suara
    Jangan meninggikan suara didepan mereka, apalagi sampai berteriak. Hal tersebut tidak baik dan tidak boleh dilakukan sebagai seorang anak, apalagi seorang anak sekaligus seoarang da’i yang hendak mengajak orangtuanya kepada kebaikan.
- Menundukan Sedikit Badan
    Bahasa tubuh pun perlu diperhatikan, jangan sampai tubuhmu itu menunjukan kesombongan dengan ilmu yang telah kamu miliki.
- Menggunakan Bahasa yang Sopan dan Mudah Dipahami
- Mempersilahkan Mereka Duluan
- Jangan Menggurui Mereka
    Salah satu hal yang paling penting dalam mengajak orangtua kepada kebaikan adalah jangan sampai seolah-olah menggurui mereka. Meskipun ilmu yang kamu dapatkan lebih luas dari mereka, tapi ingatlah mereka itu adalah orangtuamu bukan  muridmu.Â
*Mahasiswi Prodi Komunikasi Penyiaran Islam
 STIBA Ar Raayah Sukabumi
*Artikel ini merupakan tugas mata kuliah Komunikasi Dakwah
Garut, 10 Maret 2021 M
Â
Referensi
https://salamfirst.wordpress.com/2013/12/13/urgensi-berdakwah-kepada-orang-tua/, diakses pada 05 Maret 2021 pukul 11.32
https://www.kompasiana.com/khairatunhisan/5f3ac1e9097f3664067049d2/strategi-dakwah-dalam-keluarga, diakses pada 05 Maret 2021 pukul 11.27