Desa Ramban Wetan, Bondowoso-- Terkenal dengan makanan khasnya yang populer di kalangan masyarakat setempat, Desa Ramban Wetan menawarkan kelezatan dari kue macu. Produk unggulan ini dihasilkan oleh UMKM lokal dan diproduksi sebagai industri rumahan oleh Ibu Sofiyah. Kue macu terbuat dari tepung beras dengan cita rasa manis dan gurih, telah menjadi favorit bagi berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
Namun, meskipun kue macu memiliki potensi besar untuk menjadi oleh-oleh khas Desa Ramban Wetan, pemasaran produk ini masih menghadapi tantangan. Saat ini, penjualan kue macu dilakukan secara tradisional, yakni pembeli harus datang langsung ke lokasi UMKM untuk mendapatkan produk tersebut.Â
"Biasanya kalau mau pesan kue macu harus datang ke rumah mbak," ujar Ibu Sofiyah dalam wawancara dengan tim KKN UNEJ kelompok 78, Minggu (28/7/2024). Pernyataan ini menunjukkan bahwa konsumen harus mengunjungi rumahnya untuk membeli kue macu. Cara pemasaran yang konvensional ini membatasi peluang UMKM untuk berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.
Mahasiswa KKN UNEJ kelompok 78 menanggapi permasalahan mengenai cara pemesanan tradisional dengan mengambil inisiatif dalam pengembangan UMKM kue macu di Desa Ramban Wetan melalui optimasi pemasaran digital. Salah satu langkah konkret yang mereka lakukan adalah dengan membuat dan mengoptimalkan profil Google Maps untuk UMKM kue macu yang dikelola oleh Ibu Sofiyah.
Pembuatan profil Google Maps, diharapkan dapat membantu konsumen mendapatkan informasi lengkap tentang bisnis seperti titik lokasi, jam operasional, alamat, nomor telepon, foto-foto, dan kategori bisnis. Langkah ini merupakan bagian dari upaya tim KKN UNEJ kelompok 78 dalam mendukung pengembangan UMKM lokal dan meningkatkan perekonomian desa melalui pemanfaatan teknologi digital. Mahasiswa KKN UNEJ kelompok 78 mengoptimalkan Google Maps dan menerapkan strategi pemasaran yang lebih modern agar kue macu dapat menjadi oleh-oleh khas yang semakin dikenal oleh masyarakat luas.
