Perceraian orang tua adalah suatu peristiwa yang tidak hanya berdampak pada pasangan suami istri, namun juga memberikan dampak atau pengaruh besar terhadap anak. Anak adalah pihak yang paling rentan dalam situasi ini, mereka sering kali dihadapkan pada perubahan besar dalam kehidupan keluarga. Perceraian orang tua membuat kesehatan anak terganggu.
Mengapa demikian? Karena anak yang mengalami situasi ini sering kali merasa dia sendiri, sering menyendiri dan juga emosi yang tidak terkontrol. Mereka merasa bahwa orang tua tidak menyayangi mereka, terkadang juga merasa iri terhadap keluarga orang lain yang harmonis.
Dampak Perceraian terhadap kesehatan mental anak sangat perlu dipahami agar dapat diminimalkan melalui pendekatan yang tepat. Berikut adalah dampak dari perceraian terhadap kesehatan mental anak:
1.Merasa kesepian dan ketidakstabilan emosional
Dalam kondisi perceraian orang tua seorang anak pasti akan merasa kesepian dan kehilangan ketika salah satu orang tua mereka tidak lagi tinggal bersamanya. Oleh sebab itu membuat anak merasa sedih, cemas hingga marah yang sulit mereka kendalikan dan ungkapkan. Ketidakstabilan emosional ini perlu ditangani dengan serius karena jika tidak dapat berpotensi gangguan perkembangan psikologis anak.
2.Risiko berperilaku negatif
Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku negatif seperti agresif, menarik diri dari pergaulan, atau bahkan terlibat dalam aktivitas berisiko sebagai bentuk anak melampiaskan emosionalnya.
3.Menurunnya prestasi akademik
Setelah perceraian orang tua pastinya seorang anak merasa adanya perubahan suasana di rumah. Hal ini bisa mempengaruhi konsentrasi dan motivasi belajar anak.
4.Perasaan bersalah