Mataku kembali terpejam
Hembusan angin segarÂ
Berpadu hangatnya mentari
Betapa indah ciptaan TuhanÂ
Sayang, tak setiap orang menikmatinya
Rutinitas dan kewajiban yang menanti
Terdesak antara kebutuhan juga harapan
Kegundahan akan masa depan
Aku...
Ikut terhayut dalam kesibukanÂ
Baca juga: 3 Masker Alami untuk Kecantikan
Sibuk merancang masa depan
Terus berlari dan berlari
Memenuhi asa tiada henti
Baca juga: Puisi: Hidup
Kemudian lupa akan hari ini
Beginikah hidup seharusnya?Â
Atau bagaimana?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!