Mohon tunggu...
Hana Naibaho
Hana Naibaho Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kuliner Khas Palu Sulawesi Tengah

2 April 2018   10:10 Diperbarui: 2 April 2018   10:16 1790
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau mengunjungi suatu daerah, tidak lengkap rasanya bagi saya jika tidak mencicipi masakan khas daerah tersebut. Kali ini saya berkesempatan mengunjungi kota Palu. Meskipun saya sudah pernah mendengar berita tentang Palu, tapi saya masih belum punya gambaran jelas tentang kota ini. Penasaran saya tidak hanya sampai pada pertanyaan 'bagaimana sebenarnya kota ini?' tapi 'makanan apa yang khas di kota ini?'.

Ketika saya searching, tak banyak info yang saya temui. Sesampainya disana, saya langsung bertanya kepada teman saya dan dia langsung membawa saya berkeliling kota Palu sambil mecoba makanan khas Palu.

Yang pertama kali saya coba adalah Kaledo. Semangkuk sup kaki sapi yang ada sum-sumnya , dan rasanya luar biasa enak. Memang agak berlemak, tapi sangat sayang kalau ke Palu,tapi tidak mecoba Kaledo. Kali ini saya mencoba Kaledo di rumah makan Kaledo Stereo. Ras kuah yang unik, sedikit berbeda dengan kuah sup kebanyakan, membuat saya rasanya ingin makan Kaledo lagi esok harinya.

Kaledo
Kaledo
Yang Kedua, stick Pisang. Tadinya saya mengira pisang ang digunakan adalah pisang yang sudah lumayan matang. Tapi ternyata tidak.  Stick pisang ini biasanya disajikan dengan macam-macam topping atau bumbu pendamping. Yang membuat saya merasa stick pisang ini unik adalah sambal yang digunakan sebagai pelengkap untuk d cocol menggunakan stick pisang. Makan stick pisang sambil menikmati sejuknya angin laut Palu adalah salah satu kebahagiaan untuk saya.

Ketiga, menikmati stick pisang di pinggir laut, akan lebih sedap jika ditemani dengan minuman bandrek khas Palu yang disebut dengan Sara'ba. Tidak jauh beda dengan jahe. Rasanya akan hangat di perut saat kita meminumnya. Jalan-jalan saja ke pinggir lautnya, banyak warung-warung yang menyediakan Sara'ba dan stick pisang.

Keempat, sarapan pagi bubur Manado. Diet always start tomorrow . Iya, itu yang saya katakan pada diri saya saat saya di Palu. Kota ini rasanya punya makanan yang sangat sayang untuk saya lewati begitu saja. Bubur manado biasanya ditambahkan ikan asin dan sambal, tapi kali ini yang unik di kota ini dan belum pernah saya temui di tempat lain adalah buburnya bisa ditambahkan mie pada buburnya. Porsinya untuk porsi sarapan cukup besar. Kali ini saya makan bubur manado di salah satu rumah makan di jl.Anoa, Palu.

Bubur Manado
Bubur Manado
Kelima, Uta Dada Ayam  khas suku kaili. Kaget, itu yang pertama kali saya alami waktu lihat makanan ini. Karena porsinya porsi besar. Saya tidak tahu pasti cara masak ataupun bumbu Uta Dada ini, tapi yang saya tau dan saya rasakan adalah ayamnya seperti dibakar, tapi tekstur bumbunya seperti bumbu rendang, untuk rasanya sangat berbeda sama rendang,unik, tidak bisa saya tuliskan. Pada saat disajikan, tidak hanya ayam yang berwarna coklat saja, tapi juga ada semacam ayam opor, lalu ditemani pilihan nasi atau ketupat. Bagaimana saya tidak kaget, makanannya sangat banyak, dan lebih kaget lagi karena rasanya luar biasa enak!

Uta dada
Uta dada
Referensi tempat makan:

1.  Kaledo, link maps  

2. Stick pisang, link maps 

3. Sara'ba, link maps  

4. Bubur Manado , link maps 

5. Uta dada, link maps

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun