Mohon tunggu...
Hanan Abdullah Hanif
Hanan Abdullah Hanif Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang yang suka mengamati perkembangan teknologi dan politik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Dampak Sistem Demokrasi Terhadap Perpolitikan di Indonesia

18 Januari 2025   14:32 Diperbarui: 18 Januari 2025   14:32 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Demokrasi merupakan sistem pemerintahan yang mendasar dalam konteks politik modern, di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Istilah "demokrasi" berasal dari bahasa Yunani, yaitu "demos" yang berarti rakyat dan "kratos" yang berarti pemerintahan. Dengan demikian, demokrasi dapat diartikan sebagai pemerintahan oleh rakyat untuk rakyat. Dalam praktiknya, demokrasi mencakup partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan politik, baik secara langsung maupun melalui perwakilan yang mereka pilih{

   Pentingnya demokrasi dalam sistem politik tidak dapat dipandang sebelah mata. Salah satu aspek utama demokrasi adalah kedaulatan rakyat , yang menegaskan bahwa semua keputusan penting harus mencerminkan keinginan mayoritas. Hal ini juga melibatkan penghormatan terhadap hak-hak minoritas, sehingga setiap individu memiliki suara dalam proses pengambilan keputusan. Sebagaimana dinyatakan oleh Abraham Lincoln, demokrasi adalah "pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat," yang mencerminkan prinsip dasar keadilan dan kesetaraan bagi semua warga negara.

   Demokrasi juga berfungsi sebagai mekanisme untuk menjaga akuntabilitas pemerintah. Dalam sistem demokrasi, pemimpin dipilih melalui pemilihan umum yang bebas dan adil, di mana mereka harus mempertanggungjawabkan tindakan mereka kepada publik. Hal ini mendorong transparansi dan mencegah kerahasiaan kekuasaan.

  Selain itu, demokrasi memungkinkan adanya ruang bagi kebebasan dan kebebasan berekspresi, yang merupakan elemen penting dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera dan harmonis. Secara keseluruhan, demokrasi tidak hanya sekedar sistem pemerintahan, tetapi juga merupakan gagasan hidup yang mengedepankan nilai-nilai kebebasan, keadilan, dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu, penerapan prinsip-prinsip demokrasi sangat penting untuk mencapai tujuan pembangunan sosial dan politik yang berkelanjutan.

 1. Sejarah Demokrasi di Indonesia

- Orde Lama [ 1945-1966 ]

Demokrasi di Indonesia dimulai setelah proklamasi kemerdekaan pada tahun 1945. Pada masa ini, Indonesia menerapkan sistem demokrasi liberal yang ditandai dengan adanya pemilihan umum pertama pada tahun 1955. Namun, kondisi politik yang tidak stabil dan konflik internal menyebabkan pemerintah mengalami kesulitan dalam menjalankan pemerintahan secara efektif . Pada tahun 1959, Presiden Sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang membubarkan Konstituante dan kembali ke UUD 1945, yang menandai dimulainya era demokrasi terpimpin . Dalam periode ini, Sukarno berusaha mengonsolidasikan kekuasaan dan mengendalikan berbagai elemen politik dengan pendekatan otoriter.

- Orde Baru [1966-1998 ]

Setelah jatuhnya Orde Lama, Soeharto mengambil alih kekuasaan dan mendirikan Orde Baru. Pada masa ini, meskipun secara formal Indonesia tetap menyatakan diri sebagai negara demokratis, praktik politiknya cenderung otoriter. Pemilihan umum diadakan secara rutin, namun hasilnya sering kali dikendalikan oleh pemerintah. Kebebasan diartikan dibatasi, dan kritik terhadap pemerintah ditekan dengan keras. Meskipun demikian, Orde Baru berhasil mencapai stabilitas ekonomi dan pertumbuhan yang signifikan pada beberapa dekade pertama pemerintahannya.

- Reformasi [ 1998-sekarang ]

Krisis moneter Asia pada tahun 1997-1998 memicu gerakan reformasi yang menuntut perubahan politik di Indonesia. Pada bulan Mei 1998, Soeharto mundur dari jabatannya setelah tekanan besar dari masyarakat dan mahasiswa. Era reformasi ditandai dengan upaya membangun kembali sistem demokrasi yang lebih inklusif dan transparan. Pemilihan umum yang lebih bebas dan adil dilaksanakan, serta munculnya berbagai partai politik baru. Masyarakat mulai menikmati kebebasan dan berpendapat berorganisasi, meskipun tantangan seperti korupsi dan konflik sosial masih terus ada. Melalui perjalanan sejarahnya, demokrasi di Indonesia menunjukkan dinamika yang kompleks. Setiap periode memiliki karakteristik tersendiri yang mempengaruhi perkembangan politik dan sosial masyarakat. Penting untuk terus menganalisis bagaimana demokrasi dapat diperkuat untuk mencapai kesejahteraan rakyat dan stabilitas politik yang lebih baik di masa depan.

2. Teori Demokrasi

Demokrasi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: demokrasi langsung , demokrasi perwakilan , dan demokrasi partisipatif .

- Demokrasi langsung : Dalam sistem ini, rakyat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan politik tanpa perwakilan. Contoh penerapannya adalah melalui referendum dimana masyarakat memberikan suara pada isu-isu penting. Demokrasi langsung seringkali diterapkan dalam skala kecil, seperti di tingkat komunitas.

- Demokrasi Perwakilan : Ini adalah bentuk demokrasi yang paling umum, dimana rakyat memilih wakil untuk membuat keputusan atas nama mereka. Para wakil ini duduk di lembaga legislatif sepeti parlemen, dan bertugas mewakili kepentingan konstituen mereka. Perwakilan demokrasi menjamin perlindungan hak-hak minoritas dan memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih efisien. 

- Demokrasi Partisipatif : Menekankan keterlibatan aktif warga negaradalam proses pengambilan keputusan. Selain pemilihan umum, warga didorong untuk berpartisipasi dalam forum publik dan konsultasi. Tujuannya adalah meningkatkan partisipasi masyarakat dalam tata kelola pemerintahan.

3. Konsep Demokrasi di Indonesia

 Di Indonesia, Demokrasi diimplementasikan melalui dua konsep utama: Demokrasi Pancasila dan Demokrasi konstitusional .

- Demokrasi Pancasila : Merupakan bentuk demokrasi yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara. Demokrasi ini mengedepankan musyawarah untuk mencapai mufakat dan mengutamakan kepentingan bersama, serta menghormati keragaman budaya dan agama di Indonesia.

- Demokrasi Konstitusional : Berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang menegaskan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan melalui lembaga perwakilan. Dalam praktiknya, demokrasi konstitusional mengatur mekanisme pemilihan umum dan pembentukan lembaga-lembaga Negara.

4. Pengaruh Demokrasi terhadap Stabilitas Politik, Ekonomi, dan Sosial

Pengaruh sistem demokrasi terhadap stabilitas politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia sangat signifikan:

- Stabilitas Politik : Demokrasi memberikan ruang bagi partisipasi politik yang lebih luas, yang dapat mengurangi ketegangan sosial dan konflik politik. Namun tantangan seperti korupsi dan politisasi identitas masih menjadi hambatan dalam mencapai stabilitas.

- Stabilitas Ekonomi : Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, demokrasi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Namun ketidakstabilan politik dapat mempengaruhi iklim investasi dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

- Stabilitas Sosial : Demokrasi berkontribusi pada penguatan hak asasi manusia dan keadilan sosial. Partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan membantu menciptakan kebijakan yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

 5. Dampak Positif

  Sistem demokrasi di Indonesia telah memberikan berbagai pengaruh positif yang signifikan terhadap politik dan kehidupan masyarakat. Beberapa dampak positif tersebut meliputi:

- Kebebasan Berekspresi : Demokrasi memberikan ruang bagi individu untuk menyampaikan pendapat dan kritik terhadap pemerintah tanpa rasa takut akan represi. Hal ini mendorong masyarakat untuk lebih aktif dalam diskusi publik dan pengambilan keputusan politik.

- Pemilu yang Bebas dan Adil : Sistem demokrasi memungkinkan dilaksanakannya pemilu yang transparan, di mana setiap suara dihitung dan dihormati. Pemilu yang adil berkontribusi pada legitimasi pemerintahan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap proses politik.

- Penguatan Hak Asasi Manusia : Dalam kerangka demokrasi, perlindungan hak asasi manusia menjadi salah satu prioritas. Masyarakat memiliki hak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan dan menikmati kebebasan sipil, yang merupakan landasan penting bagi keadilan social.

- Meningkatkan Partisipasi Masyarakat : Demokrasi mendorong partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat dalam proses politik, termasuk dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka. Hal ini memperkuat rasa kepemilikan masyarakat terhadap kebijakan public.

- Pencegahan Monopoli Otoritas : Dengan adanya sistem checks and balances, demokrasi mencegah terjadinya konsentrasi kekuasaan di tangan satu individu atau kelompok, sehingga mengurangi risiko pembatasan kekuasaan.

- Mendorong Multikulturalisme : Demokrasi yang inklusif menghargai keberagaman budaya, agama, dan etnis di Indonesia. Hal ini membantu membangun kesadaran akan pentingnya toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat yang beragam.

6. Dampak Negatif

Meskipun demokrasi membawa banyak manfaat, namun terdapat juga beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan:

- Politisasi Identitas : Dalam konteks demokrasi, sering kali terjadi politisasi suku, agama, dan etnis untuk mencapai dukungan politik. Hal ini dapat memecah belah masyarakat dan mengancam persatuan bangsa.

- Konflik Politik : Perselingan politik yang ketat dapat menyebabkan konflik antar kelompok politik. Ketegangan ini sering kali berakhir pada kekerasan atau polarisasi sosial yang merugikan stabilitas masyarakat.

- Korupsi dan Penyalahgunaan Kekuasaan : Meskipun demokrasi bertujuan untuk mencegah perlindungan kekuasaan, praktik korupsi masih menjadi masalah serius di Indonesia. Korupsi dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi pemerintahan dan menghambat pembangunan ekonomi.

- Keterbatasan Akses Informasi : Meskipun ada kemajuan dalam kebebasan berekspresi, tidak semua lapisan masyarakat memiliki akses yang sama terhadap informasi politik. Kesenjangan informasi ini dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam partisipasi politik.

- Radikalisasi : Dalam beberapa kasus, kebebasan berpendapat dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal untuk menyebarkan ideologi ekstremis yang bertentangan dengan nilai-nilai demokratis dan persatuan.

7. Kesimpulan

- meskipun demokrasi di Indonesia mampu menghadapi berbagai tantangan, penerapannya tetap penting untuk menciptakan stabilitas politik, ekonomi, dan sosial yang berkelanjutan.

- pengaruh sistem demokrasi di Indonesia mencerminkan dinamika kompleks antara manfaat dan tantangan yang ada. Meskipun banyak aspek positif dari penerapan demokrasi, tantangan-tantangan tersebut perlu ditangani secara serius agar tujuan demokratis dapat tercapai dengan baik.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun