Mohon tunggu...
Hana Muwahhida
Hana Muwahhida Mohon Tunggu... -

Freelance Editor & Translator EGC Medical Publisher | EQC Consultant for IDB Project | Invisible | http://hanamuwahhida.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jilbab Lebar dan Eksklusivitas

13 Juni 2015   14:12 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:04 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
anak-gaul-cewek-cowok-gadis

Eksklusivitas yang menjadi zona aman adalah salah satu halangan besar, di tengah doktrinasi toleransi keyakinan (bahwa setiap orang berhak menentukan sendiri kadar keimanannya), individualisme (“Loe ya loe, gue ya gue,”), hak asasi, wacana multikulturalisme, bahkan ideologi. Tegaknya Islam menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini, sedangkan meninggikan kalimat Tauhid adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengklaim dirinya sebagai muslim.

Nah, bagaimana bisa meninggikan kalimat Tauhid jika para pemeluknya hidup dalam kelompoknya sendiri?

“If Rasulallah (salAllahu ‘alayhi wa sallam) didn’t engage with the non-Muslims of Makkah, you and I would not be Muslim today. I came to know about Islam because my father is a Muslim, and his father was a Muslim, and his father was a Muslim, and his father was a Muslim, and his father was a Buddhist who converted to Islam. Someone gave my great-great-great-grandfather dawah in the form of love, compassion, respect and courtesy and didn’t label him as a kafir or a waste of time.” (Nourman Ali Khan, pendiri Bayyinah Institute)

Kerja dakwah adalah mengajak mereka yang belum mengerti menjadi mengerti, mengajak mereka yang belum bergerak untuk bergerak, mengajak mereka yang belum bercita-cita menjadi bercita-cita Islam. Utamanya, mengajak mereka yang ingkar menjadi beriman.

Lalu, bagaimana kapasitas muslim dan muslimah saat ini untuk menjalani ini semua, jika ditolak saja takut, depresi dijauhi dan dikucilkan, enggan berbicara Islam pada orang-orang yang anti-Islam, takut tampak bodoh, dan merasa benar dengan apa yang ada?

Berbaur, tapi tidak lebur. Bukan berarti mengekang hidayah hanya untuk diri kita sendiri. Sebab, jika kita melihat lebih luas dan membuka pikiran, setiap orang berkeinginan untuk secara utuh beriman pada Tuhannya. Buka diri dan raih mereka, (dengan demikian) mengukuhkan diri kita. Kita bisa bicara iman dengan siapa saja.

Bandung, 29 April 2015, 18.44

Introspeksi diri. Otokritik.

By: Hana Muwahhida   http://empiris-homepage.blogspot.com/2015/04/jilbab-lebar-dan-eksklusivitas.html   https://hanamuwahhida.wordpress.com/2015/04/29/jilbab-lebar-dan-eksklusivitas/  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun