Eksklusivitas yang menjadi zona aman adalah salah satu halangan besar, di tengah doktrinasi toleransi keyakinan (bahwa setiap orang berhak menentukan sendiri kadar keimanannya), individualisme (“Loe ya loe, gue ya gue,”), hak asasi, wacana multikulturalisme, bahkan ideologi. Tegaknya Islam menjadi momok yang menakutkan bagi bangsa ini, sedangkan meninggikan kalimat Tauhid adalah kewajiban bagi setiap orang yang mengklaim dirinya sebagai muslim.
Nah, bagaimana bisa meninggikan kalimat Tauhid jika para pemeluknya hidup dalam kelompoknya sendiri?
“If Rasulallah (salAllahu ‘alayhi wa sallam) didn’t engage with the non-Muslims of Makkah, you and I would not be Muslim today. I came to know about Islam because my father is a Muslim, and his father was a Muslim, and his father was a Muslim, and his father was a Muslim, and his father was a Buddhist who converted to Islam. Someone gave my great-great-great-grandfather dawah in the form of love, compassion, respect and courtesy and didn’t label him as a kafir or a waste of time.” (Nourman Ali Khan, pendiri Bayyinah Institute)
Kerja dakwah adalah mengajak mereka yang belum mengerti menjadi mengerti, mengajak mereka yang belum bergerak untuk bergerak, mengajak mereka yang belum bercita-cita menjadi bercita-cita Islam. Utamanya, mengajak mereka yang ingkar menjadi beriman.
Lalu, bagaimana kapasitas muslim dan muslimah saat ini untuk menjalani ini semua, jika ditolak saja takut, depresi dijauhi dan dikucilkan, enggan berbicara Islam pada orang-orang yang anti-Islam, takut tampak bodoh, dan merasa benar dengan apa yang ada?
Berbaur, tapi tidak lebur. Bukan berarti mengekang hidayah hanya untuk diri kita sendiri. Sebab, jika kita melihat lebih luas dan membuka pikiran, setiap orang berkeinginan untuk secara utuh beriman pada Tuhannya. Buka diri dan raih mereka, (dengan demikian) mengukuhkan diri kita. Kita bisa bicara iman dengan siapa saja.
Bandung, 29 April 2015, 18.44
Introspeksi diri. Otokritik.
By: Hana Muwahhida http://empiris-homepage.blogspot.com/2015/04/jilbab-lebar-dan-eksklusivitas.html https://hanamuwahhida.wordpress.com/2015/04/29/jilbab-lebar-dan-eksklusivitas/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H