Mohon tunggu...
Hana Maya
Hana Maya Mohon Tunggu... -

Hijau seharusnya sejuk

Selanjutnya

Tutup

Money

Dahlan Iskan dan Harapan Petani Blora di Sela-sela Hutan Jati

20 November 2013   18:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   04:53 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingatkah kita bagaimana kiprah PTPN VIII di bawah arahan menteri BUMN Dahlan Iskan pada bulan juni 2013 lalu yang berhasil memanen hasil tanam pisang di sela-sela kebun karet pertamanya sebanyak 700 ton pisang jenis cavendis dan baranang. Pemanfaatan lahan milik BUMN perkebunan/pertanian yang bertujuan untuk kepentingan meningkatkan pendapatan perusahaan dan juga meningkatkan kesejahteraan penduduk di sekitar kebun/hutan ternyata juga dilakukan oleh Perhutani di Blora di sela-sela lahan hutan jati yang mereka miliki. Di Blora Perhutani menanami lahan di sela-sela hutan jati dengan tanaman porang (sejenis umbi-umbian suweg)

Mengapa porang yang dipilih oleh Perhutani? Pemilihan tanaman unggulan ini ternyata sudah melalalui evaluasi dan diskusi panjang pihak Perhutani. Sebelumnya lahan tersebut juga pernah dimanfaatkan untuk ditanami jagung, ketela, jarak dan sebagainya namun hasilnya minim bagi para petani sebab harga komoditi tersebut rendah. Menurut perhitungan Perhutani 1 hektar luas tanah yang ditanami porang bisa menghasilkan Rp 30 juta. Jumlah ini melebihi hasil tanam jagung yang hanya menghasilkan Rp 500 ribu perhektarnya.

Selain nilai ekonomisnya yang tinggi porang relatif mudah dalam perawatannya. Tidak banyak hama dan tidak perlu perawatan yang berat. Cukup membersihkan rumputnya saja. Masa panen porang dua tahun sekali. Perhutani mencari cara agar petani bisa mendapatkan hasil setiap bulannya selama masa tanam menunggu panen tiba dengan memberikan bayaran sebesar Rp 700 ribu perbulan kepada petani. Semakin rajin petani menanam porang maka jumlah pendapatan perbulannya akan naik dari jumlah tersebut. Nanti ketika panen petani akan mendapatkan hasil setengah dari hasil panen dari luas lahan yang ditanaminya.

Akhir April 2013 lalu untuk merealisasikan tujuannya Perhutani menggandeng 1000 lebih petani di sekitar kawasan hutan jati milik perusahaan tersebut melakukan penanaman porang perdana yang dihadiri oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. Tepung porang sebagai bahan baku industri kue, kosmetik dan farmasi banyak diminati oleh perusahaan-perusahaan dari luar negeri seperti: China, Jepang dan negara-negara industri lainnya. Untuk itulah Dahlan Iskan bertekad kedepannya Blora akan menjadi daerah penghasil porang terbesar di dunia. Tekad Dahlan Iskan ini didukung dengan rencananya mendirikan pabrik pengolahan porang di Blora. Nanti saat panen pertama porang pada tahun 2015  pabrik tersebut yang akan mengolahnya menjadi tepung.

Bupati Blora menyambut suka cita tekad Menteri BUMN tersebut ia menilai langkah yang diambil Dahlan Iskan dengan mendirikan pabrik pengolahan porang di Blora itu akan menjadi Industri pertama yang berdiri sepanjang sejarah kabupaten Blora modern. Perlu diketahui bahwa hampir separuh (49%) luas wilayah kabupaten Blora adalah hutan jati milik Perhutani. Maka tepatlah kiranya langkah yang diambil oleh menteri BUMN Dahlan Iskan memanfaatkan lahan Perhutani tersebut untuk menjadikan Blora sebagai daerah penghasil porang terbesar di dunia. Memanfaatkan sela-sela tanaman jati di hutan yang luasnya berjuta-juta hektar itu nanti akan menjadi fokus Perhutani ujar menteri BUMN itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun