Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pelatihan Pendidikan Karakter TK Gugus Binaan di Purwakarta

10 Mei 2024   08:37 Diperbarui: 10 Mei 2024   08:39 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Dokumentasi Panitia Pelatihan IKM berbasis TdBA di Kab. Purwakarta

"Mendidik tidak melulu melalui perlombaan dan mengejar kejuaraan, juga bagaimana kita peduli terhadap lingkungan di satuan pendidikan agar bermanfaat bagi anak usia dini" (Moch. Irvan Efrizal, S.I.P. dan Dr. H. Purwanto, M.Pd.)

Pendidikan anak sejatinya dilaksanakan di setiap satuan pendidikan dengan penuh kasih sayang, kebahagiaan dan menyenangkan, melalui praktek-praktek baik pelestarian lingkungan yang sangat sederhana.

Hal tersebut diatas tentunya harus didukung melalui sistem pendidikan dan kurikulum yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan satuan pendidikan dan kebutuhan anak usia dini, kebutuhan lingkungannya.

Kurikulum satuan pendidikan yang terus bertransformasi menuju arah lebih baik adalah hal yang perlu di perhatikan, diketahui dan di praktekan di setiap satuan pendidikan guna memenuhi hak dan kewajiban anak sebagai warga negara melalui layanan pendidikan.

Anak-anak adalah tanggungjawab kita, tugas kita sebagai orang dewasa dalam mendidiknya menuntunnya juga memberikan hak kepada mereka agar dibekali dengan kemampuan bekal untuk kehidupannya di masa yang akan datang, itu sudah di atur dalam undang-undang di negara kita.

Peran pendidik tentunya sangat penting dalam hal mendidik anak agar kelak menjadi manusia seutuhnya yaitu sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara mendidik anak sesuai dengan kodrat dirinya, kodrat alamnya dan kodrat zamannya.

Teknologi informasi tidak menjadikan kita gagap bahkan abai dalam mendidik anak-anak kita baik itu di rumah maupun di sekolah. Menjadikan teknologi sebagai alat bantu untuk memudahkan manusia dalam kehidupan sehari-hari adalah alasan mengapa teknologi hadir di tengah-tengah kita.

Anak usia dini saat ini adalah anak yang dihadapkan pada tantangan-tantangan teknologi yang jika kita apatis maka hasilnya akan membuat kita menyesal jika kita tidak peduli sedikitpun bahkan menganggap itu hal yang biasa dan tidak terkontrol.

Bagaimana cara menghadapi tantangan-tantangan tersebut, bagaimana agar hal-hal yang baik terjadi di sekitar lingkungan satuan pendidikan yang kita kelola, bagaimana cara penerapannya, capaian apa yang harus di raih, juga apa yang harus dilakukan oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah?.

Tentunya Guru dan tenaga kependidikan harus meningkatkan kapasitasnya melalui berbagai cara selain belajar secara mandiri, karena untuk penerapan di satuan pendidikan masing-masing yang berkelanjutan.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan bapak Dr. H. Purwanto, M.Pd. menyambut baik sekali kegiatan ini, Konsultan Dinas Pendidikan Kab. Purwakarta, bapak Moch. Irvan Efrizal, S.I.P. , Tim Pengembang PAUD Gugus Binaan : Ibu Vina Meilisa, S.Pd., Ibu Hana Marita Sofianti, S.E., ibu Yunia Fitri Nurul Inayah, S.Pd. sebagai Pemateri dalam pelatihan ini.

Kegiatan ini di prakarsai oleh Pengawas TK yaitu Sebanyak 6 Gugus binaan Ibu Ida Rahmawati, S.Pd., M.M. yang tergabung satu kesatuan kepanitiaan dalam melaksanakan Pelatihan Kurikulum Merdeka Berbasis TdBA atau Pelatihan Pendidikan Karakter TK Gugus Binaan di Purwakarta.

Foto: Dokumentasi Panitia Pelatihan IKM berbasis TdBA Kab. Purwakarta 
Foto: Dokumentasi Panitia Pelatihan IKM berbasis TdBA Kab. Purwakarta 

Pelatihan Pendidikan Karakter TK di Kabupaten Purwakarta

Pendidikan Karakter sudah saya bahas beberapa kali dalam ulasan blog saya di sini, jenjang PAUD yang terdiri dari Formal : TK/RA/BA/TA, Non formal : KB/SPS/TAAM dan Informal : Homeschooling, Pendidikan Keluarga.

Judul saya ambil khusus TK karena memang semua yang mengikuti pelatihan ini adalah jalur formal yaitu Taman Kanak-kanak (TK) yang sebelumnya juga sudah melaksanakan kegiatan ini pertama kali dan disebut sekolah model TdBA.

Pelatihan saat ini adalah pengimbasan pada gugus binaan pengawas TK ibu Ida Rahmawati, S.Pd., M.M. sebagai pengimbasan pelaksanaan salah satu kegiatan bunga pendidikan karakter yaitu TdBA di setiap satuan pendidikan.

Ada 18 gugus di Kabupaten Purwakarta, 6 gugus binaan TK ibu Ida Rahmawati, S.Pd., M.M. dan jumlah peserta yang hadir diantaranya adalah guru dan tenaga kependidikan, sebagai berikut : 

  • Kecamatan Purwakarta 1 : 65 peserta 
  • Kecamatan Purwakarta 2 : 56 Peserta
  • Kecamatan Babakancikao: 20 Peserta
  • Kecamatan Campaka : 24 Peserta
  • Kecamatan Cibatu : 16 Peserta
  • Kecamatan Bungursari: 48 Peserta

Jumlah keseluruhan peserta adalah 299 orang Peserta pelatihan dengan dibagi dua gugus gabungan masing masing 3 gugus dalam sehari dengan rentang pelaksanaan pelatihan ini selama dua hari dilanjutkan nanti dengan pelatihan di gugus gabungan terdekat atau gugus masing-masing untuk prakteknya.

Kenapa saya mengulas ini karena memang dalam pelaksanaannya pelatihan ini akan berkelanjutan secara intens di setiap gugus baik mandiri ataupun gabungan untuk diterapkan dan di praktekan di satuan pendidikan masing-masing.

Pelatihan ini dilakukan supaya guru dan tenaga kependidikan memiliki pemahaman substansi terkait konsep-konsep, pola operasional, dan indikator ketercapaian TdBA jenjang PAUD formal yaitu TK melalui pelestarian lingkungan.

Meningkatkan kesadaran hidup ekologis, kesadaran hidup spiritual, dan kesadaran hidup sosial bagi dirinya, sesama, dan lingkungan sekitar yaitu bakti ka diri, bakti ka sasama, bakti ka alamna. Sesuai Filosofi Siliwangi/Kasundaan : Silih Asah, Asih dan Asuh.

Bertempat di Gedung Aula SKB Purwakarta pelatihan ini berlangsung dengan sangat baik selama dua hari berturut-turut yaitu pada hari senin-selasa, tanggal 06-07 Mei 2024 selanjutnya pelatihan per gugus gabungan atau mandiri sehingga pelatihan ini sesuai prinsip TdBA yaitu berkeadilan, berkelanjutan dan ber kearifan lokal.

Adapun kepanitiaan pelaksanaan pelatihan pendidikan karakter gugus TK binaan ibu Ida Rahmawati, S.Pd.,M.M. sebagai pengawas gugus sekaligus penanggungjawab acara, adalah sebagai berikut : 

  • Ketua Pelaksana : Rifa Nurfarida, M.Pd.
  • Wakil Ketua : Tati Yuningsih, S.Pd.I.
  • Bendahara 1 : Neuneu Nur Alam, S.Pd.
  • Bendahara 2 : Een Suhaenah, S.Pd.
  • Sekretaris 1 : Waway Waydriani, S.Pd.I.
  • Sekretaris 2 : Cica Sri Oktapiani, S.Pd.
  • Konsumsi : Hj. Lilis Suryani, S.Pd.
  • MC 1 : Neneng Nurfarida, S.Pd.
  • MC 2 : Cunasih, S.Pd.
  • Do'a : Erlina, M.Pd.
  • Dokumentasi : Windy Chyndiana, S.Pd.
  • Anggota : Siti Juariah, S.Pd.I, Retnowati, S.Pd, Ratih, Isrowiyah, S.Pd., M.Pd., Neni Sugihartati, M.Pd., Marina,S.E., Hana Marita Sofianti, S.E.

Pelatihan ini berisi materi Konsep Dasar TdBA, penerapan Tatanen di Bale Atikan jenjang PAUD, praktek menanam Microgreen, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP), Peduli lingkungan (Penanggulangan Sampah).

Banyak praktek yang harus di sampaikan kepada guru dan tenaga kependidikan yang nantinya kami akan terus melaksanakan mentoring di pelatihan berikutnya secara berkelanjutan melalui pengimbasan 6 Gugus Binaan Pengawas TK ibu Ida Rahmawati, S.Pd., M.M.

Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya memenuhi kebutuhan stakeholder pendidikan di kabupaten Purwakarta terkait implementasi kurikulum merdeka berbasis Tatanen di Bale Atikan salah satu program unggulan dinas pendidikan kabupaten Purwakarta.

Selain itu setiap satuan pendidikan sebelumnya telah mendapatkan buku panduan secara gratis dari Dinas Pendidikan kabupaten Purwakarta sehingga ada acuan dalam pelaksanaannya.

Tatanen di Bale Atikan jenjang PAUD merupakan gerakan Pendidikan Karakter untuk anak usia dini yang harus dilakukan secara terus menerus sehingga menjadi sikap, perilaku dan karakter positif bagi anak.

Diharapkan tumbuh kesadaran hidup ekologis, kecintaan terhadap alam dan lingkungannya dalam merawat bumi dan berguru pada bumi yang terintegrasi dalam kegiatan pembelajaran berbasis Pancaniti dan Pertanian berbasis Permakultur untuk jenjang PAUD yaitu mengenal tanaman melalui Projek menanam Microgreen.

Kenapa harus Microgreen? Karena mudah dibawa-bawa oleh peserta didik/anak usia dini dengan masa panen yang tidak lama juga kandungan vitamin yang lebih tinggi dibandingkan sayuran lainnya, tentunya dengan cara menyenangkan dan bahagia.

Kegiatan pembelajaran berbasis Pancaniti juga telah saya ulas dalam blog saya sebelumnya. Jenjang PAUD terdapat 3 tahapan pembelajaran berbasis Pancaniti yaitu : Tahap Permulaan (Niti Harti dan Niti Surti), Tahap Pengembangan (Niti Bukti dan Niti Bakti) dan Tahap Penyimpulan (Niti Sajati).

Pada tahapan pelaksanaannya peserta didik belajar secara kontekstual terkait projek bagaimana menanam tanaman Microgreen, merawatnya dengan baik baik di sekolah maupun di rumah sampai pada tahapan memanen dan mengolahnya.

Hal yang didapat peserta didik merupakan pengalaman yang sangat berharga yang tidak dapat terbantahkan karena mereka mengalami secara langsung sehingga mereka belajar berlatih sabar, ulet dan bertanggungjawab.

Banyak sekali hal positif yang akan didapat peserta didik di sekolah melalui projek menanam Microgreen ini seperti disiplin positif dalam menyiram / menyemprotnya yang termasuk dalam merawat tanaman dengan baik, dan lain sebagainya.

Transformasi pendidikan di kabupaten Purwakarta sangat terasa oleh kami, khususnya saya yang tergabung dalam tim pelatih dan pengembang PAUD yang sangat banyak sekali manfaat edukasi yang didapat dan diimplementasikan di satuan pendidikan.

Semoga dapat memberikan arahan perubahan melalui hal dilakukan kabupaten Purwakarta yang menjadi terobosan baru dan satu-satunya kabupaten yang memiliki program unggulan pertama sebelum kurikulum merdeka hadir.

Dalam Pelatihan ini tersedia juga pameran makanan/camilan dan minuman sehat yang dibuat oleh saya sendiri bersama Tim Guru di Sekolah TK Rumah Tumbuh berupa minuman telang, minuman calincing, manisan calincing, Abon PaWang (semoga saya dapat mengulasnya ya di blog ini). TK Alam membawa Bambu Cookies, ECO Enzyme pouch kecil.

Semoga TdBA di Kabupaten Purwakarta dapat terlaksana di jenjang PAUD dengan baik, semoga guru dan tenaga kependidikan dapat mempraktekannya dengan bahagia dan menyenangkan bersama peserta didik di sekolah.

Itulah keseruan kami dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka berbasis TdBA di Purwakarta, bagaimana dengan kabupaten kalian? Semoga seru ya..... Hehehe

Terima kasih Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Self Learning Institut, Pengawas TK 6 gugus binaan, panitia pengurus pelaksanaan pelatihan, para ketua gugus, seluruh peserta yang hadir juga rekan-rekan Tim Pengembang.

Berkolaborasi, bekerjasama, berkesinambungan, berbagi peduli, berbagi pengetahuan dan pengalaman berharga atas apa yang telah dilakukan dalam mempraktekkan TdBA di sekolah adalah luar biasa. 

Ayo kita menggoreskan energi positif pendidikan karakter di Purwakarta, mari kita menggambar cerita nyata setiap langkah kehidupan kita di sekolah dengan terus berusaha menjadi lebih baik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa menuju anak usia dini yang berkarakter positif dan efektif.

Mari rawat karakter baik dan positif yang sejatinya sudah ada dalam diri manusia seutuhnya mari bersama dalam mendidik anak sesuai kodratnya, tidak lupa melangitkan doa-doa terbaik kita dalam sepertiga malam-Nya.

Semoga bermanfaat, semoga kita dapat bertemu kembali di kegiatan selanjutnya pada pengimbasan gugus berikutnya, salam harmoni seisi bumi.

Salam Cinta Anak Usia Dini

Purwakarta, Jumat 10 Mei 2024

Hana Marita Sofianti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun