" Jawer Kotok, Iler, Miana atau Coleus Atropurpureus merupakan tanaman yang daunnya dapat digunakan sebagai obat nifas, wasir, haid tidak teratur, bisul, radang telinga dan lainnya, biasanya tumbuh sekitar 1,5 meter, disebut juga Plectranthus Scutellarioides" (Wikipedia)
'Termasuk tanaman semusim dan berakar tunggang, pertulangan menyirip, lebar 5-7 cm, tangkai 3 cm, panjang 7-11 cm, beragam warna dan jenisnya.
Sepengetahuan saya ketika mengunjungi SDN 3 Cianting itu ada sekitar 15-17 jenis 'Miana' atau 'Jawer Kotok' atau bahkan lebih, ke 15-17 jenis Miana oleh Kepala Sekolahnya diberikan sebagai oleh-oleh karena memang sangat mudah menanamnya.
Saat itu beliau pun belum mengetahui bahwa tanaman tersebut dapat dikonsumsi tidak hanya di rebus dan di ambil airnya saja, namun dengan cara lain, gak sabar yaa... Cie cie, Markica! Mari kita baca ...
Berkah menjadi bagian dari salah satu narasumber TdBA adalah dengan banyak sekali ilmu yang diperoleh, nyatanya tanaman ini dapat di konsumsi dan aman juga khasiatnya untuk kesehatan.
Identik dengan pembuatan minuman untuk wanita yang telah melahirkan, membuat tanaman ini jarang di lirik oleh kita sebagai buktinya dibiarkan merumpun dan bahkan di babad habis karena memang tumbuh cepat dan subur.Â
Saya pun membawa oleh-oleh 15-17 jenis tanaman Miana tersebut ke sekolah dan memberikan sebagian kepada Komite/orang tua siswa karena jumlah yang banyak dan sebagian ditanam di sekolah.
Pada kegiatan Expo TdBA PGRI Kecamatan Cibatu mewakili jenjang PAUD pada stand kemarin juga saya dan Komunitas Orang tua atau Komite membuat produk 'KiGuMi' yaitu Keripik Gurih Miana selain 3 produk lainnya, dan itu enak.
'KiGuMi' Keripik Gurih Miana yang Sehat
Tanaman 'Jawer Kotok' sebetulnya salah satu jenis tanaman yang boleh dikonsumsi karena secara turun temurun oleh orang tua kita dijadikan salah satu ramuan dan obat tradisional, termasuk jenis tanaman jamu-jamuan dan herbal.
Berikut khasiat dan dari mana Miana berasal dan bagaimana cara membuat keripik gurih miana :
1. Khasiat daun Miana
Memiliki kandungan Vitamin C dan Vitamin A yang berfungsi untuk kekebalan tubuh, juga senyawa antibakteri yang berkhasiat untuk mengatasi berbagai gangguan pencernaan, juga mengatasi flu yang seringkali melanda. (http://cybex.pertanian.go.id)
2. Miana berasal dari negara Thailand dan India
Saat jalur perdagangan terjadi lintasan antarpulau membuat benih Miana saat itu jadi tanaman obat dan sangat diperlukan para tabib pada masanya hingga sampai ke tanah kita yang subur makmur.
Terdapat berbagai jenis ragam Miana, ada yang berdaun gelap, cerah, gabungan dari gelap dan cerah, berwarna merah gelap/ati, pink, oren, hijau, dan lainnya.
3. Cara membuat 'KiGuMi' yaitu sebagai berikut :Â
- Pilih daun segar yang memang ketika merawatnya kita menggunakan pestisida alami (tenang nanti saya ulas yaa, hehe...)
- cuci bersih daunnya agar tidak ada predator alam ikut serta di daunnya.
- Ukuran daun pling besar juga bisa jadi patokan supaya keripiknya agak lebar.
- Siapkan bumbu racikan, air yang diberi tepung beras dan sedikit tepung terigu, untuk ukuran menyesuaikan dengan jumlah daun yang akan digoreng.
- Siapkan wajan dan minyak goreng, gunakan api sedang lalu celupkan satu persatu daun miana kedalam bumbu racikan, air, tepung beras, tepung terigu yang tadi kita buat.
- Goreng hingga garing sampai selesai semuanya, tiriskan.
- Dalam penyajiannya boleh menggunakan toping bumbu balado, keju, atau di coel saus sambal tergantung selera.
- Keripik Gurih Miana (KiGuMi) siap dikonsumsi.
Biasanya kita akan menemukan keripik dari jenis daun bayam pada umumnya, namun saat ini saya dan komunitas orang tua/komite sudah membuktikannya dengan daun 'Jawer Kotok' dalam bahasa Sunda, atau 'Miana' nama ilmiahnya.
Miana memiliki nama lain yaitu : 'Adong adong' di Palembang, 'Ati-ati' Bugis, 'Bulunangko' Toraja, 'Serewung' Minahasa, 'Sigresing' Batak, dan 'Iler' sebutannya di Jawa Tengah, bagaimana di daerahmu? CMIIW? .....Â
Jenis tanaman yang sering disebut bunga ini juga kadang tumbuh liar, tergantung dari paparan sinar matahari dalam penanamannya, karena jika pencahayaannya baik maka akan berubah warna sesuai dengan jenis tanamannya.
Jika pencahayaannya kurang maka warnanya pun akan memudar, begitu yang saya ketahui berdasarkan apa yang saya alami ketika menanamnya, selain mudah juga murah dalam penyajiannya.
Dipastikan produk 'KiGuMi' ini mudah-mudahan dapat menjadi awal pengetahuan Komunitas Orang tua PAUD KB Melati Desa Cibatu yang terus ingin belajar dengan kondisi yang ada di sekitar lingkungan mereka.
Miana tergolong tanaman mudah tumbuh, jika dulu kaum hawa harus mengandung dan melahirkan dulu untuk mengkonsumsinya sebagai minuman herbal alias jamu-jamuan yang wajib setelah nifas, saat ini kaum adam pun dapat mengkonsumsinya tanpa harus melahirkan, haha ... Ups! Maaf becanda ....
Iya karena digoreng dan di buat keripik gurih, buktinya ketika di acara Expo TdBA kemarin Bapak Camat Kecamatan Cibatu, Bapak Kapolsek, Bapak Kasi Dikdas, juga panitia dari kegiatan Expo terus menerus mencoba keripiknya, jadi aman ya gaess.... Â Berdasarkan testimoni, hihihi.....
Selain orang dewasa, anak-anak pun dapat mengkonsumsinya sebagai cemilan yang sehat karena mengandung senyawa antibakteri dan pencegahan flu yang sering anak almi, dan lainnya.
Ke empat produk TdBA PAUD KB Melati kemarin menjadi sajian yang dipesan oleh tamu utama untuk disajikan di depan, terima kasih para orang tua siswa, komite, dan komunitas belajarnya yang selalu semangat berpartisipasi.
Terima kasih Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, terima kasih semuanya, khususnya Bapak Kadis, Dr. H. Purwanto, M.Pd, yang sudah memberikan kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang untuk selalu belajar dan membuat hidup lebih berwarna.
Salam Cinta Anak Usia Dini
Purwakarta, 02 Desember 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H