Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Trie Utami: Seminar Pendidikan 3 Esensi Manusia

10 November 2022   11:50 Diperbarui: 10 November 2022   11:54 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : dokpri Hana Marita Sofianti di Seminar Pendidikan Kab. Purwakarta 

"Trie Utami Sari, lahir 08 Januari 1968, sejak kecilnya memang memiliki bakat menyanyi, melanjutkan sekolah musik di Amerika Serikat, menjadi Living Legend di Indonesia dengan segudang Prestasinya" ( Wikipedia )

Mba Iie, seorang cucu dari seorang guru  juga menjadi guru bersertifikat yang harus memiliki kemampuan pedagogik yang harus disampaikan, mengajar di Universitas Brawijaya, dan lainnya.

Menurut Miss Pitch Control ini dunianya terdiri dari dua kaki, yaitu kanan dan kiri dimana kaki kanan adalah dunia yang penuh dengan hiruk pikuk hiburan atau dunia keartisan, kaki kiri menggambarkan bahwa kehidupannya selalu bersentuhan dengan kebudayaan : seni, teknologi, moral, norma, etika dan estetika.

Sekolah SD di SD Sukarasa - Gegerkalong Bandung saat mengikuti kompetisi kesenian, mengikuti ekstrakurikuler, bertugas menjadi pelawak ketika bermain calung memakai pangsi dan seperti laki-laki. 

Pengenalan bahasa dan produk budaya sejak dini sampai saat ini membuatnya mengingat banyak sekali peristiwa hidup dan perjalanan yang tidak hanya kesenian saja namun ruang-ruang kebudayaan.

Ketika Mas Mentri Nadiem Makarim meluncurkan istilah Merdeka Belajar maka Mba Iie merekomendasikan Kabupaten Purwakarta karena Transformasi Pendidikan sedang terjadi di sana.

Abad 15-16 ketika Pasantrian berubah kata menjadi Pasantren / Pesantren itu adalah perubahan dalam pendidikan yang dipengaruhi oleh kebudayaan atau kultur setiap daerahnya.

Artinya sebuah proses yang terjadi dalam keseharian dalam kehidupan manusia dan memiliki proses pembudayaan setiap hari setiap detik baik yang sedang di jalani saat ini menuju masa depan yang lebih baik lagi.

Apa itu Kebudayaan? 

Merupakan keseluruhan sistem gagasan, hasil karya, tindakan manusia dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat).

Apa itu Peradaban? 

Adalah bagian yang indah dan halus seperti seni. Masyarakat yang telah maju dalam kebudayaan tertentu, berarti memiliki peradaban yang tinggi.

Foto : dokpri Hana Marita Sofianti
Foto : dokpri Hana Marita Sofianti

Trie Utami : Seminar Pendidikan 3 Esensi Manusia 

"Manusia Sebagai Makhluk Spiritual, Makhluk Budaya, dan Makhluk Sosial yang melahirkan suatu cara pandang baru dalam Kebudayaan" ( Trie Utami)

Seringkali kita hanya mengetahui bahwa manusia hanya memiliki dua esensi dalam hidupnya dan mengaitkan budaya atau kebudayaan hanyalah sebuah seni semata.

Dalam seminar pendidikan kali ini dikatakan bahwa manusia memiliki 3 esensi dalam hidupnya yaitu : 

1. Makhluk Spiritual 

Manusia yang memiliki kesadaran bahwa bukan satu-satunya makhluk ciptaan Tuhan dan sangat bergantung kepada ciptaan lainnya, seperti : alam (tumbuhan, hewan, air, tanah, udara, matahari, dll).

Manusia memiliki bakat / talent, Passion dan Emotion yang masing-masing tidak akan sama dalam hal tersebut.

2. Makhluk Budaya

Manusia yang memiliki rasa Manusiawi, berperikemanusiaan, juga memiliki gagasan, perilaku dan produk budaya.

3. Makhluk Sosial

Manusia yang tidak mungkin hidup sendiri, memiliki interaksi, memiliki sistem nilai, dan sistem ekonomi.

Akhirnya dari ke 3 esensi tersebut melahirkan Produk Budaya : Bahasa, Seni, Sosial, norma etika dan estetika, Teknologi, Pengetahuan dan lain-lain.

Tatanen di Bale Atikan Menggunakan Desain Pembelajaran Berbasis Pancaniti

Program unggulan di Kabupaten Purwakarta yaitu Bunga Pendidikan Karakter salah satunya adalah Tatanen di Bale Atikan (TdBA) yang sekarang sedang berlangsung sejak Peraturan Bupati di tetapkan (Perbup No.103 Tahun 2021 Tentang Tatanen di Bale Atikan).

Sistem thinking dan Critical thinking yang di gembar-gemborkan abad sekarang bahkan di orang tua kita zaman dahulu, Atikan Kesundaan jauh sebelumnya pada abad ke 14 sudah dilakukan dan menjadi peradaban dalam kehidupan manusia seutuhnya.

Tatanen di Bale Atikan menggunakan desain pembelajaran atau metode berbasis Pancaniti. Silahkan klik di artikel saya sebelumnya :

"Model Pembelajaran Berbasis Pancaniti di Purwakarta" (www.kompasiana.com/hanamarita)

Artinya jika model pembelajaran ini sudah dapat di implementasikan di Kabupaten Purwakarta, tidak menutup kemungkinan dapat di aplikasikan di kabupaten lain, bahkan di Indonesia sesuai budaya daerahnya masing-masing.

Tatanen di Bale Atikan sudah berhasil di terapkan di Kabupaten Purwakarta karena memiliki sistem dan nilai leluhur yang selalu ada di sekitarnya yaitu : terkoneksi, menyadari, mempelajari, melakukan, mendapat profit dan benefit, berterimakasih dan menghargai, menyampaikan dan mengajarkan ke anak kita.

Tatanen di Bale Atikan melalui metode pembelajaran berbasis Pancaniti merupakan salah satu warisan sebagai estafet budaya ke masa depan, dalam sebuah kata kerja yang harus dikerjakan dan sudah dikerjakan (bersama, bersepakat, berbuat).

Trie Utami, dalam penyampaiannya di Seminar Pendidikan : Pengarusutamaan Kebudayaan melalui Gerakan Tatanen di Bale Atikan merupakan tokoh budayawan nasional yang terlibat dan salah satu pencetus program Tatanen di Bale Atikan di Kabupaten Purwakarta.

Banyak hal disampaikan oleh beliau yang seorang Founder dari Sound of Borobudur ini, dalam artikel saya selanjutnya dapat di baca di sini : 

"Mengenal Relief Musik Candi Borobudur Sebagai Perdamaian Dunia" 

(www.kompasiana.com/hanamarita)

Kaitannya dalam dunia pendidikan sangat erat sekali dan Tatanen di Bale Atikan merupakan wujud nyata dalam langkah baik melihat masa dahulu sebagai warisan ilmu pengetahuan menuju masa depan menjadikan generasi penerus yang lebih baik lagi dan tetap menjadi bangsa Indonesia yang mempunyai karakter welas asih terhadap diri, sesama dan alam.

Giat seminar pendidikan ini dihadiri oleh ratusan guru sekabupaten Purwakarta, Mba Trie Utami sebagai Narasumber, dan sekaligus menghadiri pelantikan APKS PGRI Kabupaten Purwakarta masa bakti Periode tahun 2022-2025 serta saya sendiri sebagai perwakilan dari jenang PAUD.

Bangga menjadi warga Purwakarta dengan segudang prestasinya khususnya dalam sektor Pendidikan.

Salam

Hana Marita Sofianti

#selamatharipahlawan

#apkspgri

#tatanendibaleatikan

#trieutami

#pendidikankita

#kemdikbudristek

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun