Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Eco-Enzyme Setetes Air dari Surga

8 Oktober 2021   19:19 Diperbarui: 8 Oktober 2021   22:04 1385
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum membuatnya langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Adapun alat & bahan yang dibutuhkan untuk membuatnya yaitu:

1 bagian gula/molase + 3 bagian sisa buah/sayuran + 10 bagian air (kode : 1. 3. 10 ) sebagai berikut:

  • Sisa buah/sayuran sebaiknya: belum dimasak/mentah, tidak kering/keras, tidak berlemak (seperti: daging alpukat, durian, kelapa, dan buah berlemak lainnya), tidak busuk, berjamur dan tidak berulat/belatung.
  • Gula yang boleh dipakai adalah: Gula Merah (gula tebu, aren, kelapa, lontar, dll), Molase (Limbah produksi gula putih) atau tetes tebu, Bukan gula pasir (karena banyak senyawa alami yang sudah hilang).
  • Air yang dibutuhkan dan boleh dipakai adalah Air Sumur, Air buangan AC, Air PAM, Air hujan, Air galon.
  • Alat yang dibutuhkan: wadah plastik bertutup, pisau dan talenan, timbangan, kertas lakmus atau pH Meter, TDS Meter, Alat tulis, botol bekas untuk hasil panen.
  • Wadah yang dapat digunakan adalah berbahan plastik (besar/kecil) , memiliki tutup bermulut lebar, tidak disarankan bermulut sempit, tidak diperbolehkan menggunakan wadah kaca karena rentan pecah.

Cara membuat Eco-Enzyme: 

  1. Pertama takar bahan dengan menggunakan timbangan untuk mendapatkan takaran yang tepat.
  2. Hitung volume wadah dengan jumlah air maksimal 60% dari volume wadah, misalnya volume wadah 100 liter maka jumlah air maksimal adalah 60 liter air = 60 kg air. 
  3. Cara menghitungnya: Tentukan jumlah air (jumlah air ÷ 10 = jumlah gula), (jumlah gula x 3 = jumlah sisa buah/sayuran).
  4. Sayuran/buah dipotong-potong dengan dicuci terlebih dahulu, usahakan gunakan sebanyak mungkin bahan buah/sayuran, diusahakan tidak terkena lalat karena akan memengaruhi hasil eco-enzyme.
  5. Bersihkan wadah dari sisa sabun atau bahan kimia, ukur volume wadah, masukan air bersih sebanyak 60% daru volume wadah.
  6. Masukan gula sesuai takaran, yaitu 10% dari berat dan volume air.
  7. Masukan potongan sisa buah/sayuran, yaitu 30% dari berat air lalu aduk rata.
  8. Setelah diaduk rata, tutup rapat lalu beri label tanggal pembuatan, simpan selama satu minggu lalu periksa.
  9. Setelah satu minggu jika wadah menggembung maka buka tutup wadah untuk membuang gas lalu diaduk, periksa kembali pada usia 3 minggu.
  10. Saat larutan berusia 3 minggu periksa dan amati, apakah bahan organik mengambang? Adakah larutan berwarna hitam dan berbau got? Apakah berjamur hitam, abu-abu, dan hijau? Atau ada lapisan jamur putih/coklat? Adakah lapisan seperti jeli ? 
  11. Ketika berusia 3 minggu jika bahan masih menyembul di atas cairan, maka diaduk kembali, jika ada belatung, berwarna hitam, berbau got, jamur hitam, abu-abu, hijau, lakukan perbaikan pada larutan dengan cara buang belatung/ulat, aduk rata, jemur wadah tertutup dibawah sinar matahari selama 30 menit selama 2-3 hari. 
  12. Periksa di hari ke-7 sejak penjemuran, jika masih bau got dan berjamur hitam, abu-abu, hijau beri gula/molase sesuai takaran awal, tambahkan waktu fermentasi selama 1 bulan.
  13. Jika terdapat lapisan jamur putih/coklat, tidak perlu diaduk karena fermentasi sudah berjalan dengan baik, apalagi bonus terdapat jeli atau disebut Mama Enzyme.

Foto : Proses Pembuatan Eco-Enzyme (Dokumentasi: PUP TdBA)
Foto : Proses Pembuatan Eco-Enzyme (Dokumentasi: PUP TdBA)

Jika usia sudah 30 hari wadah sebaiknya tidak diperbolehkan dibuka sama sekali apapun alasannya, biarkan mikroba bekerja dengan baik sesuai lingkungan anaerob (kondisi minim oksigen).

Jika sudah berusia 90 hari, maka eco-enzyme siap dipanen dengan cara disaring dan disimpan pada tempat wadah tertutup dan larutan ini tidak memiliki tanggal kedaluwarsa.

Larutan eco-enzyme yang baik adalah berwarna coklat, aroma asam yang segar tergantung dari bahan yang digunakan, pH di bawah 4,0 dan tidak terkontaminasi.

Jika fermentasi berjalan dengan baik larutan akan beraroma alkohol di bulan pertama dan berbau cuka setelah 3 bulan/panen.

Terkadang muncul lapisan jamur dan lapisan jeli mama enzyme yang merupakan koloni dari bakteri dan ragi yang bersimbiosis dalam larutan fermentasi, namun bukan patokan keberhasilan karena mama enzyme kadang tidak selalu muncul dan tidak semua orang mendapatkannya.

Jika mendapatkan lapisan mama enzyme maka siapkan wadah tertutup yang transparan, campurkan 1 bagian gula merah atau molase dengan 10 bagian air layak minum, aduk rata, masukan mama enzyme.

Tunggu selama 4 jam, jika mama enzyme tenggelam maka tambahkan sedikit molase hingga mama enzyme melayang, tutup rapat wadah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun