" Eco-Enzyme merupakan cairan hasil fermentasi dari sisa organik buah/sayuran, air dan gula yang dihasilkan oleh mikroba untuk perbaikan kualitas lingkungan, kesehatan maupun pertanian" ( M.E-E/Bale Pancaniti/PUP TdBA)
Banyak sekali ilmu yang didapatkan ketika saya mengikuti PUP TdBA di Bale Pancaniti yang berlokasi di kediaman Bapak Kadisdik Kab. Purwakarta Dr. H. Purwanto M.Pd.Â
Bagi yang sudah tahu tentang ulasan di atas sebaiknya untuk mengingatnya kembali maka tulisan ini saya dedikasikan untuk semua yang mengenal dan para pelatih supaya anti lupa kedepannya.
Sejarah Eco-Enzyme
Ditemukan oleh Dr. Rosukon Poompanvong yang telah melakukan penelitian selama 30 tahun dan pendiri dari Asosiasi Pertanian Organik, Thailand. Dr. Rosukon melakukan penelitian tersebut untuk tidak diperjualbelikan alias cuma-cuma dengan harapan semua orang tergerak untuk menyelamatkan planet bumi.
Seorang peneliti Naturopathy dari Penang, Malaysia akhirnya eco-enzyme diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon hingga sampai kepada kita saat ini.
Saya pun mendapatkan ilmu ini pada pelatihan untuk pelatih yang salah satu pematerinya hadir pada acara yang diselenggarakan di Eropa, USA, Indonesia hanya 60 orang saja yang hadir saat itu.
Apa itu Eco-Enzyme?
Adalah sebuah cairan hasil proses fermentasi selama 90 hari atau 3 bulan dari sisa organik buah dan sayuran tertentu yang dicampur dengan gula merah/molase dan Air (air keran, air hujan, air buangan AC, dll).Â
Alat & Bahan membuat Eco-Enzyme?