" Di masa depan, learning camp akan bermunculan dan menjadi suatu cara baru dalam edukasi"Â ( Thomas Frey from Institute Da Vinci )
Awal september lalu, masih dalam rangka menyambut HUT Ormit Himpaudi yang ke-16 rombongan berangkat ke kota Bandung.
Saya dan rekan berkesempatan mengunjungi sebuah tempat edukasi yang memiliki nilai tinggi dalam memacu kesadaran untuk lebih mencintai bumi.
Kurang lebih ada 30 orang yang berangkat ke lokasi Eco Camp dengan prokes ketat, Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup , yang berlokasi di Jl. Dago Pakar Barat No. 03 Bandung.
Bentuk kegiatan dari Eco Camp ini adalah kegiatan di alam terbuka dikemas dalam edukasi yang menyenangkan, observasi, percobaan, penyadaran, refleksi & rencana aksi.
Memiliki beberapa program untuk anak khususnya : anak alam, anak bumi, bercocok tanam yang menyenangkan dan sekolah leuweung.Â
Semuanya terdiri dari program offline & online, juga ada program Green Leader khusus untuk guru.Â
Sejarah Eco CampÂ
Eco Camp yang dibawah naungan Yayasan Sahabat Lingkungan Hidup awalnya bernama Spirit Camp pada tahun 2002 di Ledeng, Bandung.
Berawal dari kepedulian terhadap anak-anak & remaja agar dapat bermain di alam terbuka yang menyenangkan.Â
Eco Camp akhirnya berpindah ke Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda , Dago Bandung pada tahun 2012.
Memiliki tiga partisipasi dari badan milik pemerintah, badan usaha swasta, pemerintah dan asosiasi perguruan tinggi.Â
Memiliki lahan yang luasnya 526 hektar menjadikan lokasi taman hutan tropis warisan dunia.
Terdiri dari puluhan pendiri yang peduli terhadap hidup ekologis & lingkungan, menjadikan bumi kembali pada fungsi sejatinya.
Beberapa Foundation dan Committee diantaranya : Dr. Ferry Sutrisna Wijaya , Mayjen ( Purn.) Tono Suratman, Popong Otje Djunjunan, Martha Tilaar, Alexander AP Iskandar Ph.D , Ir. Shierly Megawati Purnomo, dan lain-lain.
"Eco Camp" : 7 Kesadaran Hidup EkologisÂ
 Eco Camp adalah sebuah gerakan edukasi yang peduli terhadap lingkungan hidup dan berguru pada bumi.Â
Ketika kunjungan kita semua disambut dengan sebuah ritual 'Welcome Drink' atau tradisi meminum teh hangat/panas disebut 'Tea Ceremony'.
Menghormati setiap hal yang berhubungan dengan alam yang sudah disediakan Tuhan untuk kepentingan hidup manusia.
Ketika menyentuh, menghidu dan menikmati baik aroma ataupun rasa air teh nya terbayang suasana yang rileks, tenang dan kembali ke masa lalu.Â
7 kesadaran hidup ekologis di Eco Camp adalah : Â
- Berkualitas : giat belajar datang tepat waktu dan disiplin.
- Peduli : saling membantu, menolong, membuang sampah pada tempatnya.
- Sederhana : menyisihkan uang untuk menabung.Â
- Semangat Berbagi : tersenyum, sapa saat bertemu siapapun ( ramah).
- Hemat : membiasakan membawa botol minum dari rumah.
- Bermakna : selalu mengucapkan terima kasih pada kebaikan yang diterima.
- Harapan : melakukan kebiasaan baik dengan penuh kesadaran.
Adapun aktivitas inti dari kegiatan Eco Camp adalah Exp : Global Warming, Cacing dan duniaku, Farm Frenzy, Belajar menanam organik.Â
Terdapat 8 tempat sampah dan ecoshop juga cara membuat pot sumbu yang ternyata sudah saya lakukan di rumah beberapa bulan yang lalu.Â
Ini merupakan solusi dari setiap permasalahan yang hadir ditengah-tengah kita dengan isu lingkungan, terutama sampah/limbah organik maupun non organik.
Ada hal unik disini yaitu makan berkesadaran dengan cara menghadirkan keheningan guna menghormati asupan makanan yang berasal dari alam/bumi.
Di Eco Camp ada beberapa fasilitas bagi anda yang ingin menginap di sana, berupa tempat tidur dengan kapasitas memadai dan Camp Garden bagi yang menyukai aktivitas tidur di luar ruangan.Â
Kegiatan di Eco Camp ini memiliki tujuan yang sama dengan program pendidikan Karakter di Purwakarta, Tatanen di Bale Atikan.
Dengan sasaran anak-anak dan remaja yang nanti sekitar tahun 2025-2045 akan mewarisi bekal kesadaran hidup ekologis agar dapat menikmati bumi dan segala isinya tanpa polusi da emisi.
Kita hidup, tinggal, makan, tidur, bahkan mati pun di bumi tentunya kita harus merawatnya, memelihara mencintainya dan belajar juga berguru pada bumi.
Pesan ini sedang dilakukan dan merupakan kegiatan edukasi di setiap sekolah-sekolah di Purwakarta saat ini.Â
Memiliki tujuan sama yang luhur, berbudi dan mengedukasi setiap manusia yang ingin berubah lebih baik dan betah tinggal di bumi.
Mengajak semua lapisan masyarakat untuk lebih berkesadaran dalam merawat dan berguru pada bumi.Â
Bumi telah menyediakan segalanya untuk kita, tinggal kita apakah mau merawatnya dan berguru padanya?!Â
Para pendahulu kita sangat menjaga alam/bumi dan raga mereka selalu sehat serta terhindar dari penyakit juga memiliki usia panjang, sedangkan kita berdasarkan fakta stuck di sekitar usia 70-80 tahun, selebihnya adalah bonus.Â
Salam.
Hana Marita SofiantiÂ
Purwakarta, 06 September 2021
Sumber Tulisan :Â
Eco Learning Camp Foundation / Eco CampÂ
Pendidikan Karakter / TdBA
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H