Ketika datang kesana mereka menerapkan protokol kesehatan ketat dan lengkap jika tidak bermasker jangan harap dilayani, disuruh balik lagi. Waduh! Hehehe
Pengecekan suhu badan sudah tidak asing lagi, juga petugasnya dengan ramah menanyakan tujuan kita ke sana mau ke unit instansi pelayanan yang mana, lalu keluarlah tiket antrian.
Sekilas mirip bank, memang sudah saatnya rakyat atau masyarakat mendapatkan pelayanan yang cepat, tanggap, hemat dan tepat serta satu lagi ramah aman dan nyaman tentunya.
Menurut petugas di sana, Dessy Nasri Rahayu pengunjung dalam satu hari jika ramai sekali dapat mencapai 400-500 orang setiap harinya.
Jika sepi atau sedikit dapat mencapai 300-350 orang setiap harinya, tentunya pada waktu yang tidak bersamaan atau berbeda dan dengan tujuan berbeda.
Bangunan yang terdiri dari dua lantai ini konon dahulunya ketika saya SMK adalah sebuah toko / pusat perbelanjaan ternama pada masanya.
Masih terasa didalam ingatan saat itu banyak pedagang dan toko-toko pakaian di sana, tidak dengan sekarang suasana sangat jauh berbeda jika dibandingkan belasan tahun yang lalu.
Alhasil tidak sedikit kata yang keluar dari mulut ini mengucapkan kekaguman luar biasa atas kemajuan pemerintahan saat ini yang dipimpin oleh bupati Ambu Anne Ratna Mustika.
Selain Purwakarta terdapat beberapa kota yang sudah menggunakan sistem pelayanan publik sejenis untuk masyarakat yang mudah dan aman serta ramah dan nyaman.
Artinya Purwakarta bukanlah yang pertama, terdapat beberapa kota yang sudah menggunakan Mal Pelayanan Publik seperti ini dengan berbeda nama gedung diantaranya, Kota Bogor, Kota Bekasi, Kota Jakarta, dan lainnya.