Mohon tunggu...
Hana Marita Sofianti
Hana Marita Sofianti Mohon Tunggu... Guru - Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini, Guru , Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Praktisi Pendidikan Anak Usia Dini , Guru, Blogger, Ghost Writer, Founder MSFQ

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Literasi untuk Kesejahteraan: Suplemen Kesehatan di Masa Pandemi

24 November 2020   21:11 Diperbarui: 24 November 2020   21:29 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mempertahankan apa yang sudah ada (tanaman herbal) melestarikannya dan mewariskannya untuk anak cucu, para remaja adalah tantangan bagi kita semua" (Susi Herblass)

Literasi untuk Kesejahteraan

Telah kita ketahui semuanya bahwa Pandemi telah melanda seluruh dunia, tidak terkecuali di negara Indonesia, khususnya di Jawa Barat, Purwakarta.

Hari ini tepatnya Selasa tanggal 24 November 2020 di Gedung Joglo Belawan Purwakarta telah di adakan pelatihan pembuatan minuman herbal oleh Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Purwakarta bersama Herblass.

Dengan tema memfasilitasi pengembangan potensi ekonomi masyarakat sebagai perwujudan program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.

Tidak hanya pemberdayaan kelas menulis dan membaca, Perpustakaan Purwakarta telah melebarkan sayapnya hingga ke pengembangan life skill diantaranya merajut dan membuat minuman herbal.

Dikarenakan kebutuhan masyarakat juga tentang edukasi bagaimana mempertahankan kesehatan dan imunitas tubuh dalam menghadapi bencana non alam atau pandemi yang terus berkelanjutan sampai saat ini.

Untuk itu Produk Herblass bekerjasama dengan Dispusda Purwakarta mengadakan pelatihan literasi untuk kesejahteraan dengan membuat minuman herbal sebagai suplemen kesehatan di masa pandemi.

Foto Dokumentasi Pribadi Hana Marita Sofianti
Foto Dokumentasi Pribadi Hana Marita Sofianti
Suplemen Kesehatan di masa Pandemi

Indonesia kaya akan rempah dan bahan-bahan herbal alami yang sudah sejak turun temurun diprakarsai oleh leluhur dan nenek moyang kita sejak dahulu kala.

Berawal dari kebutuhan pribadi hingga berkembang menjadi sebuah pemberdayaan diri serta bermanfaat bagi masyarakat, itulah kiranya ibu Susi Herblass menyatakan dalam materi yang disampaikannya hari ini.

Sebuah awal yang baik baginya ketika 15 tahun silam mencoba berbagai ramuan secara otodidak dan harus mencari informasi dari berbagai sumber dan referensi.

Bahkan ketika itu beliau mengunjungi Perpustakaan sebelum berubah menjadi yang seperti sekarang ini.

Transformasi yang sangat baik bagi pengembangan diri untuk kesejahteraan dalam literasi berbasis inklusi sosial.

Dalam sesi materinya hari ini, beliau mengajak seluruh masyarakat untuk mulai hidup selalu sehat dimulai dari diri sendiri.

Dengan mengurangi mengkonsumsi obat-obatan kimia yang tentunya akan berdampak pada tubuh kita suatu saat nanti.

Dalam hal ini tentu sangat berpengaruh bagi pola hidup individu yang sudah ketergantungan dalam penggunaannya masing-masing.

Diusahakan kata beliau sebelum mencoba hal-hal yang berbau kimia lebih baik dianjurkan menggunakan ramuan herbal yang memang sudah terbukti khasiatnya melalui uji laboratorium juga.

Bukan berarti tidak boleh, hanya memang ramuan tradisional yang sudah ada sejak abad lama dari negeri kita memang harus dipelajari dan dimanfaatkan agar terus dilestarikan dan bahannya dibudidayakan.

Untuk mencegah dan melindungi daya tahan tubuh kita dari segala virus apapun bentuknya, dari sejak dulu orang tua kita telah memberikan ilmu ramuan tradisional secara turun temurun.

Ada beberapa cara dalam pembuatan suplemen kesehatan di masa pandemi, diantaranya : dengan cara direbus (Simplicia/simpel), Serbuk, di iris dikeringkan/dijemur, dan berkembang menjadi infused water serta banyak lagi cara lainnya.

Sebagai generasi penerus bangsa khususnya ibu-ibu muda dan remaja menegaskan bahwa bahan alam dan alami adalah hal yang natural sudah Tuhan siapkan untuk keperluan dan kelangsungan hidup manusia.

Tinggal sejauh mana kita mampu meramu, mengimplementasikan dan memanfaatkannya kedalam kehidupan sehari-hari.

Adapun hari ini adalah membuat suplemen kesehatan di masa pandemi dengan membuat ramuan tradisional atau sering disebut jamu berupa rebusan, bahan-bahannya sebagai berikut:

  • Kunir Putih (berbeda dengan kunyit putih)
  • Temulawak
  • Temu item
  • Temu mangga
  • Kencur
  • Jahe
  • Kunir
  • Serai
  • Gula aren /gula kawung
  • Asam jawa
  • Air sesecukupnya

Cara membuatnya (carbut):

  • Iris tipis tipis semua bahan yang telah dicuci bersih terlebih dahulu sebelumnya.
  • Blender semua bahan yang telah di iris bersama atau bisa juga di tumbuk sampai halus dengan menambahkan air secukupnya.
  • Tambahkan asam jawa ketika penyaringan pertama dan seterusnya.
  • Saring bahan dan gunakan sebanyak dua kali pemberian air sampai benar-benar saripati dari bahan tersebut habis.
  • Siapkan panci, tambahkan gula aren/kawung, serai, godok semua bahan hingga air mendidih dan matang serta jumlah airnya menyusut dari sebelumnya.
  • Minuman suplemen kesehatan dimasa pandemi siap disajikan selagi hangat lebih mantap.
  • sisa rempah dapat digunakan untuk pakan hewan atau pupuk tanaman.

Bisa disimak dalam video ini juga:


Begitulah keseruan kami pada hari ini, membuat minuman suplemen kesehatan di masa pandemi yang bahannya mudah digunakan dan ditemukan di sekeliling kita.

Tanaman herbal sudah tersedia sejak ratusan atau bahkan ribuan tahun yang lalu, kita sebagai generasi penerus memang dianjurkan serta wajib tahu akan kekayaan alam ini.

Penemuan bahan-bahan herbal yang ditemukan banyak di hutan sekitar Purwakarta menunjukan bukti bahwa jika memang nenek moyang kita sangat mengerti akan tanaman obat-obatan herbal.

Dengan menanam banyak jenis dan ragamnya yang sudah tersedia menjadikan referensi bahwa di masa silam sangat kaya pengetahuan akan tanaman herbal dikarenakan memang belum tersedianya obat-obatan kimia seperti sekarang ini.

Tidak hanya hari ini setelah cara pembuatan secara direbus, selama dua hari (besok, 25 November 2020) kita akan dibina cara pembuatan minuman suplemen kesehatan di masa pandemi ini dengan cara serbuk.

Semoga dengan adanya pelatihan pembuatan minuman suplemen kesehatan di masa pandemi saat ini menjadikan masyarakat yang cinta terhadap kekayaan alam, diantaranya tanaman herbal.

Selain itu kita juga dianjurkan untuk tetap mempertahankan dan mewarisi budaya leluhur untuk tetap menanam dan membudidayakan jenis-jenis dari tanaman herbal yang memang diantaranya ada yang sudah langka.

Mencoba hidup lebih sehat dan mewariskan pengetahuan tentang tanaman herbal terhadap anak cucu kita di masa yang akan datang adalah hal yang sangat baik dan positif serta agar tanaman herbal juga tidak hilang tergerus zaman.

Salam. Emak-emak biasa aja.

Purwakarta, 24 November 2020.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun