Ibu Euis ini juga telah melakukan dampak perubahan yang sangat besar terhadap Sejarah PAUD, juga telah berhasil menekan angka kematian ibu & kelahiran bayi di Purwakarta.
Menjadi sosok pemimpin organisasi Himpaudi yang pertamakali di Purwakarta tahun 2006 menjadikan beliau sangat loyal dan dikenal berbagai pihak sehingga pendidikan yang tadinya wajib dari jenjang usia SD sekarang telah berubah.
Saya sendiri juga merasakan dampak perubahan tersebut mengingat pertama kali terjun ke dunia pendidikan anak sejak keluar sekolah SMK sebelum adanya organisasi tersebut.
Menjadi seorang ibu adalah bakat alami yang telah dianugerahkan oleh Tuhan terhadap setiap mahluk yang berwujud dan berjenis kelamin perempuan.
Bakat yang berujung sebuah naluri seorang ibu dapat berkembang dan dibangun sebab merupakan esensi natural seorang wanita dalam kehidupannya.
Tidak perlu menjadi sarjana ketika wanita mendidik anaknya, tetapi mengejar pendidikan untuk kesetaraan ilmu juga penting jika wanita turut serta dalam berkiprah di dalam dunia pendidikan.
Jadi, peran ibu dan sejarah PAUD di Purwakarta merupakan dua unsur yang tidak terbantahkan dan tidak dapat dipisahkan dalam memulai pendidikan di dalam keluarga dan merupakan suatu program di dunia pendidikan anak usia dini yang berdampak besar hingga sampai detik ini.
Teruntuk semua ibu yang berada di Purwakarta khususnya dan semua ibu di Indonesia juga di seluruh dunia, lakukanlah yang terbaik dan berikanlah pengetahuan yang positif serta berkontribusilah dengan apapun yang kita miliki dan kita bisa untuk mencetak generasi anak yang tangguh dan lebih baik lagi.
Salam. Praktisi PAUD.
Hana Marita Sofianti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H